Senin, 15 Desember 2008

From The Widows, Kids, and Those Who Were Killed


I hate to gloat..... but this could be one of the happiest time in my life :-D :-D :-D



Minggu, 16 November 2008

Vampire Pads

I've made my mind! I'll do it!

Waktu 'kuliah privat' sama Bu Yuyun dari Bali Fokus beberapa bulan yang lalu, aku ga tahan untuk ga bertanya satu pertanyaan yang selalu bikin penasaran:

'Gimana cara yang paling efektif untuk mengolah limbah pembalut perempuan?'

Jawabannya: 'Ga bisa, itu residu dan mau ga mau harus dibuang ke tempat pembuangan akhir.'

Ups.

Ada berapa perempuan di usia subur di dunia ini, dikali berapa hari mereka *ehm* mens dalam setahun...Well, you do the math. Few years later this earth will be covered with million of used women's pads. Ewww...

Sebenernya ada solusinya. Balik lagi ke jaman ibu-ibu kita dan nenek-nenek kita dulu, pakai pembalut kain yang bisa dicuci. Waktu aku bilang ke M'pri kalau aku mau pakai pembalut kain, dia cuma pasang muka jijik sambil bilang, 'Serius?'.

Yayaya....Aku juga ga yakin sih kalau pembalut kain bisa mengatasi masalah bulanan ini. Maksudnya, PMS aja udah cukup mengganggu dan menyebalkan, jadi ga usah deh bikin hidup tambah susah lagi. Ya ga?

Setelah dilema berminggu-minggu, hari ini baru deh dapet pencerahan. Di sini.

I proudly introduce her as the first Indonesian woman -that I know- that was being featured by Burda. Horeeeeeeeeeeeeeeeeee!!!!!

Habis ngubek-ngubek blognya yang penuh dengan cerita menarik tentang jahitannya - oh i looove sewing - , akhirnya ketemu salah satu artikel yang bercerita kalau dia juga udah mulai pakai pembalut bikinan sendiri alih-alih beli produk sekali pakai. Yeaaa punya temen! Ga bingung lagi, ga dilema lagi. Ternyata banyak perempuan lain yang udah balik lagi ke pembalut kain dan....aman-aman aja kok. Mungkin buat awalnya aku bakal tetep pakai pembalut sekali buang di 'masa-masa sulit' dan mulai pakai pembalut kain setelah badainya mulai reda :D.

Jadi weekend ini, jadwalnya adalah belanja kain dan ngejahit pembalut sebanyak-banyaknya. Ada yang mau? Mumpung lagi baek nih :D.

Ngomong-ngomong tentang Ibu Verypurple ini....I adore her! Hasil jahitannya bener-bener seperti pro. Bikin semangat buat lebih sering ngejahit lagi. Ternyata menjahit menyenangkan loh, jauh lebih menyenangkan daripada masak pastinya hihihi, mungkin sama menyenangkannya sama fotografi :). Biarpun ada masa-masa frustasi waktu salah potong pola atau harus ngededel sini sana, tapi buat aku semua itu malah relaxing kok :).

Balik lagi ke obrolan Ibu Verypurple dan pembalut kain, aku suka komentar anaknya tentang pembalut kain bikinan ibunya:

"Anyway, Sidra said that my winged cloth pads look like vampire bats. I find his comment amusing. After all, they both suck blood."

Hahahaha......That's exacty what they do ;).

Kamis, 13 November 2008

Just Enjoy!

Ada artikel yang menarik dari Apartment Therapy ( satu-satunya blog yang aku baca tiap hari ) : "How to Enjoy Your Own Party".

Ga melulu musti pesta besar, kadang-kadang mengundang satu teman untuk makan malam di rumah aja bisa bikin stress. Ini keturunan loh, kayanya hampir semua perempuan-perempuan di keluargaku kaya begini. Semuanya pengen dikerjain sendiri supaya kelihatan sempurna, tapi ujung-ujungnya kita malah ga bisa nikmatin acara dan sibuk ngomel-ngomel sama orang rumah. Acara yang mustinya menyenangkan kok malah bikin semua orang jadi bete ya? Fffuuuih...

Kalau aku sih sekarang udah agak insaf kok. Tipsnya sederhana aja : Tau batas kemampuan. Ga usah malu buat cari bantuan, tangan kita emang bener-bener cuma dua kok! Kalau ga suka masak, ya makanannya beli aja. Kalau emang mau pamer hasil masakan sendiri ( eits catet, ga suka bukan berarti ga bisa loh :P) ya ga usah semua menu dimasak sendiri. Tapi aku lebih milih buat ga pamer kok daripada musti deket-deket sama kompor. Wakakakkk....

Jadi semoga kalau aku punya anak dan suatu hari nanti ngadain arisan keluarga di rumah anakku ga bakal pasang muka cemberut dan bilang, "Mom, why can you just remain seated and enjoy everything?". Ga setiap hari loh kumpul sama teman-teman dan saudara, dan ga setiap hari juga kita bisa makan dengan menu yang spesial :).

Minggu, 02 November 2008

Road Less Traveled ; Off Road Sangeh - Sibang

Two roads diverged in a wood, and I--
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.

Kayanya puisinya Robert Frost itu jadi patokan buat Pak Ketut waktu cari jalur untuk off road sepedaan hari minggu kemarin.

Biasanya aku + M'pri setiap weekend selalu sepedaan berdua aja, cari jalur yang ga terlalu jauh dari rumah...itu juga biasanya udah cukup cape dan puas karena jalan di sekitar perumahan kita ga ada yang datar dan pemandangannya hampir selalu bagus. Tapi weekend ini M'pri ngusulin buat gabung sama para bikers dari Green Warrior *tsah gaya bener namanya :D*. Pengen ngerasain kaya gimana sih namanya bersepeda off road itu dan itung-itung nambah temen juga....

Ngelewatin jalan berlumpur, pematang sawah yang sempiiit banget, rerimbunan rumput, batang pohon, turunan terjal yang kalau jatuh ada kemungkinan langsung nyemplung ke sungai....pantes deh kalau disebut sebagai 'the road less traveled'...Siapa aja yang lewat jalur itu musti siap jatuh, kepleset, memar, luka-luka, manggul sepeda dan bajunya kotor. But it had made all the difference indeed....Keindahan pemandangan yang kita lewati kemarin betul-betul sepadan deh sama semua perjuangannya....Rasanya beruntung banget bisa dapat kesempatan menikmati cantiknya sawah Bali dari sudut pandang yang lain.

Berangkat dari rumah sekitar jam 7 pagi, dan sekitar jam 12 kita musti berpisah sama para Green Warrior. Rumah kita di memang di pinggiran Denpasar sementara para Green Warrior masih harus melanjutkan perjalanan sampai beberapa kilometer lagi. Fffuuuih...mantap kalian semua!

Sampai di rumah sepedanya M'pri udah ga ketawan lagi warnanya, semuanya penuh lumpur. Sementara sepedaku masih lumayan bersih dong....Kenapa? Karena waktu lewat sawah yang terakhir sebelum pulang aku sempat kepleset dan nyemplung ke parit....hahahaha....Tapi ga malu kok.... Lebih malu waktu harus bersepeda ngelewatin parit yang penuh Bapak-bapak tani sedang pada asik mandi. Telanjang bulat bo'!

Kapok? Hmmmm....ga juga. Paling-paling kalau pulang ke Bandung semua orang sibuk komentar, "Kenapa kulitnya tambah gelap aja sih sejak tinggal di Bali?". Jawabannya : "Menikmati hidup :D".










*sing*.....Mendaki gunung melewati lembaaah......


kalo buat foto-foto sih ga pernah cape :D




di tanjakan ini sementara yang lainnya turun sepeda dan menuntun....


......bapak ini dengan sukses ga turun sama sekali! *plok plok plok...*


and 'the dirtiest t-shirt award' goes to.....

ps: all pics by m'pri.

Sabtu, 25 Oktober 2008

Better Band

I.

+ Tadi di infotainment ada berita apa tentang Peter Pan?

- Mereka mau dituntut katanya....

+ Hah? Dituntut sama siapa?

- Disney.....

+ Sumpah lo?

- Iyalah, nyatut nama kan mustinya bayar royalti.....

+ Sumpah loooooooo???

- Iyyyaaaaa...........................................................................
...........................................Tapi boong....*grinning*

+ Nyebelin.

II.

Lagi dengerin lagu 'Walau Habis Terang'-nya Peter Pan.

+ It's a code!

- Heh?

+ Habis terang ada apa?

- Mmmm...Gelap?

+ Gelap itu apa?

- Mmmmm....Malam?

+ Malam-malam ada apa?

- Mmmm...Bulan?

+ Nama latinnya bulan ?

- Mmmmm.......?
Hehehehe....bisaaaa aja...

Maklum deh, abis spartan nonton DVD Prison Break jadi suka main detektif-detektifan :D.

II.

+ Konser terakhir Peter Pan? Emang mereka mau bubar ya?

- Kan habis kontraknya selesai mereka musti ganti nama.....

+ Ganti jadi apa ya namanya?

- Mmmmmm......Better Band?

+ *mikir sebentar* ........Kamu pintaaaaaaaaaaaaaaaaaar!!!!!!!!!!!!!*plok plok plok*

Kamis, 09 Oktober 2008

Oleh-oleh Dari Bandung

Yang mau oleh-oleh mudik dari Bandung, ayo pada klik disini ya...:)

Selasa, 07 Oktober 2008

Laskar Pelangi

Alhamdulillahirobbilalamin akhirnya aku pulang juga ke Bali.....I'm hoooome....

Kangen deh sama semuanya. Kangen rumah kontrakanku yang imut-imut. Kangen kelinci-kelinci bandel yang sekarang jadi tambah besar aja. Kangen suasana damai dan tenang jauh dari kemacetan dan ke-crowded-an...

Seneng sih di Bandung ketemuan sama keluarga + temen-temen trus bisa belanja sini sana :D...., tapi kayanya sekarang aku agak alergi sama udara Bandung yang berdebu dan penuh asap kendaraan. Idung jadi bersin-bersin terus, M'pri malah sampe meriang segala...Hahaha kampungan banget deh. Emang selama ini di Bali sebegitu sterilnya yak?

Anyway, di Bandung sempet nonton film yang paling ditunggu tahun ini : Laskar Pelangi. Sehari sebelum nonton, aku sempet baca reviewnya di halaman depan Kompas yang berkomentar negatif tentang film ini. Hmmm....masa sih segitunya? Jadi malah tambah penasaran pengen nonton....

Ternyata kesimpulan setelah nonton : review Kompas salah sama sekali, karena film ini sangat bagus, sangat berisi dan mampu mengadaptasi novelnya dengan sangat baik. Jarang kan ada film yang diangkat dari novel bestseller yang bisa menyamai kualitas novelnya. Menurut aku malah adaptasi film ini lebih bagus daripada film Kite Runner apalagi Harry Potter.

Seneeeeeng deh ada film dan buku karya anak bangsa yang sebermutu ini. Salut!

Yang aku komentarin dari film ini cuma adegan anak-anak yang menari-nari waktu Ikal patah hati yang menurut aku agak dangdut. Juga perbedaan bentuk hidung antara Lintang kecil dengan Lintang besar. Karena kalau dari pengalaman pribadi sih, bertambahnya umur ga pengaruh tuh sama bertambahnya kemancungan hidung....Hahahaha....You wish!

Tapi selain itu semuanya aku suka. Yang paling aku suka pastinya aktor-aktor kecilnya yang hampir ga keliatan berakting saking naturalnya. Adegan yang paling aku suka adalah waktu Mahar ditunjuk oleh Bu Muslimah untuk menjadi ketua kelompok tim kesenian 17-an dan tiba-tiba Ikal dengan polosnya mengacung sambil bilang : "Bunda Guru, saya mau ditugaskan untuk membeli kapur." Lucuuuuuu.......

Kayanya fenomena Laskar Pelangi ga akan berhenti di novelnya aja tapi juga di filmnya. Kalau dulu di jaman film Jelangkung tiba-tiba seluruh stasiun TV berebutan membuat acara horor, waktu jamannya AADC semua tokoh sinetron berseragam putih abu-abu dan terakhir setelah Ayat-Ayat Cinta diputar hampir semua stasiun TV menampilkan sinetron religi ( biarpun sebenernya ga ada bedanya sama sinetron kacang lainnya selain tokohnya yang pakai jilbab dan peci)....Nah sekarang kita tunggu aja efek dari Laskar Pelangi ini. Apakah stasiun TV akan berlomba-lomba untuk menampilkan tayangan bermutu tentang anak-anak yang tinggal di 'daerah' dan sejuta permasalahan akan pendidikan di Indonesia? Kita tunggu aja.....

Kamis, 02 Oktober 2008

Selamat Jalan, Pakde Maftuh Ikhsan...

Selamat Lebaran!

Buat aku, sangat banyak hikmah yang didapat dari bulan Ramadhan yang lalu, dan puncaknya adalah pada tanggal 30 Ramadhan dinihari, ketika salah satu anggota keluarga terkasih kami meninggal dunia. Pakde KH. Maftuh Ikhsan.

Kalau aku bisa memilih tanggal berapa aku akan meninggal nanti, aku juga akan memilih tanggal 30 Ramadhan. Ketika selama 29 hari sebelumnya perbekalan menuju akhirat sudah terkumpul, sepuluh hari terakhir yang merupakan hari-hari terbaik dari sepanjang tahun sudah dilewati, dan keluarga juga sudah berkumpul untuk merayakan Idul Fitri bersama. Subhanallah, tanggal 30 Ramadhan adalah hari yang baik untuk meninggal dunia.

Pakde Maftuh, memiliki riwayat hidup yang membanggakan, yang banyak di antaranya baru aku ketahui ketika daftar riwayat hidupnya dibacakan pada saat pemakamannya. Tapi biarlah aku mengenangnya hanya sebagai pakdeku saja, pakde tersayang, pakde yang aku anggap sebagai orang tuaku sendiri.

Pakde bukan orang yang banyak bicara -mungkin prinsip pakde adalah, "well done is so much better than well said"- , tapi sifat pendiamnya itu ga membuat Pakde menjadi jauh, kaku dan ditakuti. Sebaliknya, anak-anak dan keponakannya selalu merasa sangat nyaman ketika berada di dekat Pakde ; memeluk, merangkul, bercanda ( biarpun Pakde lebih banyak tersenyum daripada melemparkan candaan) atau mendengarkan petikan gitar Pakde.

Biarpun diam, tapi Pakde sangat perhatian. Ketika aku akan pindah ke Bali, sehari sebelum berangkat, aku menyempatkan diri untuk menginap di rumah Pakde untuk berpamitan. Besoknya, pagi-pagi Pakde sudah siap dengan topi baret dan rompi memancingnya.

+ Pakde mau kemana? *heran*
- Mau antar kamu ke bandara.
+ Ya ampuuun, ga usah dianter juga gapapa kok, Pakde. Ibu sama Bapak aja ga nganter....
- Gak apa-apa. Kasihan kamu...

Akhirnya Pakde mengantar aku ke bandara, bahkan terus sampai tempat check-in dan sampai terminal boarding ( entah gimana cara beliau masuk). Waktu itu aku ngerasa malu banget, rasanya kaya anak TK di hari pertama masuk sekolah yang harus diantar oleh orangtuanya :D. Pakde...Pakde....Ada-ada aja...

Lucunya, seminggu kemudian aku tiba-tiba pulang lagi ke Jakarta karena ternyata seminggu setelah aku ke Bali ada libur Nyepi dan Galungan dimana seluruh kantor di Bali diliburkan untuk waktu yang lumayan lama....Hahaha....Sejak itu kayanya Pakde jadi kapok mengantar aku ke bandara :D.

Di hari pernikahanku, Pakde memberikan dua hadiah terbaik yang bisa diberikan oleh seorang Pakde.

Hadiah yang pertama adalah khutbah nikah. Inti dari khutbah nikah yang dibawakan Pakde adalah, bahwa ayat-ayat Qur'an yang merujuk kepada perjodohan menunjukkan peran Allah SWT sangat besar. Siapa berpasangan dengan siapa adalah hak prerogatif-Nya. Tetapi untuk membuat pernikahan itu menjadi langgeng, sakinah, mawaddah wa rahmah, Allah melalui ayat-ayatnya di Al-Quran menggunakan kata 'kami'. Yang berarti peran mahluk-mahluknya lah yang lebih penting, disini berarti sang suami istri itu sendiri. Kita sendirilah berperan besar untuk menjadikan hidup kita bersama pasangan bahagia dunia akhirat.

Nasihat yang luar biasa indah bagi pengantin baru. Saking indahnya, aku sampai terus mewanti-wanti kepada para videographer untuk tidak mengedit sedikitpun khutbah nikah itu. Jangan ada satu kata pun yang terpotong, jangan ada sedetik pun yang terlewat. Siapa tahu suatu hari nanti rumah tanggaku akan mengalami cobaan, hadiah dari Pakde ini akan menjadi pengingat bagi kami berdua.

Hadiah dari Pakde yang kedua adalah Qur'an. Aku memang ingin menyisipkan Qur'an sebagai salah satu mahar, tapi desain Qur'an yang dijual di Indonesia ga ada yang menarik untuk aku. Mengingat Pakde pernah bekerja cukup lama di Konsulat Haji di Jeddah, aku meminta salah satu Qur'an Pakde untuk diberikan kepada M'pri yang nantinya akan diberikan kepada aku untuk menjadi mas kawin. Pakde dengan senang hati memberikan Qur'an koleksinya, bukan cuma satu, tapi tiga!

Qur'an dari Pakde terus aku baca sampai sekarang dan insha Allah akan terus aku baca secara rutin. Semoga setiap huruf yang aku lafalkan akan dihitung sebagai amal baik bagi Pakde, sebagai amalan yang tidak pernah terputus. Amien.

Rasanya aneh, ketika seseorang sudah dipanggil oleh Yang Kuasa, tetapi nomor handphone-nya masih tersimpan di handphone-ku. Rasanya aku ingin menelepon Pakde untuk terakhir kalinya mengucapkan kata-kata perpisahan,

"Selamat jalan, Pakde. Terimakasih sudah menyayangi aku selama Pakde hidup. Terimakasih sudah menginspirasi aku untuk menjadi orang yang baik. Doakan kami disini supaya mempunyai bekal yang cukup pada saat menyusul Pakde nanti. Supaya kita bisa berkumpul lagi, bercanda lagi, berpelukan lagi. Kami semua kangen Pakde, kami semua sayang Pakde...."

Akhirnya, aku ingin mengulang kesaksian seluruh pelayat yang terus diulang-ulang pada saat hari pemakamannya :

"Almarhum semasa hidupnya adalah orang yang baik. Orang yang baik. Orang yang sangat baik. Ini kesaksianku Ya Allah, semoga kebaikan beliau membawa beliau ke tempat yang terbaik pula di sisimu. Amien........."

Senin, 22 September 2008

Bunnies Update

Setelah beberapa minggu tinggal di rumah, BeduGula jadi tambah besaaaar....Padahal dulu selalu mikir kalau kelinci itu cepet mati. Tapi kalau perawatannya bener ternyata engga ko. Nih update foto-foto dan kelakuan terbaru mereka :

Bule tanggung
Bedu kupingnya jadi turun sebelah kaya gini. Kelinci lop bukan, kuping normal juga bukan. Kirain ini cuma sementara aja dan kupingnya nanti bakal jadi normal lagi atau turun dua-duanya. Ternyata....teuteuup asimetris. Ya sudahlah. Kayanya binatang peliharaanku emang ga pernah ada yang pure breed,....but I still love them :).

Mungkin Bedu cuma pengen balik ke trend 70-an...Kaya gini nih:


Matre
Di semua literatur tentang kelinci yang aku baca, ga ada yang bilang kalau kelinci bisa jadi 'tricky' banget. Apa tuh peribahasanya?...."Ada uang Abang sayang, ga ada uang Abang dibuang?" BeduGula banget!

Kalau ada makanan pasti deh deket-deket dan pegang-pegang. Tapi kalau ga ada....huh boro-boro....Dasar matre!

"Bougenville time! Feed me feed me!"

"Jangan kemana-mana dulu ya....Masih dikunyah nih kembangnya..."

Ngomong-ngomong, weekend ini mereka bakal ditinggal mudik....Huhuhuhu....doain baik-baik aja ya...Semoga orang yang dititipin bisa ngerawat dengan baik ga benar, semoga mereka ga berantem sama kucing atau kabur keluar pager karena di luar banyak anjing.....Semoga juga mereka ga kangen sama kita....*iiiih sapa lo?*

Udah mau lebaran kok kerjaan malah tambah banyak yak? Tapi bukannya kerja kok malah ngeblog yak? Hihihihi...

Udah ah...Happy Lebaran Day everyone! Selamat liburan, mohon maaf lahir dan batin!

pic by m'pri

Minggu, 14 September 2008

And We're Back To.....Cloth Diaper

Waktu masih SMP, aku pernah baca tentang bahayanya pampers untuk lingkungan sekitar kita. Sejak itu aku udah niatin kalau suatu hari nanti punya anak aku mau pakai popok kain ajah!

Sebenernya dipikir-pikir, ribet banget yah kalau mau pake popok kain. Kaya ga ada kerjaan lain aja selain nyuci dan ganti popok. Tapi, barusan main-main ke Inhabitots dan dapet segala macem informasi tentang popok kain. Aaaaah....tenang rasanya.

For this earth, everything is worth to try Mama!

Psssst...kalau mau DIY-nya, juga ada.....Nih.

Little Sensei





+ Di rumah kebagian tugas apa?

- Kalau aku sih masak bareng Lia sama Kak Ningsih...

+ Masak? Emang bisa masak? Enak ga masakannya? *ga rido dikalahin sama anak kelas enam SD hahaha*

- Enak doooong....

- Iya enak kok, Kak....*teman-teman di belakangnya ikut ngebelain*

+ Sore ini masak apa menunya?

- Hmmmm....apa yah? Tahu kecap kali....

- Uuuuuuuugh kalau tahu kecap sih ga enaaak...*kata temannya lagi*

- Jangan gitu! Kita harus bersyukur masih ada sesuatu buat dimakan..*kata temannya yang lain*

Kalimat yang terakhir lumayan bikin aku tersindir dan terharu.

Obrolan di atas adalah obrolan bareng teman-teman Panti Asuhan Permata Hati ( kalau lagi ngobrol sama mereka aku ga pernah pakai kata 'panti', tapi 'rumah') waktu pulang bareng dari kelas bahasa Jepang yang diadakan atas bantuan dari Chautari Foundation Japan. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia; Bali, Jawa, Sulawesi, sampai Timor. Di daerah asalnya masing-masing mungkin memang makanan dan air susah didapat, jadi kalimat untuk kalimat terakhir di atas.....well, they really mean it.

Kalau aku kenal mereka dari kecil dulu, mungkin ga pernah ada cerita susah makan ya :).

Beberapa bulan terakhir ini memang aku meluangkan waktu untuk ikut kelas bahasa Jepang bareng teman-teman kecil ini. Blame it on this girl :). Biarpun judul resminya adalah kelas bahasa Jepang, tapi ternyata bukan cuma pelajaran bahasa Jepang yang aku dapat dari kelas ini.

Salah satu anak yang paling rajin ikut kelas ini namanya Suar. Anak laki-laki bali ini berambut merah jagung, mungkin karena sering panas-panasan bermain layangan. Dulu waku aku masih kelas 6 SD, ada anak jalanan yang suka nongkrong di gerbang sekolah. Penampilannya mirip dengan Suar, and we all hate him. Ga tau kenapa aku dan teman-temanku ga suka banget sama dia. Mungkin karena bajunya lusuh, atau karena kulitnya kotor, atau mungkin karena dia suka senyum-senyum sama kita. Padahal kan ga ada aturan yang melarang orang untuk senyum ya? Senyum kan ibadah yang paling mudah.

Aaaaah pokoknya ga suka! Kenapa sih anak ini selalu ada di gerbang sekolah? Bikin jelek pemandangan sekitar aja!

Di kelas bahasa Jepang, ga aku sangka ternyata Suar termasuk anak yang paling pintar. Biarpun konsentrasinya kadang suka terganggu, tapi dia cepat menangkap pelajaran. Kalau sensei menanyakan pertanyaan, Suar ga pernah ragu-ragu untuk mengangkat tangan dan jawabannya hampir selalu benar. Dia juga sopan, selalu mengucapkan 'terimakasih' setiap aku membantu menjelaskan pelajaran yang kurang dimengerti.

Anak jalanan di SD-ku dulu, terakhir aku melihatnya adalah waktu aku SMA, dan dia masih menjadi anak jalanan. Aku ga pernah kenal dia, tapi siapa tahu kalau ternyata dia mungkin juga pintar dan sopan? Ga ada yang pernah tahu.

Aku bersyukur teman-teman kecilku ini mendapat kesempatan yang lebih baik daripada anak jalanan itu. Semoga masa depan mereka pun akan jauh lebih baik. Aku juga bersyukur karena aku diberi kesempatan untuk mengenal mereka, dan mendapat banyak ilmu dari mereka. Ilmu tentang kemampuan bersyukur, semangat belajar,....and the true meaning of 'never judge a book by its cover'.

....dan untuk semua ilmu itu aku ucapin : "Arigatoo gozaimasu, Sensei!":)

Pikasebeleun

+ *sibuk nonton TV*

- *
sibuk di depan komputer.................................main game :D*

+ waaaaaaaaaaaaw keren bangeeeeeet!

- *
masih di depan komputer*

+ hahahahahaha....lucu-lucu!

- apaan sih...apaan sih? *
penasaran, sambil lari ke depan TV*

+ *
klik, ganti channel* dududududu.....

- iiiiiiiiiiiiiih.....*
balik lagi ke depan komputer*

+ *
klik, balik ke channel yang tadi* ya ampuuuuuuuuuuuun!!!!!
hahahahahahahahaha.......hahahahahahaha....hebat ih!!!

- apaan siiiiiiiih???? *
lari ke depan TV, penasaran*

+ *
klik, ganti channel* dududududududu.......*sambil senyum-senyum jail yang bermakna : kennna deh!*

- reseeee!

yes, i'm married to the most annoying guy in the world...*sigh*

Just An Ordinary Day

Tanggal 13 September kemarin aku ulang tahun loh!
Yay! Happy birthday to me!

Makasih ya untuk semua ucapan selamat lewat SMS, telpon, facebook, friendster dan lain-lain :).

Hari ulang tahunnya diawali dengan baik karena aku + M'pri kebablasan ga bangun waktu sahur gara-gara tepar karena sehari sebelumnya baru ngelewatin deadline...hihihi. Uuuugh laper siiiy, tapi untungnya masih kuat puasa sampe sore...Alhamdulillah :D.

Tahun ini aku ngerasa lebih santai daripada tahun-tahun sebelumnya. Banyak target yang belum terpenuhi, banyak keinginan yang belum tercapai...Tapi rasanya tanpa itu semua pun, I'm gonna be just fine. Insha Allah.

Mungkin itu karena pengaruh Ramadhan, atau karena selalu ada hadiah ulang tahun yang paling menyenangkan sepanjang masa : Him....^__^

Minggu, 31 Agustus 2008

Marhabban Yaa Ramadhan

Ramadhan selalu mendatangi kita, akankah kita mendatangi ramadhan ?

Marhabban yaa ramadhan....





Sabtu, 30 Agustus 2008

Halal Does Matter

Di The Kitchn ada artikel menarik :

What is halal meat?

Jawaban dari The Kitchn kurang lebih sama dengan yang aku pelajarin waktu SD dan SMP. Yang menarik dari artikel ini adalah komentar-komentar pembacanya yang ( mungkin ) semuanya non-muslim. Mayoritas dari mereka yakin kalau cara penyembelihan yang halal adalah cara penyembelihan yang paling bertanggung jawab dan 'binatangwi' karena prinsipnya adalah mematikan dengan rasa sakit seminim mungkin.

Oia, cara menyembelih seperti ini ga cuma berlaku untuk orang Islam aja, tapi juga untuk orang Yahudi yang mengenal istilah 'kosher'.

Sejak tinggal di Bali, aku jadi lebih parno dan lebih kritis untuk urusan halal-haram ini. Lebih memerhatikan rumah makan mana yang ada label halal-nya, sertifikat halal kalau mau beli daging di supermarket, atau bawel ke tukang sayur yang lewat supaya yakin daging yang dijual memang betul-betul terjamin kehalalannya. Something I've never done when I was in Bandung, actually.

Biarpun keliatannya ribet, tapi semuanya worth-it. Makanan kan sumber energi utama untuk tubuh, dan kalau energi yang masuk adalah energi baik, insya Allah energi yang keluar energi yang baik juga, bukan?

Kalau 2/3 pelanggan halal-butcher di Amerika adalah orang non-muslim, karena mereka merasa bertanggung jawab untuk mengkonsumsi daging yang disembelih dengan baik, kenapa kita ga bisa sekritis mereka?

Kamis, 28 Agustus 2008

Berita Duka

Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun.

Baru dapet berita duka cita kalau istrinya Doddy baru aja meninggal.

Aku belum pernah ketemu sama istrinya Doddy karena aku di Bali dan dia di Singapura, tapi rasanya sediiih banget. Mereka nikah ga lama sesudah aku. Aku ga bisa ngebayangin rasanya kehilangan pasangan di masa-masa pengantin baru ini. Tabah ya, Dod.

I really meant it when I said those cliche things : 'Semoga diampuni semua dosanya dan diterima amal ibadahnya, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan.'

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Semoga kita masih punya cukup umur untuk mendapat berkah ramadhan lagi. Semoga.

Amien....

Selasa, 26 Agustus 2008

Upload Day - Cooking With Love


Masih inget kan sama alm. Bunda Inong? Ada dua artikelku yang bercerita tentang beliau, ini dan ini.

Biarpun Bunda Inong udah dipanggil oleh Allah SWT, tapi blog Dapur Bunda-nya masih sangat berjasa menambah vocabulary resep masakan terutama untuk ibu-ibu muda yang gagap dapur kaya aku ini. Biarpun sampai sekarang aku masih punya motto : 'kompor is the girl's worst friend', dan gimanapun aku berusaha tetep aja ga pernah bisa suka kegiatan memasak, tapi blog Dapur Bunda sangat membantu akan ketersediaan pangan dengan rasa lumayan puguh di meja makanku...hahaha.

Beberapa tahun setelah Bunda Inong pergi, teman-teman dan kerabatnya mulai menyusun koleksi resep dari blog Dapur Bunda untuk dibukukan. Daaaan...eng ing eng...sekarang bukunya udah terbit loh! Jadi, ga usah repot-repot online dulu setiap mau lihat-lihat koleksi resep Dapur Bunda. Royalti penjualan buku insya Allah akan menjadi tabungan Zidan dan Syifa, putra dan putri Bunda Inong.

Jadi, apakah kamu juga komporphobia atau dapurphobia tapi berada dalam kondisi yang mau ga mau harus bisa masak enak? Ayo beli dong buku Cooking With Love ini supaya bisa ketularan jago masak juga...*iklan*

Semoga dengan buku ini, ga cuma royalti yang didapat oleh putra putri Bunda tapi juga pahala amalan yang ga putus-putus untuk bekal Bunda Inong. Amien...

Won't Go Home Without You



I looooooove this Maroon 5's song! Saking sukanya sampai di-upload di blog hehehe....

Padahal lagu Maroon 5 yang dulu saking ga sukanya sampai dijadiin ringtone alarm biar kalau alarmnya bunyi bakal cepet-cepet bangun dan langsung matiin musiknya :D.

Enjoy!

Kamis, 14 Agustus 2008

Antara Air Asia, Lion dan Mandala Part II

Alhamdulillah, akhirnya aku balik lagi ke Bali dengan utuh tanpa kurang satu apapun. Mmmm...kecuali beberapa oleh-oleh yang ketinggalan sih...:D

Jadi ceritanya, karena ada beberapa urusan, Jumat minggu lalu sampai Kamis malam kemarin aku pulang kota ke Bandung. Ga kaya biasanya yang selalu setia dengan Air Asia, Denpasar - Jakarta pp kali ini aku coba-coba pakai Mandala. Alasannya, setelah dibanding-bandingkan antara Air Asia, Lion, dan Mandala lewat websitenya masing-masing, Mandala yang menawarkan harga paling pas di kantong.

Sebenarnya masalah ganti airline ini bikin agak deg-deg-an juga. Masih pada inget dong kejadian di Bandara Polonia, Medan beberapa tahun lalu waktu pesawat Mandala gagal lepas landas dan akhirnya terbakar...Di antara korbannya adalah orangtua temanku. Jadi kemarin aku cuma bisa berdoa banyak-banyak semoga ga akan pernah ada kejadian yang sama menimpa pesawat Mandala atau airline lainnya. Amiiiin...

Dari pengalaman terbang dengan Mandala kemarin, biarpun agak bermasalah waktu pembelian tiket online, tapi ternyata pelayanan Mandala cukup lumayan loh.

Untuk jadwalku kemarin ga ada tuh cerita delay, malahan sangat ontime. Sepuluh menit sebelum waktu keberangkatan, penumpang sudah dipersilakan boarding. Jadi waktu lepas landasnya sangat amat tepat waktu...*plok plok plok*

Antrian masuk ke dalam pesawat juga lebih tertib karena semua penumpang sudah mendapat nomor kursi, ga usah rebutan kursi kaya naik angkot :P. Harga tiket sudah termasuk bagasi 15 kg untuk penumpang kelas ekonomi, jadi ga usah bayar ongkos tambahan untuk bagasi.

Waktu mau pulang ke Bali, aku agak khawatir setelah melihat foto di Kompas yang mendokumentasikan antrian panjang di Bandara Cengkareng. Duh, duh....waktu inget weekend ini adalah long weekend, aku jadi kebayang ramainya bandara hari ini. Pasti antri deeeh!!

Untungnya pesawat Mandala diparkir di terminal 1C, terminal domestik yang paling sepi dibandingkan terminal-terminal lain. Jadi...bebas antri! Ah senangnya...Emang sih counter jajanan di terminal ini ga sebanyak di terminal A dan B, tapi kalau ga kepepet banget, ngapain juga beli makanan di aiport. Yang paling menyenangkan, di terminal C ini tersedia mushola yang luas dan bersih yang ga ada di terminal domestik lainnya.

Poin plus lainnya, dibandingkan Lion dan Air Asia, outfit pramugari Mandala termasuk yang paling sopan. Dengan warna dominan biru, atasannya blus lengan 7/8 yang modelnya mirip model kebaya dipadu celana panjang. Sementara seragam pramugari Lion dan Air Asia tambah lama belahan roknya kok tambah tinggi yak?:D

Tapi aku tetap paling suka cara pramugari Air Asia memeragakan tata cara penyelamatan darurat, detail banget deh : "...gembungkan pelampung bagian kiri dahulu di dalam pesawat, lalu di luar pesawat baru gembungkan pelampung sebelah kanan...". Kayanya kalimat yang itu ga pernah diuraikan di airline lain. Bukannya ini penting ya?

Kesimpulannya : Mandala boljug. Semoga pelayanannya akan terus baik dan membaik, dan ga pernah ada kejadian naas lagi seperti di Medan. Amiiin....

Kamis, 07 Agustus 2008

Antara Air Asia, Lion dan Mandala

Setelah BBM naik kayanya udah ga ada lagi deh istilah budget airlines....Semuanya muahaaaaal....*hiks*.

Ga ada lagi deh cerita sok-sok-an jadi frequent flyer hunting tiket-tiket promo murah meriah. Perbandingannya, yang jaman dulunya tiket PP Denpasar-Jakarta seharga Rp.900 ribu atau tiket sekali jalan Denpasar-Bandung seharga Rp.700 rb udah kerasa mahal banget, sekarang dapet tiket sekali jalan ke Jakarta Rp. 600 ribu udah bersyukur banget.

Yah, emang sedih kalau harus mengenang masa-masa indah dulu :(.

Kabar bagusnya adalah setelah bertahun-tahun pembelian tiket online dikuasai oleh Air Asia, sekarang, konsumen bisa memilih beberapa alternatif karena Lion Air dan Mandala juga sudah menyediakan layanan pembelian tiket online.

Kelebihan membeli tiket secara online adalah kita jadi bisa booking dari jauh-jauh hari sebelumnya, sementara kalau lewat call center atau travel biasanya baru bisa memesan tiket sekitar dua minggu sebelum hari H.

Beberapa hari ini aku udah mencoba beli tiket online di Mandala dan Lion. Mau tau kekurangan dan kelebihan membeli tiket online dari masing-masing maskapai? Gini nih kesimpulannya:

Mandala

Untung lebaran depan aku udah pesan tiket di Mandala, karena setelah dibandingin sama Air Asia dan Lion lewat websitenya, Mandala menyediakan harga termurah.

Terakhir kali aku pakai Mandala adalah waktu pertama kali banget aku memutuskan untuk pindah kerja ke Bali, sekitar tiga setengah tahun yang lalu kali ya. Setelah itu ga pernah naik Mandala lagi, jadi ga bisa ngasih review tentang ketepatan waktu, pelayanan dsb.

Yang musti jadi catatan adalah ada beberapa penerbangan Jakarta-Denpasar atau sebaliknya yang harus transit dulu di Surabaya. Jadi kalau lagi buru-buru dan pengen cepet-cepet nyampe, harus dipastiin kalau kita ga milih penerbangan yang pakai transit ya...

Untuk pembelian online pun musti hati-hati dan ekstra sabar karena ternyata websitenya sering banget error. Contohnya waktu pagi ini aku memesan tiket, aku ga bisa mendapatkan booking codenya, padahal aku sudah mencoba langkah-langkah pemesanan berulang-ulang. Kalau belum ada booking code berarti namaku belum terdaftar jadi penumpang. Karena websitenya terus menerus error, ujung-ujungnya aku terpaksa menelepon Call Center dan pesen tiket dari sana.

Duuuuh sama aja doooong...Buang-buang waktu banget!

Yang lebih nyebelin lagi, harga tiketnya cepet banget berubah. Jadi kalau error sekali, bisa jadi kita udah dapet harga yang lebih mahal waktu mau mencoba membeli tiket beberapa menit kemudian. Rese!

Kalau pesan tiket di Mandala, ada tiga cara untuk membayar tiketnya. Lewat kartu kredit, lewat e-banking atau lewat ATM. Sebenernya cara yang paling praktis adalah lewat kartu kredit, tapi pembayaran lewat credit card di Mandala berbeda dengan Air Asia misalnya. Kalau di Air Asia kita bisa saling pinjam kartu kredit untuk membayar tiket, di Mandala kartu kredit yang dipakai harus dimiliki oleh salah satu passenger. Kalau engga, Mandala berhak menolak kita pada saat check-in nanti.

Agak ribet juga sih buat aku karena aku selalu pakai kartu kredit atas nama M'pri. Pembayaran lewat kartu kredit juga cuma bisa dilakukan kalau waktu pembelian kita lebih dari 48 jam dari waktu penerbangan.

Akhirnya pilihannya terpaksa lewat ATM. Masalahnya, ga semua bank menyediakan fasilitas pembayaran tiket Mandala. Jadi silakan cek di website Mandala untuk mengetahui apakah bank kamu bisa menerima pembayaran tiket lewat ATM. Tenggat waktu untuk membayar tiket lewat ATM adalah 8 jam dari saat pembelian tiket. Jadi jangan tunggu bayar sampai besok ya!

Lion

Lion, ah lion....

Maskapai ini udah sejak lama aku tinggalkan karena harga tiketnya termasuk yang paling mahal dibandingkan maskapai yang lain, sering delay dan dulu ga menyediakan layanan pembelian online. Tapi sekarang, Lion sudah menyediakan jasa pembelian tiket online kok ( kalau sering delaynya mah kayanya belom berubah tuh :P).

Beberapa hari yang lalu, aku udah mencoba membeli tiket Lion secara online untuk orangtuaku yang sedang berkunjung ke Bali. Biarpun waktu itu harga tiket Lion paling mahal, tapi ternyata jadwal penerbangan Lion adalah yang paling banyak dibandingkan dengan Air Asia dan Mandala. So, Lion it was.

Sekilas aturan pembayarannya mirip dengan Mandala. Pembayaran dengan kartu kredit cuma bisa dilakukan bila pembelian lebih dari 48 jam dari waktu terbang, dan pemilik kartu haruslah menjadi salah satu passenger.

Karena beli tiketnya agak mepet, jadi terpaksa pembayaran dilakukan dengan ATM. Setelah itinerary form di-print kita akan mendapat informasi lengkap berisi booking code, payment code, dan time limit pembayaran. Di itinerary form yang aku dapat, time limit pembayaran yang tercantum adalah tanggal hari itu, jadi aku berasumsi time limitnya adalah sampai jam 12 malam nanti.

Tapi waktu akan membayar tiket lewat ATM aku sempat dibuat marah karena transaksi selalu gagal dilakukan. Padahal ini kan masih sore hari dan baru tadi pagi aku memesan tiket lewat internet....What the ****?!!!!

Akhirnya dengan perasaan sebal aku menelepon Call Center dan dengan santai Mbak operatornya cuma menjawab...

"Mbak, tiketnya udah canceled karena kan time limitnya cuma dua jam..."

Apaaaaaaaaaaaaaaaaa?????????

Akhirnya dengan sangat terpaksa aku harus memesan ulang tiket lewat call center, dan seperti yang sudah ditebak, harganya sudah berubah dari harga tadi pagi. Menyebalkan sekali!

Ketika aku akan mengonfirmasi pembayaran dan bilang akan melakukan pembayaran via ATM, lagi-lagi Mbak operator menjawab santai,

"Mbak kalau bayar lewat ATM dikenai biaya tambahan Rp. 10 ribu yah...."

Haiyaaaaaaaaaaah......

Bukannya aku pelit dan ga mau bayar sepuluh ribu perak, tapi pertanyaannya: apakah semua informasi ini ada di website Lion Air?

Jawaban dari Mbak operator adalah :

"Ga ada tuh, Mbak...."

Oke, kayanya semua jawaban itu cukup merepresentasikan Lion. Huh!

Oia, yang harus diingat juga setelah membayar lewat ATM, jangan pernah membuang bukti pembayaran ATM-nya, karena itu adalah tiket kita. Ya betul, ga ada tiket yang dikirim lewat email, cuma kertas kecil itu aja....Jadi jangan ilang, okay!

Air Asia

Sebetulnya Air Asia selalu menjadi favoritku selama ini. Pembelian lewat onlinenya paling mudah, websitenya ga pernah error, kartu kredit bisa pinjem ( ga pernah coba bayar lewat ATM), belum pernah ada riwayat kecelakaan, lumayan tepat waktu, dan kalaupun delay beberapa jam sebelumnya selalu diinformasikan lewat telepon.

Tapi entah kenapa akhir-akhir ini harga tiketnya terus menggila. Ga ada lagi deh naik pesawat murah meriah pakai Air Asia. Yang ada, udah bayarnya sama aja dengan airline lain, kita tetep musti rebut-rebutan kursi sama penumpang lain kaya di bis. Cape deeeeh...

Yang paling mengecewakan adalah aturan baru Air Asia yang harus mencantumkan jumlah bagasi yang akan dibawa pada saat pembelian tiket. Dooooh...meneketehe...Kalau beli tiket promo setahun sebelumnya gimana? Tapi yang lebih parah adalah ga ada lagi jatah 15 kg untuk setiap penumpang, karena semua bagasi akan dikenakan biaya.

Dasar kapitalis!

Kenaikan BBM emang bikin sengsara...................








Rabu, 30 Juli 2008

Bedugula


Meet our new family members:
Bedu dan Gula! *plokplokplok*

Namanya Bedu dan Gula karena mereka emang dibeli di Bedugul :).

Seperti biasanya, setiap ada yang ngusulin untuk mengadopsi binatang peliharaan, aku selalu jadi orang pertama yang ga setuju. Kepikirannya, ribet lah, males bersihin kotorannya lah, males ngelatihnya lah,
nanti kalau ditinggal keluar kota gimana lah dan sebagainya dan sebagainya....

Makanya waktu M'pri ngusulin untuk beli kelinci, aku ga terlalu antusias nanggapinnya. Pertama, aku lebih suka kucing. Asumsiku kelinci itu binatang yang asosial banget; ga berbunyi, ga suka dipegang dan ga bisa diajak main. Udah gitu kayanya kalau main-main ke deket kandang kelinci baunya selalu ga sedap deh...Uh males....


Tapi....yaaaah, ujung-ujungnya asal suami senanglah, akhirnya aku mah nurut-nurut aja.

Akhirnya waktu ke Bedugul beberapa minggu lalu, kita mulai hunting kelinci deh. Pengennya sih yang jenis Angora karena aku suka yang berbulu-bulu tebal. Tapi ternyata pilihannya lumayan banyak dan lucu-lucu semua, ada yang bulunya panjang atau keriting pendek kaya karpet, ada juga kelinci dari Australia yang kayanya diimport dari sana karena di negeri asalnya udah jadi hama dan musuh pak tani :).


Kriteria kelinci yang dipilih kira-kira kaya gini. Kalau udah gede tetep musti keliatan lucu. Ada kan beberapa binatang yang kecilnya lucu tapi gedenya jelek. Anjing contohnya.

Terus warnanya ga mau yang putih apalagi yang bermata merah. Karena aku pernah nonton film kartun horor Jepang yang monsternya kelinci putih bermata merah...Hiiiii. Sebenernya aku suka yang warnanya abu-abu atau coklat. Tapi yang berwarna itu dan berbulu tebal kebetulan lagi ga ada :(.


Setelah bingung pilih-pilih, kata penjualnya, pilih kelinci Angora yang ini aja. Jinak banget, ga suka lari-lari.

"Disimpan di atas meja juga ga akan loncat daaaah...."

Yo wis, akhirnya pilihan jatuh ke dua kelinci berbulu hitam putih ini. Warnanya hampir sama satu sama lain. Ciri-ciri yang ngebedainnya cuma, Bedu di wajahnya ada bulu bermotif garis putih panjang, dan Gula cuma ada sedikit bulu putih di ujung hidungnya.

Setelah googling berbagai tips dan trik tentang cara merawat kelinci dan menghabiskan hari-hari bersama duo Bedugula ini, ternyata banyak fakta-fakta tentang kelinci yang sebelumnya aku ga tau.

Makanan contohnya, sementara di gambar-gambar kartun kelinci selalu identik dengan wortel, faktanya kelinciku ga suka tuh makan wortel. Makanan kesukaannya adalah seledr
i, jagung, daun pepaya plus daun mengkudu. Makanan ini jadi makanan sehari-harinya Bedu dan Gula. Kecuali seledri yang cuma aku kasih sedikit-sedikit karena ternyata mereka suka sekali!

Loh kok kalau suka cuma dikasih sedikit?


Jadi gini ceritanya...Ternyata kelinci itu bisa dilatih loh. Dilatih untuk datang setiap dipanggil, atau supaya selalu buang air di tempatnya. Untuk melatihnya, kita butuh sogokan makanan yang mereka suka. Nah, seledri selalu jadi reward untuk Bedu dan Gula kalau mereka pintar dan ga bandel.



Kelinci juga ternyata cukup asik. Biarpun ga mendengkur tapi hidungnya selalu bergoyang-goyang, jadi ada getaran-getaran mirip dengkuran kalau digendong. Purrrr purrrrr...

Setelah kenal, mereka malah lebih akrab dan lebih manja daripada kucing. Apalagi kalau dibandingin sama almarhumah Cemi, kucingku yang sombong itu...Ternyata si Cemi jauh lebih asosial dan jaim dibandingin kelinci.

Dan ternyataaaa.....mereka itu lincah banget! Loncat kesana, loncat kesini. Selalu penasaran setiap disimpan di tempat baru. Disimpan di atas meja ga bakal loncat? Tettoooow!!!

Satu lagi, Bedu dan Gula juga ternyata bukan jenis Angora, tapi, setelah dicocokin ciri-cirinya kayanya mereka berjenis Lionhead deh... Jadi, kalau udah besar hopefully bentuknya akan jadi kaya gini :

Btw, biarpun mereka lincah dan ga bisa diem, tapi dengan sedikit sentuhan khusus, Bedu bisa tergeletak ga berdaya di tanganku loh. Digendong terlentang sambil dielus-elus dikit kepalanya....langsung deh merem...*nang ning nung ning nang ning nuuuung....*


Atau, kalau mereka udah cape keliling-keliling halaman, mereka juga suka santai sambil selonjoran. Awalnya, waktu ngeliat sepasang kaki ini aku kira ada kelinci pingsan di halaman. Ternyata.....

Kayanya kelinci boleh juga :).



Minggu, 20 Juli 2008

Ngaben lagi!

Minggu lalu di Ubud diadakan pesta besar, ngaben atau palebon. Ngaben yang istimewa karena yang diabenkan adalah tiga orang yang terpandang dan dituakan, Tjokorda Gde Agung Suyasa, Tjokorda Gde Raka, dan Gung Nian Raka. Bersama mereka juga diabenkan secara massal 96 orang lainnya.

Konon biaya yang dihabiskan untuk menggelar upacara ngaben ini ga kurang dari 6M rupiah.

Konon tinggi bade (pengangkut jenazah) harus lebih tinggi daripada bale kulkul dan kalau mungkin lebih tingg juga daripada pohon kelapa.

Konon acara ngaben ini disaksikan oleh sekurang-kurangnya 15 ribu orang.

Betul-betul acara besar!

Ga kaya tahun lalu waktu aku ga mengikuti prosesi komplitnya, kali ini biarpun laper, cape, pegal, dan bosan menunggu, dibela-belain deh sampai lembunya habis terbakar. Ini foto-fotonya...

Waktu sampai di Ubud sekitar jam 11 siang, Ubud udah dipenuhi lautan manusia! Nyesel deh datang kesiangan...Jadi ga bisa pilih tempat paling strategis buat moto deh :(.

Akhirnya aku memilih untuk nunggu di kuburan aja, toh tahun lalu udah pernah nonton 'happening art' di awal acara.




Baju adat Bali, kebaya dan ikat pinggang untuk para jegeg ; Udeng ( dan kacamata item hehe) untuk para bagus adalah dress code untuk hari ini.

Ini adalah panggung utama di kuburan tempat nantinya sepasang lembu raksasa akan diparkir dan terus dibakar. Di belakangnya ada ramp yang lumayan tinggi untuk 'downloading' jenazah, sesajen, dan keturunannya dari bade yang saat ini masih diparkir di depan Puri Ubud.

Oiya, jarak antara Puri Ubud tempat lembu dan bade diparkir dengan kuburan tempat prosesi utama dilangsungkan sekitar 2 km. Jadi, bayangin aja betapa capenya warga Ubud hari itu yang kebagian mengangkut bade dan dua lembu yang beratnya berton-ton itu.


Lembu pertama udah sampai dengan selamat...

Para official berharap-harap cemas menunggu kedatangan bade raksasa.

....setelah bade tiba, downloading pun dimulai. Pertama : peti jenazah...


Keturunan almarhum juga ikut diangkut di puncak bade yang tingginya lebih tinggi daripada bale kulkul itu. Awalnya aku pikir bapak ini menutup mulutnya karena mabuk ketinggian, ternyata beliau sedang ketawa-ketawa....Geli ya, Pak?Hihihi

Anggota keluarga yang lain menunggu seluruh prosesi selesai di bawah.

Sekarang dua lembu sudah sukses terparkir di panggung sambil menunggu saat-saat terakhirnya...

Para fotografer juga setia menunggu....Duuuuh kapan nih acaranya dimulai? Bakar...bakar...bakar!!!


Para penari baris juga menunggu gilirannya tampil...

Pssst...Mister, ini barang keramat loh!

Sebelum pembakaran dimulai, jenazah, sesajen dan anggota keluarga mengelilingi lembu sebanyak tiga kali....
Akhirnya pembakaran dimulai...

Bye bye, Calf....
Untuk foto-foto lainnya bisa dilihat disini.

Kayanya aku butuh beli lensa wide nih.....Hmmmmm....hmmmmm.....hmmmmm...*elus dagu sambil ngangguk-ngangguk*

Kamis, 17 Juli 2008

Padang Mbulan

Tadi malam kurang lebih jam sembilan, ada pemadaman lagi!!!!

Mustinya ga terlalu kaget sih karena udah beberapa hari ini sekitar jam yang sama daerahku selalu kebagian jatah pemadaman. Yang agak aneh....kok di luar terang benderang ya? Apa pemadamannya ga termasuk lampu jalan? Soalnya biasanya setiap pemadaman seisi kompleks jadi gelap gulita, persis kaya lagi Nyepi.

Waktu aku mengintip ke luar.....oooooh....Bulan purnama! Waw, aku ga pernah nyangka ternyata cahaya bulan sebegitu terang....

Yang lebih menarik lagi, beberapa menit setelah pemadaman, tiba-tiba anak-anak di kompleks hampir semuanya berhamburan keluar rumah dan bermain-main. Mungkin karena bosan ga bisa nonton TV atau mengusir rasa takut karena di dalam rumah gelap. Malam-malam, terang bulan, anak-anak bermain dan ketawa-ketawa....Bener-bener pemandangan yang langka!

Kayanya theme song yang paling cocok untuk suasana tadi malam adalah lagu ini deh, lagu tradisional berbahasa Jawa yang sering banget aku dengar waktu masih kecil dulu:

Yo, poro konco dolanan ning jobo
Padang mbulan, padange koyo rino
Rembulane sing ngawe-awe
Ngelingake ojo podo turu sore

Kira-kira artinya kaya gini:

Ayo teman-teman, kita main di luar
Terang bulan, terangnya seperti siang
Rembulannya memanggil-manggil
Mengingatkan jangan pada tidur sore

Ga perlu TV, ga perlu PS, apalagi Xbox, cukup terang bulan udah bisa membuat anak-anak bersenang-senang sebenarnya....

Minggu, 13 Juli 2008

I Love Poo

Ya aku tau di beberapa daerah tai sapi dipakai untuk finishing dinding.
..................tapi kalau tai gajah di-recycle jadi kertas?

Baca artikel lengkapnya disini.

Atau lebih suka tai kambing daripada gajah?

One last word : kewl!

Kamis, 03 Juli 2008

Sentul Green Architecture Design Competition and Humble Thank You Notes

Minggu lalu ada berita bagus loh. Karya tim kita, tim yang sama dengan Futurarc Design Competition lalu, dipilih juri sebagai pemenang di kategori profesional.

Yeaaaaa....Seneng doooong...Seengganya ini bisa menghilangkan kesedihan karena Portugal kalah dari Jerman di Euro lalu :)

Alhamdulillah.....

Sebenernya, seperti sayembara Futurarc juga, begitu panel ( dan maket ) dikumpulkan pun aku udah merasa senang. Gara-gara ikutan sayembara ini, kita bertiga jadi belajar banyaaaaaak banget dan dapat teman baru. Rasanya puas dan seluruh cape-capenya ga kerasa lagi.

M'pri juga selalu bilang, kalau ini adalah 'charity' kita, karena nanti insha Allah karya-karya nominatornya akan dimuat di majalah Asri, jadi itung-itung kita sekaligus mempopulerkan arsitektur hijau juga ke orang banyak.

Oia, sebenernya kalau dibilang pemenangnya adalah kita bertiga rasanya kurang pas juga, karena di sayembara ini kita dibantu ( dan diracunin ;P ) sama beberapa orang lain.

So this is my humble thank you note :
  • Pertama tentunya puji syukur kepada Allah SWT karena kita tetap diberi kesehatan biar waktu tidur berkurang, diberi ilham untuk menghasilkan desain dan kemudahan-kemudahan lain. Thank you, Allah.
  • Buat panitia yang udah menyelenggarakan dan Sentul yang udah merelakan lahannya dijadikan percobaan :).
  • Buat M'pri dan Fajar yang selalu semangat mengompori untuk ikutan sayembara.
  • Buat Pak Huda....Yang ini ceritanya agak panjang.
Ceritanya waktu itu aku lagi ga mood untuk masak ( bukan cerita aneh sebenernya :P), jadi mending belanja di warung nasinya Bu Anang aja ah....

Kebetulan di warung nasi itu juga sedang ada bapak-bapak yang lagi ngopi sambil makan pisang goreng, ternyata beliau adalah mandor bangunan rumah tetanggaku yang lagi dibangun, namanya Pak Huda.

Sambil menunggu pesananku selesai, Pak Huda mengajak aku ngobrol. Entah bagaimana nyambungnya, ujung-ujungnya beliau bercerita tentang kampungnya di Ubung, Denpasar.

Daerah Ubung adalah daerah penghasil tahu dan tempe. Beberapa tahun yang lalu, Ubung pernah hampir ditutup oleh pemkot Denpasar karena limbah tahu yang dibuang tidak pernah diolah jadi menimbulkan bau ga sedap banget. Intinya, Ubung adalah daerah paling kumuh di Denpasar waktu itu.

Tapi pastinya langkah praktis pemkot untuk menutup Ubung bukannya akan menyelesaikan masalah tapi malah menunda masalah. Sampai datanglah sang hero...eng ing eng....

Akhirnya daerah Ubung ditangani oleh LSM yang bergerak di bidang pengolahan limbah, Bali Fokus yang berasosiasi dengan LSM dari Jerman, Borda. Limbah tahu yang ternyata ada dalam daftar nomor tiga setelah radioaktif dan darah sebagai limbah dengan kandungan metan terbesar, sekarang diolah sedemikian rupa menghasilkan biogas yang dapat dipergunakan untuk keperluan memasak.

Percaya atau engga, saking dashyatnya kandungan metan di limbah tahu, sampai sekarang biogas tersebut sudah dipergunakan oleh masyarakat Ubung selama lima tahun non stop! Jadi mereka ga perlu pusing dengan harga elpiji yang terus naik atau minyak tanah yang semakin langka. Hebat kan?

Ga cuma itu, kampung Ubung pun sekarang jauh dari kesan kumuh dan bersih banget.

Pak Huda begitu bersemangat menceritakan itu semua karena dia adalah objek penderita yang sudah merasakan manfaat pengolahan limbah. Saking bersemangatnya dia sampai menelepon Bu Yuyun Ismawati, ketua LSM Bali Fokus, dan bercerita kalau ada tiga anggota Trio Kwek Kwek yang lucu-lucu yang tertarik untuk tahu lebih jauh tentang pengolahan limbah.

Nah sekarang bersambung ke poin selanjutnya....
  • Buat Bu Yuyun
...Ini sambungan cerita yang tadi....
Akhirnya Fajar mengatur jadwal untuk bertemu dengan Bu Yuyun, kebetulan kita juga baru dapat kabar baik kalau kita masuk dalam nominasi sayembara Sentul ini.

Sabtu sore, di kantor Bali Fokus di Sesetan, kita menghilangkan segala ketabuan dan bareng-bareng ngomong kotor. Maksudnya bener-bener ngomongin kotoran seperti sampah, urine, feces, dan sebagainya :). Betul-betul cara untuk menghabiskan malam Minggu dengan bermanfaat...hihihi.

Dan memang, sepulangnya dari sana otakku seperti mendapat pencerahan banget. Rasanya antara senang, excited dan juga kesal...

Kesal karena seandainya semua rumah tangga di Indonesia ini mengolah limbahnya menjadi biogas, pasti negara ini akan lebih minim masalah dan ga terlalu terpengaruh dengan harga minyak dunia yang terus melambung.

Seandainya semua orang memisahkan urinenya dan disumbangkan kepada petani, petani-petani di Indonesia ga akan lagi mengeluh dan mengalami kerugian karena harga pupuk yang mahal. Pertanian berkembang, ketahanan pangan terjaga.

Seandainya semua orang membuat kompos dan biopori di rumahnya masing-masing, ga akan ada lagi masalah sampah, tanah-tanah menjadi subur, penghijauan dimana-mana...

Seandainya semua kota memiliki pengolahan limbah, pasti Indonesia akan menjadi negara paling bersih di dunia.

Seandainya...seandainya....Aaaaaarggggh....

Ok, balik ke topik utama...

Ga cuma meracuni dengan segala macam hal tentang pengolahan limbah, Bu Yuyun juga memberikan masukan-masukan lain yang berkenaan dengan desain dan banyak data-data yang berhubungan dengan green design. Intinya, beliau sangat mendukung dengan keikutsertaan kita di sayembara ini. Jadi, ga heran betapa excitednya beliau waktu tahu karya kita terpilih sebagai pemenang. Thanks to you, Bu!
  • Yang terakhir, terimakasih juga buat semua orang yang membantu secara langsung dan ga langsung, orangtua kita bertiga, kakak-adik, teman-teman atas supportnya, petugas Tiki yang sudah mengantar maket tepat waktu tanpa ada kerusakan, dan lain-lain.....
Menang ga menang tetep seneng sih, tapi pastinya menang lebih seneng karena berarti rekeningku jadi bertambah lagi...hihihi....:)

Ini dia panel halaman pertamanya, panel-panel lainnya bisa dilihat disini. Ngomong-ngomong, M'pri selalu curi-curi tampil di panel sayembara. Yang mana coba....?

Kepanikan waktu bikin maket:
M'pri + Fajar lagi ngebersihin maket dari serbuk gergaji pakai pompa sepeda.

Lagi panik, udah jam empat lebih sementara harus sampai Tiki jam 5 dan maket belum dipacking, tapi tetep sadar kamera dong...:)