Selasa, 07 Oktober 2008

Laskar Pelangi

Alhamdulillahirobbilalamin akhirnya aku pulang juga ke Bali.....I'm hoooome....

Kangen deh sama semuanya. Kangen rumah kontrakanku yang imut-imut. Kangen kelinci-kelinci bandel yang sekarang jadi tambah besar aja. Kangen suasana damai dan tenang jauh dari kemacetan dan ke-crowded-an...

Seneng sih di Bandung ketemuan sama keluarga + temen-temen trus bisa belanja sini sana :D...., tapi kayanya sekarang aku agak alergi sama udara Bandung yang berdebu dan penuh asap kendaraan. Idung jadi bersin-bersin terus, M'pri malah sampe meriang segala...Hahaha kampungan banget deh. Emang selama ini di Bali sebegitu sterilnya yak?

Anyway, di Bandung sempet nonton film yang paling ditunggu tahun ini : Laskar Pelangi. Sehari sebelum nonton, aku sempet baca reviewnya di halaman depan Kompas yang berkomentar negatif tentang film ini. Hmmm....masa sih segitunya? Jadi malah tambah penasaran pengen nonton....

Ternyata kesimpulan setelah nonton : review Kompas salah sama sekali, karena film ini sangat bagus, sangat berisi dan mampu mengadaptasi novelnya dengan sangat baik. Jarang kan ada film yang diangkat dari novel bestseller yang bisa menyamai kualitas novelnya. Menurut aku malah adaptasi film ini lebih bagus daripada film Kite Runner apalagi Harry Potter.

Seneeeeeng deh ada film dan buku karya anak bangsa yang sebermutu ini. Salut!

Yang aku komentarin dari film ini cuma adegan anak-anak yang menari-nari waktu Ikal patah hati yang menurut aku agak dangdut. Juga perbedaan bentuk hidung antara Lintang kecil dengan Lintang besar. Karena kalau dari pengalaman pribadi sih, bertambahnya umur ga pengaruh tuh sama bertambahnya kemancungan hidung....Hahahaha....You wish!

Tapi selain itu semuanya aku suka. Yang paling aku suka pastinya aktor-aktor kecilnya yang hampir ga keliatan berakting saking naturalnya. Adegan yang paling aku suka adalah waktu Mahar ditunjuk oleh Bu Muslimah untuk menjadi ketua kelompok tim kesenian 17-an dan tiba-tiba Ikal dengan polosnya mengacung sambil bilang : "Bunda Guru, saya mau ditugaskan untuk membeli kapur." Lucuuuuuu.......

Kayanya fenomena Laskar Pelangi ga akan berhenti di novelnya aja tapi juga di filmnya. Kalau dulu di jaman film Jelangkung tiba-tiba seluruh stasiun TV berebutan membuat acara horor, waktu jamannya AADC semua tokoh sinetron berseragam putih abu-abu dan terakhir setelah Ayat-Ayat Cinta diputar hampir semua stasiun TV menampilkan sinetron religi ( biarpun sebenernya ga ada bedanya sama sinetron kacang lainnya selain tokohnya yang pakai jilbab dan peci)....Nah sekarang kita tunggu aja efek dari Laskar Pelangi ini. Apakah stasiun TV akan berlomba-lomba untuk menampilkan tayangan bermutu tentang anak-anak yang tinggal di 'daerah' dan sejuta permasalahan akan pendidikan di Indonesia? Kita tunggu aja.....

3 komentar: