Minggu, 31 Agustus 2008

Marhabban Yaa Ramadhan

Ramadhan selalu mendatangi kita, akankah kita mendatangi ramadhan ?

Marhabban yaa ramadhan....





Sabtu, 30 Agustus 2008

Halal Does Matter

Di The Kitchn ada artikel menarik :

What is halal meat?

Jawaban dari The Kitchn kurang lebih sama dengan yang aku pelajarin waktu SD dan SMP. Yang menarik dari artikel ini adalah komentar-komentar pembacanya yang ( mungkin ) semuanya non-muslim. Mayoritas dari mereka yakin kalau cara penyembelihan yang halal adalah cara penyembelihan yang paling bertanggung jawab dan 'binatangwi' karena prinsipnya adalah mematikan dengan rasa sakit seminim mungkin.

Oia, cara menyembelih seperti ini ga cuma berlaku untuk orang Islam aja, tapi juga untuk orang Yahudi yang mengenal istilah 'kosher'.

Sejak tinggal di Bali, aku jadi lebih parno dan lebih kritis untuk urusan halal-haram ini. Lebih memerhatikan rumah makan mana yang ada label halal-nya, sertifikat halal kalau mau beli daging di supermarket, atau bawel ke tukang sayur yang lewat supaya yakin daging yang dijual memang betul-betul terjamin kehalalannya. Something I've never done when I was in Bandung, actually.

Biarpun keliatannya ribet, tapi semuanya worth-it. Makanan kan sumber energi utama untuk tubuh, dan kalau energi yang masuk adalah energi baik, insya Allah energi yang keluar energi yang baik juga, bukan?

Kalau 2/3 pelanggan halal-butcher di Amerika adalah orang non-muslim, karena mereka merasa bertanggung jawab untuk mengkonsumsi daging yang disembelih dengan baik, kenapa kita ga bisa sekritis mereka?

Kamis, 28 Agustus 2008

Berita Duka

Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun.

Baru dapet berita duka cita kalau istrinya Doddy baru aja meninggal.

Aku belum pernah ketemu sama istrinya Doddy karena aku di Bali dan dia di Singapura, tapi rasanya sediiih banget. Mereka nikah ga lama sesudah aku. Aku ga bisa ngebayangin rasanya kehilangan pasangan di masa-masa pengantin baru ini. Tabah ya, Dod.

I really meant it when I said those cliche things : 'Semoga diampuni semua dosanya dan diterima amal ibadahnya, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan.'

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Semoga kita masih punya cukup umur untuk mendapat berkah ramadhan lagi. Semoga.

Amien....

Selasa, 26 Agustus 2008

Upload Day - Cooking With Love


Masih inget kan sama alm. Bunda Inong? Ada dua artikelku yang bercerita tentang beliau, ini dan ini.

Biarpun Bunda Inong udah dipanggil oleh Allah SWT, tapi blog Dapur Bunda-nya masih sangat berjasa menambah vocabulary resep masakan terutama untuk ibu-ibu muda yang gagap dapur kaya aku ini. Biarpun sampai sekarang aku masih punya motto : 'kompor is the girl's worst friend', dan gimanapun aku berusaha tetep aja ga pernah bisa suka kegiatan memasak, tapi blog Dapur Bunda sangat membantu akan ketersediaan pangan dengan rasa lumayan puguh di meja makanku...hahaha.

Beberapa tahun setelah Bunda Inong pergi, teman-teman dan kerabatnya mulai menyusun koleksi resep dari blog Dapur Bunda untuk dibukukan. Daaaan...eng ing eng...sekarang bukunya udah terbit loh! Jadi, ga usah repot-repot online dulu setiap mau lihat-lihat koleksi resep Dapur Bunda. Royalti penjualan buku insya Allah akan menjadi tabungan Zidan dan Syifa, putra dan putri Bunda Inong.

Jadi, apakah kamu juga komporphobia atau dapurphobia tapi berada dalam kondisi yang mau ga mau harus bisa masak enak? Ayo beli dong buku Cooking With Love ini supaya bisa ketularan jago masak juga...*iklan*

Semoga dengan buku ini, ga cuma royalti yang didapat oleh putra putri Bunda tapi juga pahala amalan yang ga putus-putus untuk bekal Bunda Inong. Amien...

Won't Go Home Without You



I looooooove this Maroon 5's song! Saking sukanya sampai di-upload di blog hehehe....

Padahal lagu Maroon 5 yang dulu saking ga sukanya sampai dijadiin ringtone alarm biar kalau alarmnya bunyi bakal cepet-cepet bangun dan langsung matiin musiknya :D.

Enjoy!

Kamis, 14 Agustus 2008

Antara Air Asia, Lion dan Mandala Part II

Alhamdulillah, akhirnya aku balik lagi ke Bali dengan utuh tanpa kurang satu apapun. Mmmm...kecuali beberapa oleh-oleh yang ketinggalan sih...:D

Jadi ceritanya, karena ada beberapa urusan, Jumat minggu lalu sampai Kamis malam kemarin aku pulang kota ke Bandung. Ga kaya biasanya yang selalu setia dengan Air Asia, Denpasar - Jakarta pp kali ini aku coba-coba pakai Mandala. Alasannya, setelah dibanding-bandingkan antara Air Asia, Lion, dan Mandala lewat websitenya masing-masing, Mandala yang menawarkan harga paling pas di kantong.

Sebenarnya masalah ganti airline ini bikin agak deg-deg-an juga. Masih pada inget dong kejadian di Bandara Polonia, Medan beberapa tahun lalu waktu pesawat Mandala gagal lepas landas dan akhirnya terbakar...Di antara korbannya adalah orangtua temanku. Jadi kemarin aku cuma bisa berdoa banyak-banyak semoga ga akan pernah ada kejadian yang sama menimpa pesawat Mandala atau airline lainnya. Amiiiin...

Dari pengalaman terbang dengan Mandala kemarin, biarpun agak bermasalah waktu pembelian tiket online, tapi ternyata pelayanan Mandala cukup lumayan loh.

Untuk jadwalku kemarin ga ada tuh cerita delay, malahan sangat ontime. Sepuluh menit sebelum waktu keberangkatan, penumpang sudah dipersilakan boarding. Jadi waktu lepas landasnya sangat amat tepat waktu...*plok plok plok*

Antrian masuk ke dalam pesawat juga lebih tertib karena semua penumpang sudah mendapat nomor kursi, ga usah rebutan kursi kaya naik angkot :P. Harga tiket sudah termasuk bagasi 15 kg untuk penumpang kelas ekonomi, jadi ga usah bayar ongkos tambahan untuk bagasi.

Waktu mau pulang ke Bali, aku agak khawatir setelah melihat foto di Kompas yang mendokumentasikan antrian panjang di Bandara Cengkareng. Duh, duh....waktu inget weekend ini adalah long weekend, aku jadi kebayang ramainya bandara hari ini. Pasti antri deeeh!!

Untungnya pesawat Mandala diparkir di terminal 1C, terminal domestik yang paling sepi dibandingkan terminal-terminal lain. Jadi...bebas antri! Ah senangnya...Emang sih counter jajanan di terminal ini ga sebanyak di terminal A dan B, tapi kalau ga kepepet banget, ngapain juga beli makanan di aiport. Yang paling menyenangkan, di terminal C ini tersedia mushola yang luas dan bersih yang ga ada di terminal domestik lainnya.

Poin plus lainnya, dibandingkan Lion dan Air Asia, outfit pramugari Mandala termasuk yang paling sopan. Dengan warna dominan biru, atasannya blus lengan 7/8 yang modelnya mirip model kebaya dipadu celana panjang. Sementara seragam pramugari Lion dan Air Asia tambah lama belahan roknya kok tambah tinggi yak?:D

Tapi aku tetap paling suka cara pramugari Air Asia memeragakan tata cara penyelamatan darurat, detail banget deh : "...gembungkan pelampung bagian kiri dahulu di dalam pesawat, lalu di luar pesawat baru gembungkan pelampung sebelah kanan...". Kayanya kalimat yang itu ga pernah diuraikan di airline lain. Bukannya ini penting ya?

Kesimpulannya : Mandala boljug. Semoga pelayanannya akan terus baik dan membaik, dan ga pernah ada kejadian naas lagi seperti di Medan. Amiiin....

Kamis, 07 Agustus 2008

Antara Air Asia, Lion dan Mandala

Setelah BBM naik kayanya udah ga ada lagi deh istilah budget airlines....Semuanya muahaaaaal....*hiks*.

Ga ada lagi deh cerita sok-sok-an jadi frequent flyer hunting tiket-tiket promo murah meriah. Perbandingannya, yang jaman dulunya tiket PP Denpasar-Jakarta seharga Rp.900 ribu atau tiket sekali jalan Denpasar-Bandung seharga Rp.700 rb udah kerasa mahal banget, sekarang dapet tiket sekali jalan ke Jakarta Rp. 600 ribu udah bersyukur banget.

Yah, emang sedih kalau harus mengenang masa-masa indah dulu :(.

Kabar bagusnya adalah setelah bertahun-tahun pembelian tiket online dikuasai oleh Air Asia, sekarang, konsumen bisa memilih beberapa alternatif karena Lion Air dan Mandala juga sudah menyediakan layanan pembelian tiket online.

Kelebihan membeli tiket secara online adalah kita jadi bisa booking dari jauh-jauh hari sebelumnya, sementara kalau lewat call center atau travel biasanya baru bisa memesan tiket sekitar dua minggu sebelum hari H.

Beberapa hari ini aku udah mencoba beli tiket online di Mandala dan Lion. Mau tau kekurangan dan kelebihan membeli tiket online dari masing-masing maskapai? Gini nih kesimpulannya:

Mandala

Untung lebaran depan aku udah pesan tiket di Mandala, karena setelah dibandingin sama Air Asia dan Lion lewat websitenya, Mandala menyediakan harga termurah.

Terakhir kali aku pakai Mandala adalah waktu pertama kali banget aku memutuskan untuk pindah kerja ke Bali, sekitar tiga setengah tahun yang lalu kali ya. Setelah itu ga pernah naik Mandala lagi, jadi ga bisa ngasih review tentang ketepatan waktu, pelayanan dsb.

Yang musti jadi catatan adalah ada beberapa penerbangan Jakarta-Denpasar atau sebaliknya yang harus transit dulu di Surabaya. Jadi kalau lagi buru-buru dan pengen cepet-cepet nyampe, harus dipastiin kalau kita ga milih penerbangan yang pakai transit ya...

Untuk pembelian online pun musti hati-hati dan ekstra sabar karena ternyata websitenya sering banget error. Contohnya waktu pagi ini aku memesan tiket, aku ga bisa mendapatkan booking codenya, padahal aku sudah mencoba langkah-langkah pemesanan berulang-ulang. Kalau belum ada booking code berarti namaku belum terdaftar jadi penumpang. Karena websitenya terus menerus error, ujung-ujungnya aku terpaksa menelepon Call Center dan pesen tiket dari sana.

Duuuuh sama aja doooong...Buang-buang waktu banget!

Yang lebih nyebelin lagi, harga tiketnya cepet banget berubah. Jadi kalau error sekali, bisa jadi kita udah dapet harga yang lebih mahal waktu mau mencoba membeli tiket beberapa menit kemudian. Rese!

Kalau pesan tiket di Mandala, ada tiga cara untuk membayar tiketnya. Lewat kartu kredit, lewat e-banking atau lewat ATM. Sebenernya cara yang paling praktis adalah lewat kartu kredit, tapi pembayaran lewat credit card di Mandala berbeda dengan Air Asia misalnya. Kalau di Air Asia kita bisa saling pinjam kartu kredit untuk membayar tiket, di Mandala kartu kredit yang dipakai harus dimiliki oleh salah satu passenger. Kalau engga, Mandala berhak menolak kita pada saat check-in nanti.

Agak ribet juga sih buat aku karena aku selalu pakai kartu kredit atas nama M'pri. Pembayaran lewat kartu kredit juga cuma bisa dilakukan kalau waktu pembelian kita lebih dari 48 jam dari waktu penerbangan.

Akhirnya pilihannya terpaksa lewat ATM. Masalahnya, ga semua bank menyediakan fasilitas pembayaran tiket Mandala. Jadi silakan cek di website Mandala untuk mengetahui apakah bank kamu bisa menerima pembayaran tiket lewat ATM. Tenggat waktu untuk membayar tiket lewat ATM adalah 8 jam dari saat pembelian tiket. Jadi jangan tunggu bayar sampai besok ya!

Lion

Lion, ah lion....

Maskapai ini udah sejak lama aku tinggalkan karena harga tiketnya termasuk yang paling mahal dibandingkan maskapai yang lain, sering delay dan dulu ga menyediakan layanan pembelian online. Tapi sekarang, Lion sudah menyediakan jasa pembelian tiket online kok ( kalau sering delaynya mah kayanya belom berubah tuh :P).

Beberapa hari yang lalu, aku udah mencoba membeli tiket Lion secara online untuk orangtuaku yang sedang berkunjung ke Bali. Biarpun waktu itu harga tiket Lion paling mahal, tapi ternyata jadwal penerbangan Lion adalah yang paling banyak dibandingkan dengan Air Asia dan Mandala. So, Lion it was.

Sekilas aturan pembayarannya mirip dengan Mandala. Pembayaran dengan kartu kredit cuma bisa dilakukan bila pembelian lebih dari 48 jam dari waktu terbang, dan pemilik kartu haruslah menjadi salah satu passenger.

Karena beli tiketnya agak mepet, jadi terpaksa pembayaran dilakukan dengan ATM. Setelah itinerary form di-print kita akan mendapat informasi lengkap berisi booking code, payment code, dan time limit pembayaran. Di itinerary form yang aku dapat, time limit pembayaran yang tercantum adalah tanggal hari itu, jadi aku berasumsi time limitnya adalah sampai jam 12 malam nanti.

Tapi waktu akan membayar tiket lewat ATM aku sempat dibuat marah karena transaksi selalu gagal dilakukan. Padahal ini kan masih sore hari dan baru tadi pagi aku memesan tiket lewat internet....What the ****?!!!!

Akhirnya dengan perasaan sebal aku menelepon Call Center dan dengan santai Mbak operatornya cuma menjawab...

"Mbak, tiketnya udah canceled karena kan time limitnya cuma dua jam..."

Apaaaaaaaaaaaaaaaaa?????????

Akhirnya dengan sangat terpaksa aku harus memesan ulang tiket lewat call center, dan seperti yang sudah ditebak, harganya sudah berubah dari harga tadi pagi. Menyebalkan sekali!

Ketika aku akan mengonfirmasi pembayaran dan bilang akan melakukan pembayaran via ATM, lagi-lagi Mbak operator menjawab santai,

"Mbak kalau bayar lewat ATM dikenai biaya tambahan Rp. 10 ribu yah...."

Haiyaaaaaaaaaaah......

Bukannya aku pelit dan ga mau bayar sepuluh ribu perak, tapi pertanyaannya: apakah semua informasi ini ada di website Lion Air?

Jawaban dari Mbak operator adalah :

"Ga ada tuh, Mbak...."

Oke, kayanya semua jawaban itu cukup merepresentasikan Lion. Huh!

Oia, yang harus diingat juga setelah membayar lewat ATM, jangan pernah membuang bukti pembayaran ATM-nya, karena itu adalah tiket kita. Ya betul, ga ada tiket yang dikirim lewat email, cuma kertas kecil itu aja....Jadi jangan ilang, okay!

Air Asia

Sebetulnya Air Asia selalu menjadi favoritku selama ini. Pembelian lewat onlinenya paling mudah, websitenya ga pernah error, kartu kredit bisa pinjem ( ga pernah coba bayar lewat ATM), belum pernah ada riwayat kecelakaan, lumayan tepat waktu, dan kalaupun delay beberapa jam sebelumnya selalu diinformasikan lewat telepon.

Tapi entah kenapa akhir-akhir ini harga tiketnya terus menggila. Ga ada lagi deh naik pesawat murah meriah pakai Air Asia. Yang ada, udah bayarnya sama aja dengan airline lain, kita tetep musti rebut-rebutan kursi sama penumpang lain kaya di bis. Cape deeeeh...

Yang paling mengecewakan adalah aturan baru Air Asia yang harus mencantumkan jumlah bagasi yang akan dibawa pada saat pembelian tiket. Dooooh...meneketehe...Kalau beli tiket promo setahun sebelumnya gimana? Tapi yang lebih parah adalah ga ada lagi jatah 15 kg untuk setiap penumpang, karena semua bagasi akan dikenakan biaya.

Dasar kapitalis!

Kenaikan BBM emang bikin sengsara...................