Minggu, 20 Juli 2008

Ngaben lagi!

Minggu lalu di Ubud diadakan pesta besar, ngaben atau palebon. Ngaben yang istimewa karena yang diabenkan adalah tiga orang yang terpandang dan dituakan, Tjokorda Gde Agung Suyasa, Tjokorda Gde Raka, dan Gung Nian Raka. Bersama mereka juga diabenkan secara massal 96 orang lainnya.

Konon biaya yang dihabiskan untuk menggelar upacara ngaben ini ga kurang dari 6M rupiah.

Konon tinggi bade (pengangkut jenazah) harus lebih tinggi daripada bale kulkul dan kalau mungkin lebih tingg juga daripada pohon kelapa.

Konon acara ngaben ini disaksikan oleh sekurang-kurangnya 15 ribu orang.

Betul-betul acara besar!

Ga kaya tahun lalu waktu aku ga mengikuti prosesi komplitnya, kali ini biarpun laper, cape, pegal, dan bosan menunggu, dibela-belain deh sampai lembunya habis terbakar. Ini foto-fotonya...

Waktu sampai di Ubud sekitar jam 11 siang, Ubud udah dipenuhi lautan manusia! Nyesel deh datang kesiangan...Jadi ga bisa pilih tempat paling strategis buat moto deh :(.

Akhirnya aku memilih untuk nunggu di kuburan aja, toh tahun lalu udah pernah nonton 'happening art' di awal acara.




Baju adat Bali, kebaya dan ikat pinggang untuk para jegeg ; Udeng ( dan kacamata item hehe) untuk para bagus adalah dress code untuk hari ini.

Ini adalah panggung utama di kuburan tempat nantinya sepasang lembu raksasa akan diparkir dan terus dibakar. Di belakangnya ada ramp yang lumayan tinggi untuk 'downloading' jenazah, sesajen, dan keturunannya dari bade yang saat ini masih diparkir di depan Puri Ubud.

Oiya, jarak antara Puri Ubud tempat lembu dan bade diparkir dengan kuburan tempat prosesi utama dilangsungkan sekitar 2 km. Jadi, bayangin aja betapa capenya warga Ubud hari itu yang kebagian mengangkut bade dan dua lembu yang beratnya berton-ton itu.


Lembu pertama udah sampai dengan selamat...

Para official berharap-harap cemas menunggu kedatangan bade raksasa.

....setelah bade tiba, downloading pun dimulai. Pertama : peti jenazah...


Keturunan almarhum juga ikut diangkut di puncak bade yang tingginya lebih tinggi daripada bale kulkul itu. Awalnya aku pikir bapak ini menutup mulutnya karena mabuk ketinggian, ternyata beliau sedang ketawa-ketawa....Geli ya, Pak?Hihihi

Anggota keluarga yang lain menunggu seluruh prosesi selesai di bawah.

Sekarang dua lembu sudah sukses terparkir di panggung sambil menunggu saat-saat terakhirnya...

Para fotografer juga setia menunggu....Duuuuh kapan nih acaranya dimulai? Bakar...bakar...bakar!!!


Para penari baris juga menunggu gilirannya tampil...

Pssst...Mister, ini barang keramat loh!

Sebelum pembakaran dimulai, jenazah, sesajen dan anggota keluarga mengelilingi lembu sebanyak tiga kali....
Akhirnya pembakaran dimulai...

Bye bye, Calf....
Untuk foto-foto lainnya bisa dilihat disini.

Kayanya aku butuh beli lensa wide nih.....Hmmmmm....hmmmmm.....hmmmmm...*elus dagu sambil ngangguk-ngangguk*

1 komentar: