Minggu, 16 November 2008

Vampire Pads

I've made my mind! I'll do it!

Waktu 'kuliah privat' sama Bu Yuyun dari Bali Fokus beberapa bulan yang lalu, aku ga tahan untuk ga bertanya satu pertanyaan yang selalu bikin penasaran:

'Gimana cara yang paling efektif untuk mengolah limbah pembalut perempuan?'

Jawabannya: 'Ga bisa, itu residu dan mau ga mau harus dibuang ke tempat pembuangan akhir.'

Ups.

Ada berapa perempuan di usia subur di dunia ini, dikali berapa hari mereka *ehm* mens dalam setahun...Well, you do the math. Few years later this earth will be covered with million of used women's pads. Ewww...

Sebenernya ada solusinya. Balik lagi ke jaman ibu-ibu kita dan nenek-nenek kita dulu, pakai pembalut kain yang bisa dicuci. Waktu aku bilang ke M'pri kalau aku mau pakai pembalut kain, dia cuma pasang muka jijik sambil bilang, 'Serius?'.

Yayaya....Aku juga ga yakin sih kalau pembalut kain bisa mengatasi masalah bulanan ini. Maksudnya, PMS aja udah cukup mengganggu dan menyebalkan, jadi ga usah deh bikin hidup tambah susah lagi. Ya ga?

Setelah dilema berminggu-minggu, hari ini baru deh dapet pencerahan. Di sini.

I proudly introduce her as the first Indonesian woman -that I know- that was being featured by Burda. Horeeeeeeeeeeeeeeeeee!!!!!

Habis ngubek-ngubek blognya yang penuh dengan cerita menarik tentang jahitannya - oh i looove sewing - , akhirnya ketemu salah satu artikel yang bercerita kalau dia juga udah mulai pakai pembalut bikinan sendiri alih-alih beli produk sekali pakai. Yeaaa punya temen! Ga bingung lagi, ga dilema lagi. Ternyata banyak perempuan lain yang udah balik lagi ke pembalut kain dan....aman-aman aja kok. Mungkin buat awalnya aku bakal tetep pakai pembalut sekali buang di 'masa-masa sulit' dan mulai pakai pembalut kain setelah badainya mulai reda :D.

Jadi weekend ini, jadwalnya adalah belanja kain dan ngejahit pembalut sebanyak-banyaknya. Ada yang mau? Mumpung lagi baek nih :D.

Ngomong-ngomong tentang Ibu Verypurple ini....I adore her! Hasil jahitannya bener-bener seperti pro. Bikin semangat buat lebih sering ngejahit lagi. Ternyata menjahit menyenangkan loh, jauh lebih menyenangkan daripada masak pastinya hihihi, mungkin sama menyenangkannya sama fotografi :). Biarpun ada masa-masa frustasi waktu salah potong pola atau harus ngededel sini sana, tapi buat aku semua itu malah relaxing kok :).

Balik lagi ke obrolan Ibu Verypurple dan pembalut kain, aku suka komentar anaknya tentang pembalut kain bikinan ibunya:

"Anyway, Sidra said that my winged cloth pads look like vampire bats. I find his comment amusing. After all, they both suck blood."

Hahahaha......That's exacty what they do ;).

Kamis, 13 November 2008

Just Enjoy!

Ada artikel yang menarik dari Apartment Therapy ( satu-satunya blog yang aku baca tiap hari ) : "How to Enjoy Your Own Party".

Ga melulu musti pesta besar, kadang-kadang mengundang satu teman untuk makan malam di rumah aja bisa bikin stress. Ini keturunan loh, kayanya hampir semua perempuan-perempuan di keluargaku kaya begini. Semuanya pengen dikerjain sendiri supaya kelihatan sempurna, tapi ujung-ujungnya kita malah ga bisa nikmatin acara dan sibuk ngomel-ngomel sama orang rumah. Acara yang mustinya menyenangkan kok malah bikin semua orang jadi bete ya? Fffuuuih...

Kalau aku sih sekarang udah agak insaf kok. Tipsnya sederhana aja : Tau batas kemampuan. Ga usah malu buat cari bantuan, tangan kita emang bener-bener cuma dua kok! Kalau ga suka masak, ya makanannya beli aja. Kalau emang mau pamer hasil masakan sendiri ( eits catet, ga suka bukan berarti ga bisa loh :P) ya ga usah semua menu dimasak sendiri. Tapi aku lebih milih buat ga pamer kok daripada musti deket-deket sama kompor. Wakakakkk....

Jadi semoga kalau aku punya anak dan suatu hari nanti ngadain arisan keluarga di rumah anakku ga bakal pasang muka cemberut dan bilang, "Mom, why can you just remain seated and enjoy everything?". Ga setiap hari loh kumpul sama teman-teman dan saudara, dan ga setiap hari juga kita bisa makan dengan menu yang spesial :).

Minggu, 02 November 2008

Road Less Traveled ; Off Road Sangeh - Sibang

Two roads diverged in a wood, and I--
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.

Kayanya puisinya Robert Frost itu jadi patokan buat Pak Ketut waktu cari jalur untuk off road sepedaan hari minggu kemarin.

Biasanya aku + M'pri setiap weekend selalu sepedaan berdua aja, cari jalur yang ga terlalu jauh dari rumah...itu juga biasanya udah cukup cape dan puas karena jalan di sekitar perumahan kita ga ada yang datar dan pemandangannya hampir selalu bagus. Tapi weekend ini M'pri ngusulin buat gabung sama para bikers dari Green Warrior *tsah gaya bener namanya :D*. Pengen ngerasain kaya gimana sih namanya bersepeda off road itu dan itung-itung nambah temen juga....

Ngelewatin jalan berlumpur, pematang sawah yang sempiiit banget, rerimbunan rumput, batang pohon, turunan terjal yang kalau jatuh ada kemungkinan langsung nyemplung ke sungai....pantes deh kalau disebut sebagai 'the road less traveled'...Siapa aja yang lewat jalur itu musti siap jatuh, kepleset, memar, luka-luka, manggul sepeda dan bajunya kotor. But it had made all the difference indeed....Keindahan pemandangan yang kita lewati kemarin betul-betul sepadan deh sama semua perjuangannya....Rasanya beruntung banget bisa dapat kesempatan menikmati cantiknya sawah Bali dari sudut pandang yang lain.

Berangkat dari rumah sekitar jam 7 pagi, dan sekitar jam 12 kita musti berpisah sama para Green Warrior. Rumah kita di memang di pinggiran Denpasar sementara para Green Warrior masih harus melanjutkan perjalanan sampai beberapa kilometer lagi. Fffuuuih...mantap kalian semua!

Sampai di rumah sepedanya M'pri udah ga ketawan lagi warnanya, semuanya penuh lumpur. Sementara sepedaku masih lumayan bersih dong....Kenapa? Karena waktu lewat sawah yang terakhir sebelum pulang aku sempat kepleset dan nyemplung ke parit....hahahaha....Tapi ga malu kok.... Lebih malu waktu harus bersepeda ngelewatin parit yang penuh Bapak-bapak tani sedang pada asik mandi. Telanjang bulat bo'!

Kapok? Hmmmm....ga juga. Paling-paling kalau pulang ke Bandung semua orang sibuk komentar, "Kenapa kulitnya tambah gelap aja sih sejak tinggal di Bali?". Jawabannya : "Menikmati hidup :D".










*sing*.....Mendaki gunung melewati lembaaah......


kalo buat foto-foto sih ga pernah cape :D




di tanjakan ini sementara yang lainnya turun sepeda dan menuntun....


......bapak ini dengan sukses ga turun sama sekali! *plok plok plok...*


and 'the dirtiest t-shirt award' goes to.....

ps: all pics by m'pri.