Selasa, 18 Maret 2008

Ibrahim vs Musa

Headline yahoo! hari ini bikin marah:

"Bush says Iraq war was worth it."

The question is, worth for whom, Mr. President?

Jutaan rakyat Irak yang meninggal sia-sia, cacat, dilecehkan, ditinggalkan keluarganya, kelaparan, peninggalan sejarah bangsa Irak yang dijarah, nyawa ribuan anak muda Amerika yang ga tau apa-apa, stigma negatif terhadap umat Muslim sedunia.....worth for whom? WORTH FOR WHOM?

Aku jadi ingat beberapa tahun yang lalu ibuku mengirim SMS dari padang Arafah.

"Ibu lagi di Padang Arafah, di sini tempat doa-doa yang disampaikan mustajab, mau nitip doa apa?"

"Bu, aku mau titip doa semoga George Bush senior+junior diazab seberat-beratnya!"

Memang susah untuk ga jadi emosional ketika melihat berita tentang perang Irak di TV. Kalau mau minjem istilah suamiku, George W. Bush ibarat polisi lalu lintas yang kemana-mana menenteng bazooka. Melampaui batas. Mungkin itu definisi tersopan yang bisa menggambarkan pemimpin terburuk abad ini.

Kalau Rasulullah SAW masih hidup, kira-kira bagaimana beliau akan menyikapi sikap keterlaluan George W. Bush?

Beberapa hari yang lalu, Pakde-ku tersayang mengirimkan buku terbarunya : "Pesan Indah dari Makkah dan Madinah, 100 kisah seputar kehidupan empat khalifah bijak tentang cinta, persahabatan, kepemimpinan, kebijaksanaan bertindak, tindakan dan sikap mulia, dan jalan menuju surga."

Di buku itu ada satu kisah yang menarik:

Setelah Perang Badai usai, jumlah musuh yang tertawan oleh pasukan kaum Muslim ada sekitar 70 orang. Kaum Muslim waktu itu berselisih pendapat tentang perlakuan apa yang seharusnya dilakukan terhadap para tawanan tersebut.

Abu Bakar Al-Shiddiq yang lembut hatinya mengusulkan untuk membebaskan para tawanan, apalagi mengingat mereka sebenarnya masih memiliki hubungan keluarga. Minimal, dibebaskan setelah membayar uang tebusan.

"Wahai Rasul, Allah telah memperlakukanmu dengan penuh kasih sayang. Inilah titik tolak yang hendak saya ajukan kepadamu...", kata Abu Bakar.

Ck ck ck....lembut hati dan pemaaf sekali ya Abu Bakar...

Sementara Umar bin Al-Khathab yang tegas berpendapat lain.

"Ya Rasul, mereka nyata-nyata adalah musuh Allah dan musuhmu. Mereka mendustakanmu, menganiayamu, mengusirmu dan memerangimu. Pantaskan mereka dibebaskan? Pancung leher mereka! *hiii serem* Tidak peduli mereka adalah keluarga kita! Mereka telah menyekutukan Allah!

Beberapa saat kemudian suasana menjadi hening, sampai suara lembut Rasulullah memecah kesunyian:

"Abu Bakar, andaikan engkau malaikat, angkau adalah malaikat Mikail yang turun ke bumi membawa keridhaan dan ampunan Allah kepada hamba-hambaNya.

Jikau engkau seorang nabi, engkau laksana Ibrahim a.s yang dihadapan kaumnya dia dipandang lebih manis daripada madu dan lebih lembut daripada susu. Kaumnya menangkapnya, melawannya dan melemparkannya ke bara api tapi dia hanya berucap:

Barangsiapa memenuhi panggilanku, dia adalah umatku. Dan mereka yang tidak mengikuti seruanku, sungguh Engkau Maha Pengampun dan Maha Pengasih.

Abu Bakar, engkau laksana Isa a.s yang berdoa untuk kaumnya:

Kalau Engkau siksa mereka Ya Allah, mereka adalah hamba-hambaMu. Dan kalau Engkau ampuni, sungguh Engkau Maha Kuasa dan Maha Bijaksana."

Kepada Umar, Rasulullah SAW berkata:

"Umar, andaikan engkau malaikat, engkau adalah Malaikat Jibril yang membawa kemurkaan dan siksa Allah atas musuh-musuhNya.

Andaikan engkau nabi, engkau laksana Nuh a.s, yang ketika kaumnya tidak mendengar seruannya beliau berdoa:

Ya Tuhanku, jangan biarkan orang-orang yang bersalah itu menempati bumi. Sungguh jika mereka dibiarkan menempati bumi, mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu dan akan melahirkan anak-anak yang berperilaku buruk dan tak tahu berterimakasih!

Atau engkau adalah Musa yang memohon:

Ya Tuhanku, sirnakanlah olehMu harta mereka dan tutuplah hati mereka agar mereka tidak beriman, sehingga mereka merasakan siksa yang menghancurkan!"

Setelah menguraikan pendapatnya, akhirnya Rasulullah menyetujui pendapat Abu Bakar. Beliau membebaskan tahanan setelah mereka membayar uang tebusan.

Kira-kira, perlakuan yang mana yang pantas diberikan kepada George W. Bush? Perlakuan a la Abu Bakar, Ibrahim a.s, dan Isa a.s, atau seperti pendapat Umar bin Al-Khathab, Nuh a.s dan Musa a.s?

Go figure.

ps. Makasih Pakde Rofi yang ga bosen-bosen mengirimkan buku terbarunya. You're the best! Jazakullah khair...

4 komentar:

  1. bjork menolak tampil di olimpiade gara gara sikap cina terhadap tibet, kalau konsisten bjork bakal banyak menolak tampil dimana mana.-simpri

    BalasHapus
  2. ya udah bjork resign aja jadi penyanyi.

    kalau cina aja diprotes kenapa negaranya sendiri engga?

    BalasHapus
  3. ada yang berpikir bahwa kekerasan akan cepat menyelesaikan masalah.. tapi, coba bermain karambol, kalau kita menyentil terlalu keras, biji yang kita tuju bukannya masuk malah berbalik..
    eh nyambung ga sih.. ya pokoknya disambung2in aja deh...

    BalasHapus
  4. nyambung aja deeeeh...
    apa sih yang engga buat mas prabham...;P

    BalasHapus