Senin, 31 Maret 2008

Pembalasan Dendam

Film Fitna? Judulnya aja Fitna(h), so what do you expect?

*ngomong-ngomong, apa lidah orang barat emang ga bisa melafalkan '-ah' di belakang kata ya? fitnah jadi fitna, mekkah jadi mecca, aishah jadi aisha, fatimah jadi fatima?*

Sebenarnya kita ga usah kaget lagi dengan adanya propaganda semacam ini, bukan? Kalau kata Simon Cowell di American Idol : "It's so predictable". Basi.

Beberapa hari sebelum film ini secara resmi diluncurkan, aku mendapat forward email tentang tanggapan Ingrid Mattson, Phd, President The Islamic Society of North America. Menurut beliau, sejak film ini belum diluncurkan aja, ancaman dari para so called 'garis keras' sudah berdatangan ke Geert Wilders dan timnya.

Dan sebetulnya itulah yang Mr. Wilders inginkan.

Apa bedanya dengan anak kecil yang menangis keras-keras dan memecahkan semua barang pecah belah di dalam rumah untuk menarik perhatian orangtuanya. Ketika orang tuanya datang dan marah-marah, tangisnya malah menjadi lebih keras padahal di dalam hatinya ia merasa senang karena dengan tangis ia bisa mendapatkan perhatian orangtuanya. Ya itulah Geert Wilders, anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa, dan gawatnya lagi menjadi politikus.

Dengan banyaknya ancaman yang datang, Wilders justru merasa di atas angin, karena itu berarti dia berhak mendapatkan perlindungan hukum. Cuih! Hueeeek!

Buat kita semua, umat Muslim di Indonesia, marah dan sakit hati adalah hal yang wajar. Kita begitu mencintai Islam, Allah dan Rasulullah SAW, tentunya apabila orang yang kita cintai disakiti kita pun akan merasa tersakiti. Tapi reaksi yang berlebihan, hal-hal bodoh yang semata-mata dilakukan karena nafsu, itulah yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang semacam Geert Wilders.

Lagian, dipikir-pikir, semakin banyak celaan ditujukan kepada Rasulullah SAW, itu semua malah membuktikan keluarbiasaan pemimpin besar kita ini. Empat belas abad sudah berlalu dan sampai detik ini Rasulullah masih dicela dan dibela. Apakah ada tokoh besar lain yang mendapat perlakuan yang sama seperti beliau?

Contohnya Hitler. Kejadian so called holocaust 'baru' berlalu beberapa dekade yang lalu. Udah jelas pula bahwa Hitler adalah seorang rasis dan juga pembantai. Tapi, sekarang ga ada tuh yang merendahkan dia seperti Nabi Muhammad direndahkan. Dan kalaupun ada, para pengikut setianya tidak akan membelanya habis-habisan seperti yang dilakukan oleh umat Muslim kan?

Jadi, betapa besar pengaruh Nabi Muhammad sehingga di satu pihak ada orang-orang yang begitu ketakutan dengan pengaruhnya sampai-sampai harus menggunakan cara-cara yang kotor untuk menjatuhkannya, tapi di lain pihak, umatnya tetap terus mencintainya.

Masih kesal? Ingrid Mattson memberikan cara yang ampuh dan indah untuk membalaskan dendam kepada Geert Wilders cs.

"As for me, I have vowed that if and when Wilders releases his film, the first thing I will do is pick up my Qur'an, kiss it as a symbol of the reverence it deserves from me, then sit down and read it for an hour. This is the best defense of the Qur'an."

Million times agree!

...karena dengan membaca Al-Qur'an kita akan mengetahui apa yang akan didapatkan oleh orang-orang seperti Geert Wilders cs.

...karena dalam Al-Qur'an dijanjikan bahwa untuk orang-orang yang sabar tidak ada rasa kekhawatiran atau sedih hati.

...karena ini semua adalah ujian dan di Al-Qur'an disebutkan bahwa semua orang yang beriman akan diuji atas keimanannya.

...karena dalam Al-Qur'an dijanjikan bahwa setelah semua kesulitan akan ada kemudahan.

Aku udah membalaskan dendamku. Sekarang giliran kamu semua.

Minggu, 30 Maret 2008

JJS

Males nulis...jalan-jalan aja yuks!

- Blog bapakku akhirnya diupdate juga setelah berbulan-bulan. Padahal udah hampir aku ancam-ancam kalau ga diupdate ga bakal diperpanjang domain+hostingnya ;)/

- Ga sengaja juga ketemu blognya Om Anto, om-nya M'pri yang sekarang berdomisili di Duri. Kita cuma pernah ketemuan bentar banget di Bali, tapi karena blog berasa ketemuan terus...hehehe. Baca ceritanya gimana bisa ketemu bog-nya Om Anto disini.

- Masih belum ada rencana untuk weekend ini? Beres-beres rumah aja! Liat ide-ide DIY ( I looooove DIY) di DIY Competition di Design Sponge. Kreatip semuah!*plok plok plok*

Pemenang pertamanya membuat tempat tidur anjing dari koper bekas. Hmmmmm....kalau dibikin sofa buat di depan TV bisa juga ga yah?

- Go green with instructables! Website ini menyenangkan sekali!
Ini dia beberapa instructables favoritku:

- Musim hujan bukan berarti berhenti moto. Look at this fabulous photos of a rainy day along with the tips here.

- Suka fashion? Bisa menjahit? Aku pernah belajar menjahit waktu jaman SMA dulu. Tapi karena ga pernah dipakai ilmunya lama-lama ilang deh :(.

Konon kabarnya di Amerika sana sekarang lagi menjahit lagi jadi trend sejak acara Project Runway diputar. Semua orang pengen jadi desainer!

Buat yang ga mau repot coret-coret desain sendiri, langsung cari aja desain yang kamu suka lengkap sama polanya di Burdastyle. Gratis! Serunya lagi, kita juga bisa upload desain kesana. Salah satu desain baju yang pernah di-upload oleh Burdastyle member, dikembangkan lagi oleh tim Burda dan dipakai oleh Naomi Campbell! Waw!

Yang paling aku suka disini juga banyak baju-baju lengan panjang yang lucu-lucu. Males jahit sendiri? Ya kasihin aja polanya ke penjahit langganan...

Met jalan-jalan....:)

Selasa, 18 Maret 2008

Ibrahim vs Musa

Headline yahoo! hari ini bikin marah:

"Bush says Iraq war was worth it."

The question is, worth for whom, Mr. President?

Jutaan rakyat Irak yang meninggal sia-sia, cacat, dilecehkan, ditinggalkan keluarganya, kelaparan, peninggalan sejarah bangsa Irak yang dijarah, nyawa ribuan anak muda Amerika yang ga tau apa-apa, stigma negatif terhadap umat Muslim sedunia.....worth for whom? WORTH FOR WHOM?

Aku jadi ingat beberapa tahun yang lalu ibuku mengirim SMS dari padang Arafah.

"Ibu lagi di Padang Arafah, di sini tempat doa-doa yang disampaikan mustajab, mau nitip doa apa?"

"Bu, aku mau titip doa semoga George Bush senior+junior diazab seberat-beratnya!"

Memang susah untuk ga jadi emosional ketika melihat berita tentang perang Irak di TV. Kalau mau minjem istilah suamiku, George W. Bush ibarat polisi lalu lintas yang kemana-mana menenteng bazooka. Melampaui batas. Mungkin itu definisi tersopan yang bisa menggambarkan pemimpin terburuk abad ini.

Kalau Rasulullah SAW masih hidup, kira-kira bagaimana beliau akan menyikapi sikap keterlaluan George W. Bush?

Beberapa hari yang lalu, Pakde-ku tersayang mengirimkan buku terbarunya : "Pesan Indah dari Makkah dan Madinah, 100 kisah seputar kehidupan empat khalifah bijak tentang cinta, persahabatan, kepemimpinan, kebijaksanaan bertindak, tindakan dan sikap mulia, dan jalan menuju surga."

Di buku itu ada satu kisah yang menarik:

Setelah Perang Badai usai, jumlah musuh yang tertawan oleh pasukan kaum Muslim ada sekitar 70 orang. Kaum Muslim waktu itu berselisih pendapat tentang perlakuan apa yang seharusnya dilakukan terhadap para tawanan tersebut.

Abu Bakar Al-Shiddiq yang lembut hatinya mengusulkan untuk membebaskan para tawanan, apalagi mengingat mereka sebenarnya masih memiliki hubungan keluarga. Minimal, dibebaskan setelah membayar uang tebusan.

"Wahai Rasul, Allah telah memperlakukanmu dengan penuh kasih sayang. Inilah titik tolak yang hendak saya ajukan kepadamu...", kata Abu Bakar.

Ck ck ck....lembut hati dan pemaaf sekali ya Abu Bakar...

Sementara Umar bin Al-Khathab yang tegas berpendapat lain.

"Ya Rasul, mereka nyata-nyata adalah musuh Allah dan musuhmu. Mereka mendustakanmu, menganiayamu, mengusirmu dan memerangimu. Pantaskan mereka dibebaskan? Pancung leher mereka! *hiii serem* Tidak peduli mereka adalah keluarga kita! Mereka telah menyekutukan Allah!

Beberapa saat kemudian suasana menjadi hening, sampai suara lembut Rasulullah memecah kesunyian:

"Abu Bakar, andaikan engkau malaikat, angkau adalah malaikat Mikail yang turun ke bumi membawa keridhaan dan ampunan Allah kepada hamba-hambaNya.

Jikau engkau seorang nabi, engkau laksana Ibrahim a.s yang dihadapan kaumnya dia dipandang lebih manis daripada madu dan lebih lembut daripada susu. Kaumnya menangkapnya, melawannya dan melemparkannya ke bara api tapi dia hanya berucap:

Barangsiapa memenuhi panggilanku, dia adalah umatku. Dan mereka yang tidak mengikuti seruanku, sungguh Engkau Maha Pengampun dan Maha Pengasih.

Abu Bakar, engkau laksana Isa a.s yang berdoa untuk kaumnya:

Kalau Engkau siksa mereka Ya Allah, mereka adalah hamba-hambaMu. Dan kalau Engkau ampuni, sungguh Engkau Maha Kuasa dan Maha Bijaksana."

Kepada Umar, Rasulullah SAW berkata:

"Umar, andaikan engkau malaikat, engkau adalah Malaikat Jibril yang membawa kemurkaan dan siksa Allah atas musuh-musuhNya.

Andaikan engkau nabi, engkau laksana Nuh a.s, yang ketika kaumnya tidak mendengar seruannya beliau berdoa:

Ya Tuhanku, jangan biarkan orang-orang yang bersalah itu menempati bumi. Sungguh jika mereka dibiarkan menempati bumi, mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu dan akan melahirkan anak-anak yang berperilaku buruk dan tak tahu berterimakasih!

Atau engkau adalah Musa yang memohon:

Ya Tuhanku, sirnakanlah olehMu harta mereka dan tutuplah hati mereka agar mereka tidak beriman, sehingga mereka merasakan siksa yang menghancurkan!"

Setelah menguraikan pendapatnya, akhirnya Rasulullah menyetujui pendapat Abu Bakar. Beliau membebaskan tahanan setelah mereka membayar uang tebusan.

Kira-kira, perlakuan yang mana yang pantas diberikan kepada George W. Bush? Perlakuan a la Abu Bakar, Ibrahim a.s, dan Isa a.s, atau seperti pendapat Umar bin Al-Khathab, Nuh a.s dan Musa a.s?

Go figure.

ps. Makasih Pakde Rofi yang ga bosen-bosen mengirimkan buku terbarunya. You're the best! Jazakullah khair...

Jumat, 14 Maret 2008

Aksi Reaksi - 2

Setelah ditelepon oleh Tiara Grosir sebulanan yang lalu, baru minggu ini aku sempat kesana untuk belanja bulanan sekalian membawa 40 kantung plastik untuk ditukar dengan satu tas belanja. Mulanya aku ga yakin rumahku sebegitu penuhnya dengan kantung plastik sampai ada 40 tas plastik bercap Tiara Grosir di rumah...Tapi ternyata ada loh...Lebih malah!

Waktu sampai di Tiara, aku agak kebingungan. Kok ga ada woro-woro sama sekali ya tentang program penukaran plastik ini. Jangan-jangan programnya batal? Ah udahlah, belanja dulu aja, nanti aku tanya ke bagian informasi.

Di kasir, Mbak Kasir memberitahu aku kalau ada suvenir dari Tiara untuk aku yang bisa diambil di bagian informasi. Kebetulan banget, aku emang mau kesana...

Di informasi :

+ Mbak, katanya ada suvenir untuk saya ya?
- O iya, ini ada hadiah payung cantik karena waktu itu Mbak udah mengisi kotak kritik dan saran kami...

Payung cantik? Trus program yang waktu itu gimana?

+ Waktu itu saya dapat telpon dari Tiara, katanya ada program penukaran kantung plastik ya?
- *pause sebentar* Oooo ya ya...*sambil menarik kardus berisi lusinan kantung kain dari bawah meja informasi* Ini bisa ditukar dengan 40 kantung plastik Tiara....
+ *lega* Oke deeeh, saya tukar sekarang ya, kebetulan saya udah bawa nih...

Sambil Mbak Informasi memeriksa kantung plastik yang aku bawa....

+ Ngomong-ngomong udah banyak belum Mbak yang menukar kantung plastiknya?
- Yaaah, ada sih beberapa, lagian kita juga ga mengekspos program ini kok...

Hmmmm??? Aneh....

Jangan-jangan ujung-ujungnya cuma aku dan pegawai Tiara yang menukar kantung plastiknya. Sayang juga ya program sebagus ini ga dipromosikan dengan meriah, padahal aku rasa ini juga strategi marketing yang menarik loh...Mungkin Tiara ngerasa 'sayang' kalau tas kainnya cepat habis diserbu pelanggan yang mau menukar kantung plastiknya. Ga tau juga deh...

Kayanya aku musti ngisi kotak kritik dan saran lagi nih, biar Tiara pusing punya pelanggan bawel kaya aku...hihihi.

Selain nulis langsung ke mereka aku juga mau mengajak kamu-kamu semua yang tinggal di Denpasar dan punya banyak stock kantung plastik bercap Tiara Grosir ukuran M dan L untuk ditukarkan. Lumayan kan itung-itung bersih-bersih rumah trus dapet hadiah tas. Tasnya lumayan lucu, warnanya ijo muda, ukurannya muat banyak tapi bahannya ringan jadi masih bisa dilipat kecil-kecil. Nanti, kalau belanja di mana aja, tas ini bisa dipakai untuk pengganti kantung plastik.

Yang menarik, setelah bebas dari 40 kantung plastik, aku mulai membongkar lagi 'koleksi' plastik-plastik di rumah. Ternyata, aku nemu 40-an kantung plastik Tiara Grosir lagi! Busyet, itu baru yang bercap Tiara Grosir aja, belum dari tempat-tempat lain....Berarti emang selama ini rumahku udah jadi TPS....Pantesan sempit!

Angka ini lumayan mengagetkan karena anggota keluargaku baru dua orang, tapi populasi kantung plastik di rumah udah lebih dari 40 kali lipatnya (...dan masih terus nambah). Nah, tinggal diitung-itung aja berapa banyak kantung plastik yang beredar di Bali, di Indonesia, dan... dunia. Jangan-jangan beberapa tahun ke depan semua permukaan bumi ini udah ga terlihat lagi karena tertutup oleh sampah-sampah plastik. Hiiii....

Senin, 10 Maret 2008

Haiyaaaah!!

Beberapa minggu yang lalu ada yang mengundang aku menjadi kontaknya di Multiply. Pastinya aku terima dong undangannya... Siapa coba yang ga seneng dapet temen baru. Ini salah satu yang asik dari Multiply, aku bisa dapet banyak temen baru, di antaranya orang-orang yang aku kagumi kaya Hanung Bramantyo, Helvy Tiana Rosa, Abdurrahman Faiz atau Andrea Hirata. Asik kan?

Balik lagi ke topik cerita, panggil aja orang yang meng-invite aku itu namanya mas WP ( mas Wordpress maksud lo? ;P ).... Beberapa hari setelah undangannya aku terima, dia kirim email deh...Anehnya kenapa masuk di folder Bulk Mail yak? Mungkin Yahoo! sekarang punya fasilitas baru ga cuma mendeteksi spam tapi juga mendeteksi orang-orang dengan niatan terselubung...hihihi. Untung aku emang rajin cek folder bulk mail ini, ga tau kenapa banyak email yang 'aman' dan ditunggu-tunggu sering juga nyasar ke sini.

Di emailnya itu dia bilang pengen kenalan dan kemarin baru mengundang aku untuk menjadi kontaknya di Multiply. Yo wis, aku balas: ' Allo, salam kenal, kemaren dah aku accept kok invitationnya'. Udah....

Eh, tadi pagi ada email lagi dari Mas WP ( yang lagi-lagi masuk ke folder Bulk, duuuh kasiyan deh kamu, Mas) yang minta diajarin gimana cara posting blog atau foto di Multiply. Hmmm sebenernya gampang aja, tinggal cari aja option post di sidebar atas trus pilih deh mau posting apa. Sayangnya, tadi pagi aku lagi banyak kerjaan dan ga sempet untuk balas berbalas email. Sabar ya....

Malam ini baru deh aku buka inbox Yahoo-ku lagi. Dan ternyata ada email lagi dari Mas WP! Emailnya, biar ditulis dengan font yang lumayan gede, tapi bikin aku harus mengulang membaca berkali-kali sampai bisa mengerti isinya...Gini nih isinya *copypastelangsung*:

"Waduh , sorry, maap. Kemaren-kemaren aku nggak tau kalo status kamu udah nikah. Kemaren itu aku lagi pengen cari teman . Hari ini aku baru tau kalo kamu status married. Ya udah deh. Mulai hari ini aku nggak akan pernah kirim email lagi ke kamu. I hope you will have nice life.Good Bye."

Apaaa??? Apaaaa????? Teganya!

Belum pernah aku mengalami nasib setragis ini! Berakhir sebelum dimulai...*Hiks hiks...*

Kenapa, Mas? Kenapaaaaaa??? Aku butuh penjelasaaaan!! Bilang, Mas...bilaaaaang!!! Aku tak bodooh, seperti kekasihmu yang laiiiin *sing*...

Tapi, ya sudahlah, kalau memang itu keputusanmu, semoga engkau mendapat ganti yang lebih baik daripada aku...Hiks hiks...Huaaaaaaaaaaaaa....

I'm sorry...Goodbye juga, Mas WP....Till we meet again...

Ps: untuk kamu yang punya account Multiply juga, dan keberatan dengan statusku ( aku juga ga ngebeda-bedain SARAS kok -Suku Agama Ras Antar Status), silakan add disini. Ditunggu ya!

Minggu, 02 Maret 2008

Ayat-ayat Cinta Vs Ayat-ayat Cinta

Mulanya aku ga yakin kalau film Ayat-ayat Cinta bakal diputar di Bali tanggal 28 Februari lalu. Tapi waktu kemarin liat jadwal bioskop di koran ternyata film ini udah main loh! Asiiik nonton yuk!

Jauh sebelum filmnya resmi disiarkan serentak di kota-kota di Indonesia, udah banyak banget pro dan kontra tentang film ini ( hayooo pada nonton bajakan ya? hihihi) . Ada yang bilang 'ga banget' kalo dibandingin sama bukunya, ada juga yang lebih netral dan bilang, untuk yang udah baca bukunya, memang bukunya jauh lebih bagus. Tapi untuk yang belum pernah baca bukunya, katanya filmnya juga inspiring dan membuat penonton penasaran untuk membaca bukunya. Hmmmm....

Aku sendiri sukaaa banget sama buku Ayat-ayat Cinta. Menurut aku bukunya berhasil meluruskan definisi kata 'romantis' yang selama ini rasanya rancu. Di film-film Hollywood, romantis selalu identik dengan 'lust', dan lama kelamaan kita terpengaruh dengan propaganda itu trus menjadikan itu acuan. Pernikahan dianggap sebagai hal yang kuno, mengikat dan menghambat. Boro-boro ngomongin ta'aruf atau khitbah. Poligami yang menjadi win-win solution malah dicela-cela atau disalah gunakan, tapi kumpul kebo dianggap benar. Nah, buku karya Habiburahman El-Shirazy ini berhasil memutarbalikkan itu semua.

Waktu film ini masih direncanakan produksinya, katanya, banyak yang udah skeptis duluan. Wajar sih, pastinya penyuka Ayat-ayat Cinta terlalu sayang sama buku ini, dan ga mau filmnya merusak keindahan ceritanya.

Hanung Bramantyo
sendiri adalah sutradara favoritku. Aku suka sebagian besar karya-karyanya ( asal bukan yang horor aja...doooh, puh-leeease?!!). Tapi emang, jarang ada buku best-seller yang difilmkan dan filmnya berhasil menyamai kualitas bukunya. Ayat-ayat Cinta the movies nasibnya gimana? Akan sukseskah? Makanya aku penasaran banget buat nonton film ini.

Setelah nonton, ini dia komentar-komentarku:

GA SUKA!:

- Kepribadian karakter di film berbeda dengan novelnya.

Fahri misalnya, banyak adegan-adegan dimana Fahri berdua-dua-an dengan Maria. Padahal kalau di bukunya, Fahri digambarkan sebagai karakter yang sangat menjaga jarak dengan lawan jenis non muhrim. Berjalan berdampingan aja ga pernah, apalagi berdua-duaan. Dan ini kan yang sebenarnya membuat karakter Fahri berbeda dibandingkan dengan karakter di film-film lain.

Trus trus...Aisha. Oh ooooooooh.....Ada apa dengan Aisha di film? Di film, Aisha digambarkan sebagai perempuan kaya yang dominan terhadap suami, manja dan pundungan. Padahal di buku, karakter Aisha betul-betul membuat aku pengeeeeen banget bisa jadi seperti dia. Pintar, sholehah, dan sangat hormat kepada suami.

Adegan yang paling aku ga suka adalah waktu Aisha membereskan kopernya dan berniat pergi ke Turki tanpa memberitahu Fahri! Waaaaw! Ini fatal, Mas Hanung. Udah jelas banget deh kalau di Islam, istri ga boleh keluar rumah tanpa izin suami. Kemana Aisha yang aku suka :(?

- Di film juga Fahrinya ga terlalu keliatan cintanya kepada Aisha. Malahan mereka jadi lebih banyak berantem. Maria justru lebih menonjol di Ayat-ayat Cinta the Movies ini. Kurang banyak adegan atau dialog antara Fahri kepada Aisha yang bener-bener menunjukkan 'oh-Aisha-you're the only one I want-things'.

- Ada beberapa adegan (biarpun ga banyak) yang masih 'sinetron banget!'. Tau kan, sinetron selalu menggambarkan seluruh peristiwa dengan kata-kata verbal dan mimik yang berlebihan. Misalnya, di adegan waktu Bahadur ketangkap basah bersalah dan memarahi anak buahnya, menurut aku adegan ini komikal banget dan sinetron banget. Yaiks! I hate sinetron!

-Tikus di penjara. Uuuuuuuuggggh...ga suka binatang ini!!!

SUKA SUKA! :

- Adaptasi dari novel ke filmnya. Alur cerita antara film dengan buku agak beda, tapi daripada cerita dari buku ditransfer mentah-mentah ke film dan hasilnya adalah durasi yang kepanjangan, aku lebih suka gaya adaptasi kaya gini. Seperti biasa, di setiap karyanya Mas Hanung selalu berhasil membuat filmnya ga membosankan untuk ditonton.

- Ending di film dengan di buku juga beda. Aku lebih suka ending di buku sih, tapi ga keberatan juga dengan ending di film yang tetap bikin mata berkaca-kaca dan kalau ga gengsi sama M'pri pasti udah nangis bombay deh....Huaaaa....

- Nilai-nilai yang disisipkan tanpa membuat film ini 'berat'.

- Sudut-sudut pengambilan gambarnya dong.

- Jilbabnya Aisha!! Huhuhu....Mauuuu....

- Aktris dan aktornya cocok untuk masing-masing peran. Maria-nya cantik, Rianti juga lebih cantik dari biasanya..........mungkin karena mukanya ga keliatan...*hihihi becanda deng*

- Rumahnya paman Eqbal. Suka! Jangan bilang ini settingnya di studio di Indonesia. Ga mungkin ah!

- Setting waktu ijab kabul. Cantik banget. Adegan ijab kabulnya juga bikin aku terharu (Yeaaa...kapan sih aku ga terharu ngeliat orang married?).... Tapi lengkingan khas cewe Arab setelah ijab kabul kok kurang kedengaran cengkoknya ya?

- Walaupun dengan segala pengorbanan dan kesulitan, Mas Hanung tetap berjuang supaya film Ayat-ayat Cinta ini selesai diproduksi dan ga mengecewakan pembaca novelnya :).

Secara keseluruhan, aku suka film ini. Biarpun lebih suka versi bukunya, tapi filmnya juga highly recommended kok. Sekarang jadi ga sabar nunggu DVD-nya keluar. DVD original loh,bukan bajakan!

Membaca curhat-curhatnya Mas Hanung di blognya, ternyata selama produksi film ini banyak banget hambatan, kesulitan dan pengorbanan. Semoga semua capek-capek dan kesulitan saat produksi ga ada apa-apanya dibanding dengan antrian panjang penonton di loket-loket bioskop di Indonesia ( atau di banyak negara lain....Amiiiin).