Minggu, 13 Mei 2007
Filosofi Kompor
Akhirnya gas elpiji di dapurku habis juga! Waktu itu gas ini dibeli sekitar bulan November, jadi tahan sekitar…..wow 6 bulan!!
Jangan asal nuduh deh….aku pake buat masak kok! Suer! Tanya aja Akang Mpri. Kemarin-kemarin emang agak-agak curiga karena si api biru tak kunjung padam. Padahal waktu Mamah berkunjung selama 10 hari Maret yang lalu, Mamah produktif banget meningkatkan gizi kita hehehe. Kalaupun ga ada Mamah, si kompor Rinnai Tornado Flame ini juga aku pakai tiap hari kok, untuk durasi yang lumayan lama malah. Ungkep ayam, bikin masakan berkuah, masak air panas untuk mandi…lumayan lama kan? Kok ga habis-habis? Jangan-jangan ini gas api abadi…hmmmmm.
Aku + Akang M’pri memang baru beli kompor gas ‘beneran’ dengan tabung elpiji ukuran 15 kg ini November tahun 2006 lalu. Sebelumnya, kami pakai kompor piknik plus tabungnya yang itu tuh…yang mirip baygon :). Memang sebelumnya kan kami tinggal di kos-an, di space yang terbatas begitu ga ada tempat untuk nyimpen kompor ‘beneran’ dan tabungnya yang segede bagong.
Kompor piknik ini memang banyak kekurangannya. Gasnya boros banget, mungkin satu tabung gas cuma cukup untuk seminggu. Itu juga untuk masak masakkan ‘fast food’ seperti tumis-tumisan. Untuk ungkep-ungkepan? Tiga hari juga habis kali. Selain itu juga tempat masaknya cuma ada satu. Ngabisin waktu banyak banget deh. Pikiran kami, begitu dapet kontrakan, baru deh ganti kompor ‘beneran’.
Tapi begitu pindah ke kontrakan yang ada dapurnya pun urusan beli kompor ‘beneran’ bukan jadi prioritas yang utama. Kenapa? Kenapa ya? Yah namanya juga anak muda…Huehehe apaan sih…
Pertama pertimbanganku + akang sih karena aku ga masak terlalu banyak *yah ketawan deh :D*. Kedua, sayang karena si kompor piknik nanti jadi ga kepake. Ketiga, tabung gasnya itu lo…mahal benner. Setelah survey sana sini harga tabung gas termurah di bali adalah 270 ribu rupiah. Sebetulnya kebeli sih, tapi kenapa ya rasanya beraaaat banget…
Sampai akhirnya satu hari aku membulatkan tekad *taela* untuk beli kompor gas! Setelah beli kompornya, baru deh berpusing-pusing ria cari tabung gas yang termurah. Alhamdulillah, Aki Muran, tetangga kami yang baik hati dengan senang hati membantu mencari. Dan ketemulah penjual yang menjual tabung gasnya seharga 250 ribu rupiah saja *beda 20 rebu lumayan tau*! Uhuuuy!!! Terimakasih Aki!!
Ternyata, total pengeluaran yang kurang lebih setengah juta itu ga ada apa-apanya dibanding fungsinya. Gasnya udah terbukti sangat awet. Aku juga jadi bisa multitasking masak dan ga usah deg-degan setiap masak karena khawatir gasnya habis. Menu masakan juga jadi bervariasi, karena sekarang ga masalah untuk masak masakan yang butuh waktu agak lama, kaya ungkep ayam, soto, atau besengek *sumpah aku bisa masak itu semua! Kan ada Mamah dan Enji :D*. Pokoknya….puasss pake kompor baru kekekekkkkk…
Gara-gara kompor ini, aku jadi dapet pencerahan lo...
Pertama, berbaik-baiklah dengan tetangga, kali aja sang tetangga bisa bantu cari tabung dengan harga miring ;P.
Kedua, kadang-kadang hambatan kecil bikin kita males atau takut untuk ngambil langkah besar atau perubahan yang padahal manfaatnya jauh melebihi ekspektasi kita sebelumnya.
Hmmm…lumayan dalem kan? ;)
Sabtu, 12 Mei 2007
Dear Carrefour Bali,....
Hei hei...
Udah tau belum? di Bali ada Carrefour loo!! hehehe...
Officialy dibuka kira-kira dua-tiga minggu yang lalu. Hari ini, setelah minggu lalu batal karena antrian parkirnya audzubillah, kita [window] shopping kesana.
Ngomong-ngomong soal Carrefour, aku jadi inget Bapakku. Loh?
Jadi, sebelum aku ke Bali, aku sempet gelap mata belanja bermacam-macam keperluan sehari-hari untuk dibawa pindahan, mulai dari rice cooker, sampai bantal. Bapakku, sambil geleng-geleng komentar,
"Ngapain sih semua-semua dibeli sekarang? Di Bali juga ada Carrefour!"
"Biarin! Biar nanti ga usah ribet beli-beli lagi, Ubud kan bukan daerah yang ada mallnya!"
"Bali sekarang kan beda sama Bali dulu. Alphamart sampe kampung-kampung juga ada!"
"Ya udah deh yang ini ga usah dibeli,.....yang ini juga ga jadi,....yang ini juga.."
.......dan.....eng ing eng.....
ketika aku untuk pertama kalinya dibawa ke kantor lamaku di Payangan, ya, PAYANGAN, bukan UBUD *PAYANGAN itu lebih antah berantah daripada UBUD* rasanya hampir pingsan! Busyeeeeet....jauh bennnerrr...ada di manakah aku?
"Ehm...ehm....kalo Carrefour Bali, ada di daerah mana ya?"
"*tatapan heran* Wakakakakkkk, mimpi kali yeee, mana ada Carrefour di Bali!"
Huaaaaaaa!!!Bapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!!!!!!!!*marah*
Jangan juga tanya soal Alphamart deh, apalagi di PAYANGAN, kalo cari babi gigolo sih banyak...kekekekek :D
Oke, back to Carrefour Bali. Kalo sekarang aku nanya dimana Carrefour Bali, pastinya ga bakal diketawain lagi, dan orang-orang bakal dengan santai jawab, "Di Sunset Road".
Walaupun ada kontroversi tentang pembangunannya, tapi sepertinya masyarakat Bali cukup antusias dengan adanya mall baru ini. Buktinya, di minggu-minggu awal pembukaannya, Sunset Road jadi ramai oleh antrian parkir Carrefour.
Tadi siang untungnya antriannya udah ga segila kemarin-kemarin. Yess! Liat-liat yuk, kali aja ada rak buku lucu, oiya, di Carrefour ada dijual pembantu rumah tangga ga ya? Aku lagi butuh banget nih :D! Hush! Ngaco ah!
Sebagai ibu rt, pastinya aku concern soal harga dong...Kalo urusan ini, menurut aku sih Tiara masih lebih oke. Aku juga kurang suka sama ayam dan daging yang udah dipak dari sononya, jadi aku ga bisa bebas milih. Dan lagi, item yang aku cari, bahn trang, kulit lumpia ala vietnam, ga ada tuh...Padahal aku pikir di hypermarket sekelas Carrefour harusnya available. Ada yang tau dimana cari bahan itu di Bali?
Yang aku suka, di Carrefour ada mushollanya! Yaaay!!! Terimakasih Carrefour!
Di Bali, ini jadi isu penting banget untuk aku karena aku selalu kesulitan cari mushola di tempat-tempat publik, apalagi di mall. Mushollanya juga luas dan ada tempat wudhunya sendiri, bukan seperti di mall-mall lain yang mushollanya identik dengan gudang. Shame on them!
Tapiiiiiiiiiii....sempet kaget waktu masuk ke mushollanya. Musholla ini ga ada hijab pembatas laki-laki-perempuan, dan di pojok ruangan, ada beberapa orang cewe cowo lagi tidur deket-deketan! What the .....!!!!!!! Pengen marah deh ngeliatnya, please deh Mbak, Mas, ini tempat ibadah! Ga pantes!
Walaupun kesel, aku coba mengerti dikit. Mungkin mereka memang kecapean dan butuh tidur. Ada beberapa orang yang aku kenal banting tulang kerja di dua tempat pagi dan malam. Sayangnya, mungkin Carrefour ga menyediakan rest area untuk staff-staffnya. Sebenernya aku ingin tulis masukkan di kotak sarannya, tapi tadi aga males karena berarti aku harus balik lagi ke lantai atas dan berdesak-desakkan dengan pengunjung lain. Jadi, aku tulis disini aja deh, smoga ada pihak managemen Carrefour Bali yang baca masukkanku.
Dear Carrefour,
Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya atas tersedianya musholla di Carrefour Bali. Sebagai umat muslim saya sangat terbantu oleh fasilitas tersebut dan membuat saya tidak ragu untuk mengunjungi Carrefour di kemudian hari.
Sayangnya, ketika saya akan melaksanakan sholat di musholla, saya mendapatkan pemandangan yang tidak mengenakkan. Di musholla tidak terdapat hijab antara lelaki dan perempuan dan di pojok ruangan saya melihat beberapa karyawan Carrefour atau karyawan tenant, lelaki dan perempuan, berdempet-dempetan tertidur di pojok ruangan.
Mengingat musholla adalah tempat beribadah, tentunya hal tersebut sangatlah tidak pantas. Tetapi saya mencoba mengerti bahwa karyawan Anda pada saat itu mungkin sedang membutuhkan tempat beristirahat dan mereka tidak bisa menemukan tempat lain selain musholla.
Sebagai pelanggan, saya ingin memberikan sedikit masukkan untuk meningkatkan performa Carrefour dalam melayani pelanggannya. Pertama, akan lebih baik apabila Carrefour menyediakan ruang khusus sebagai tempat istirahat karyawan, supaya mereka bisa beristirahat tanpa mengganggu pelanggan. Kedua, apabila tidak memungkinkan, tolong pasang hijab pembatas di musholla. Sehingga, apabila mereka hendak beristirahat di musholla, tidak tercampur antara lelaki dan perempuan dan mengganggu jamaah yang lain.
Terimakasih atas perhatian Anda.
Salam,
Pelanggan Anda
Udah tau belum? di Bali ada Carrefour loo!! hehehe...
Officialy dibuka kira-kira dua-tiga minggu yang lalu. Hari ini, setelah minggu lalu batal karena antrian parkirnya audzubillah, kita [window] shopping kesana.
Ngomong-ngomong soal Carrefour, aku jadi inget Bapakku. Loh?
Jadi, sebelum aku ke Bali, aku sempet gelap mata belanja bermacam-macam keperluan sehari-hari untuk dibawa pindahan, mulai dari rice cooker, sampai bantal. Bapakku, sambil geleng-geleng komentar,
"Ngapain sih semua-semua dibeli sekarang? Di Bali juga ada Carrefour!"
"Biarin! Biar nanti ga usah ribet beli-beli lagi, Ubud kan bukan daerah yang ada mallnya!"
"Bali sekarang kan beda sama Bali dulu. Alphamart sampe kampung-kampung juga ada!"
"Ya udah deh yang ini ga usah dibeli,.....yang ini juga ga jadi,....yang ini juga.."
.......dan.....eng ing eng.....
ketika aku untuk pertama kalinya dibawa ke kantor lamaku di Payangan, ya, PAYANGAN, bukan UBUD *PAYANGAN itu lebih antah berantah daripada UBUD* rasanya hampir pingsan! Busyeeeeet....jauh bennnerrr...ada di manakah aku?
"Ehm...ehm....kalo Carrefour Bali, ada di daerah mana ya?"
"*tatapan heran* Wakakakakkkk, mimpi kali yeee, mana ada Carrefour di Bali!"
Huaaaaaaa!!!Bapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!!!!!!!!*marah*
Jangan juga tanya soal Alphamart deh, apalagi di PAYANGAN, kalo cari babi gigolo sih banyak...kekekekek :D
Oke, back to Carrefour Bali. Kalo sekarang aku nanya dimana Carrefour Bali, pastinya ga bakal diketawain lagi, dan orang-orang bakal dengan santai jawab, "Di Sunset Road".
Walaupun ada kontroversi tentang pembangunannya, tapi sepertinya masyarakat Bali cukup antusias dengan adanya mall baru ini. Buktinya, di minggu-minggu awal pembukaannya, Sunset Road jadi ramai oleh antrian parkir Carrefour.
Tadi siang untungnya antriannya udah ga segila kemarin-kemarin. Yess! Liat-liat yuk, kali aja ada rak buku lucu, oiya, di Carrefour ada dijual pembantu rumah tangga ga ya? Aku lagi butuh banget nih :D! Hush! Ngaco ah!
Sebagai ibu rt, pastinya aku concern soal harga dong...Kalo urusan ini, menurut aku sih Tiara masih lebih oke. Aku juga kurang suka sama ayam dan daging yang udah dipak dari sononya, jadi aku ga bisa bebas milih. Dan lagi, item yang aku cari, bahn trang, kulit lumpia ala vietnam, ga ada tuh...Padahal aku pikir di hypermarket sekelas Carrefour harusnya available. Ada yang tau dimana cari bahan itu di Bali?
Yang aku suka, di Carrefour ada mushollanya! Yaaay!!! Terimakasih Carrefour!
Di Bali, ini jadi isu penting banget untuk aku karena aku selalu kesulitan cari mushola di tempat-tempat publik, apalagi di mall. Mushollanya juga luas dan ada tempat wudhunya sendiri, bukan seperti di mall-mall lain yang mushollanya identik dengan gudang. Shame on them!
Tapiiiiiiiiiii....sempet kaget waktu masuk ke mushollanya. Musholla ini ga ada hijab pembatas laki-laki-perempuan, dan di pojok ruangan, ada beberapa orang cewe cowo lagi tidur deket-deketan! What the .....!!!!!!! Pengen marah deh ngeliatnya, please deh Mbak, Mas, ini tempat ibadah! Ga pantes!
Walaupun kesel, aku coba mengerti dikit. Mungkin mereka memang kecapean dan butuh tidur. Ada beberapa orang yang aku kenal banting tulang kerja di dua tempat pagi dan malam. Sayangnya, mungkin Carrefour ga menyediakan rest area untuk staff-staffnya. Sebenernya aku ingin tulis masukkan di kotak sarannya, tapi tadi aga males karena berarti aku harus balik lagi ke lantai atas dan berdesak-desakkan dengan pengunjung lain. Jadi, aku tulis disini aja deh, smoga ada pihak managemen Carrefour Bali yang baca masukkanku.
Dear Carrefour,
Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya atas tersedianya musholla di Carrefour Bali. Sebagai umat muslim saya sangat terbantu oleh fasilitas tersebut dan membuat saya tidak ragu untuk mengunjungi Carrefour di kemudian hari.
Sayangnya, ketika saya akan melaksanakan sholat di musholla, saya mendapatkan pemandangan yang tidak mengenakkan. Di musholla tidak terdapat hijab antara lelaki dan perempuan dan di pojok ruangan saya melihat beberapa karyawan Carrefour atau karyawan tenant, lelaki dan perempuan, berdempet-dempetan tertidur di pojok ruangan.
Mengingat musholla adalah tempat beribadah, tentunya hal tersebut sangatlah tidak pantas. Tetapi saya mencoba mengerti bahwa karyawan Anda pada saat itu mungkin sedang membutuhkan tempat beristirahat dan mereka tidak bisa menemukan tempat lain selain musholla.
Sebagai pelanggan, saya ingin memberikan sedikit masukkan untuk meningkatkan performa Carrefour dalam melayani pelanggannya. Pertama, akan lebih baik apabila Carrefour menyediakan ruang khusus sebagai tempat istirahat karyawan, supaya mereka bisa beristirahat tanpa mengganggu pelanggan. Kedua, apabila tidak memungkinkan, tolong pasang hijab pembatas di musholla. Sehingga, apabila mereka hendak beristirahat di musholla, tidak tercampur antara lelaki dan perempuan dan mengganggu jamaah yang lain.
Terimakasih atas perhatian Anda.
Salam,
Pelanggan Anda
Apa Kabar Dunia?
Whoaaaaaa...akhirnya setelah seminggu yang padat, malem ini aku bisa duduk di depan laptop dan ngeblog lagi...Oh how I miss this time of the day...
Sebelum posting panjang-panjang, yuk kita liat ada kejadian penting apa aja minggu ini...
Aku mulai kerja di tempat baru...horeeee......ehm....as a photographer, tadaaaaa! :D
buat anda-anda yang kaget soal pindah jalur ini, nanti kapan-kapan ta' ceritain lengkapnya ya...:)
Eniwei, seneng sih belajar hal baru, walau juga pastinya ada masalah dan tantangan baru...doain aku ya supaya slalu dilindungi Allah SWT, slalu semangat, lurus niatnya dan istiqomah...amiiien
Selamat buat pakde rofi yang buku barunya bakal diluncurkan 24 mei ini...ciyeeee....
mana nih sample gratisnya? jadi kan aku bisa ikutan review di blog :)
Selamat juga buat kakakku tercinta yang karena kerja kerasnya, chammy *lap kulit bukan kucing :)* bakal dijual di nikonian.org, good job, Sis!
Ga lupa juga buat Icul yang keterima di FSRD ITB!!! yaaay!!! kapan makan-makannya? awas kalo aku ga kebagian traktiran!
selain berita gembira ada juga berita sedih :(
temenku dan akang m'pri, prabham wulung bentar lagi bakal resign dan ninggalin kita semua di bali....huaaaaaaaaaaaaaaaa :((
aku ga suka deh momen-momen 'selamat tinggal' kaya gini...apalagi sejak aku tinggal di bali. aku jadi ngerasa 'ditinggalin' di tempat yang asing gitu, hiks, sama kaya waktu bugs family pindah dari bali untuk tinggal di singapura...rasanya kaya keilangan salah satu anggota keluarga deh :(
tapi... di balik berita sedih itu ternyata ada berita hepi juga, karena sssssst....prabham sebentar lagi bakal nikah ternyata...uhuyyyy!! Selamat! Ditunggu undangannya ya...
butuh wedding photographer ga, bham? jangan hire aku ya...mo jadi tamu aja ah...kekekekekkkkkk.....
Sebelum posting panjang-panjang, yuk kita liat ada kejadian penting apa aja minggu ini...
Aku mulai kerja di tempat baru...horeeee......ehm....as a photographer, tadaaaaa! :D
buat anda-anda yang kaget soal pindah jalur ini, nanti kapan-kapan ta' ceritain lengkapnya ya...:)
Eniwei, seneng sih belajar hal baru, walau juga pastinya ada masalah dan tantangan baru...doain aku ya supaya slalu dilindungi Allah SWT, slalu semangat, lurus niatnya dan istiqomah...amiiien
Selamat buat pakde rofi yang buku barunya bakal diluncurkan 24 mei ini...ciyeeee....
mana nih sample gratisnya? jadi kan aku bisa ikutan review di blog :)
Selamat juga buat kakakku tercinta yang karena kerja kerasnya, chammy *lap kulit bukan kucing :)* bakal dijual di nikonian.org, good job, Sis!
Ga lupa juga buat Icul yang keterima di FSRD ITB!!! yaaay!!! kapan makan-makannya? awas kalo aku ga kebagian traktiran!
selain berita gembira ada juga berita sedih :(
temenku dan akang m'pri, prabham wulung bentar lagi bakal resign dan ninggalin kita semua di bali....huaaaaaaaaaaaaaaaa :((
aku ga suka deh momen-momen 'selamat tinggal' kaya gini...apalagi sejak aku tinggal di bali. aku jadi ngerasa 'ditinggalin' di tempat yang asing gitu, hiks, sama kaya waktu bugs family pindah dari bali untuk tinggal di singapura...rasanya kaya keilangan salah satu anggota keluarga deh :(
tapi... di balik berita sedih itu ternyata ada berita hepi juga, karena sssssst....prabham sebentar lagi bakal nikah ternyata...uhuyyyy!! Selamat! Ditunggu undangannya ya...
butuh wedding photographer ga, bham? jangan hire aku ya...mo jadi tamu aja ah...kekekekekkkkkk.....
Minggu, 29 April 2007
Visit Indonesia?.....Pikir-pikir Dulu Deh
Indonesia? Bagus sih...Tapi.....
Baru aja baca tulisan terbaru [mbak] Mona di blognya. Jadi pengen posting juga ah…
Singkat cerita, [mbak] Mona baru nulis tentang artikel di BusinessWeek tentang Asia's Amazing Tourist Destinations, dan…dari daftar itu ga ada satu pun daerah wisata dari Indonesia. Masya sih, Mon? Ga ada Bali?
Kalo gitu sih kemungkinannya cuma dua :
1. yang bikin daftarnya sentimen sama Indonesia
2. yang bikin daftarnya ga pernah jalan-jalan ke Indonesia, minimal Bali lah…
Sejak dua tahun yang lalu pindah ke Bali, aku ga pernah berenti terkagum-kagum sama pulau ini. Menurut aku, wajar kalo Bali jadi objek wisata utama di negara kita. Malah katanya 90% devisa Indonesia didapetnya dari Bali. Haia…kasiyan amat. Padahal dibandingkan dengan luas keseluruhan Indonesia, Bali itu sangat kecil loh. Luasnya cuma 5,632.86 km² dengan populasi 3,150,000 . Trus, kenapa banyak banget orang yang jatuh cinta sama si kecil ini?
Kalau dari pengalaman dan pengamatan pribadi, bisa aku bilang Bali punya hampir semua kriteria yang dibutuhkan oleh suatu daerah wisata. Kalau sekedar masalah indah-indahan dan kekayaan tradisi sih hampir seluruh tempat di Indonesia juga punya. Tapi menurut aku, yang paling penting, Bali itu sangat aman. Oke memang pernah kena terror bom sampai 2x *dan smoga ga kejadian lagi, amiiin*, tapi kalau aku jalan kaki sambil nenteng kamera di Bali, aku ga usah ngerasa was-was takut bakal ada jambret yang nyolong kameraku. Masyarakat Bali juga dikenal sangat sopan dan ramah. Biarpun aku pakai jilbab, ga pernah tuh diperlakukan dengan nyebelin.
Bandingin sama waktu aku + Akang M'pri jalan-jalan ke Palembang. Menurut aku, Palembang pantas banget dipromosiin jadi salah satu objek wisata utama di Indonesia. Peninggalan arsitekturnya luar biasa! Banyak yang bisa dilihat di kota ini, Jembatan Ampera, Museum Badaruddin, Benteng Kuto Besar, kampung-kampung tua, dan lainnya. Kombinasi kebudayaan melayu plus cina ngehasilin warna baru yang asik banget. Kalau kamu suka moto, jalan-jalan deh ke Palembang. Bisa kalap! Makanannya juga enak-enak! Pokonya, top deh!
Tapiiiiiiiiiii……se-top-topnya Palembang, siapa juga yang mau dateng kesana kalo lagi asik moto-moto tiba-tiba kameranya dijambret. Atau lagi jalan-jalan taunya kita dipalak preman. Pas kita jalan-jalan keliling palembang, kita harus bawa 3 bodyguard wong asli palembang biar ngerasa aman. Untuuuung aja ada sodara disana…
Aku juga dari duluuu pengen jalan-jalan ke Sulawesi. Pengen makan es palubutung asli sono. Pengen ke Toraja. Pengen jalan-jalan ke benteng-benteng Belanda yang katanya cantik-cantik. Pengen diving di Bunaken. Pengen ngeliat anoa. Pengen pusing-pusing kesana deh pokonya! Tapi siapa yang ga males coba kalo ngelihat di TV, mahasiswa di Makassar demo sampe rusuh *helloooo mahasiswa looo*, atau, siswi dimutilasi di Poso *ouch*, dan berita-berita serem lainnya. Mending aku weekend-an di mall aja kaliii…
Menurut aku memang sayang kalau daerah-daerah di Indonesia ga dioptimalkan sebagai daerah wisata. Indonesia itu terlalu kaya dan terlalu indah untuk ga dikunjungi. Alam Sumatra Barat itu betul-betul rancak. Di pulau Jawa, di setiap kabupatennya punya jenis soto yang beda-beda. Belanja di Tegalalang, Bali, cuma dengan uang pas-pasan pasti kita udah bisa dapet barang bagus. Tapi, bikin ilfil ga sih kalo kita udah cape-cape dateng terus ternyata masyarakatnya kampungan *note:kampungan ga sama dengan orang kampung ya*…atau lagi di tengah jalan mau pipis dan nyari WC umum susah, dan begitu nemu……meneketehen baunye! Dan banyak lagi deh faktor-faktor X yang membuat turis-turis Males *dengan kapital M* berwisata ke Indonesia. Sayang ya…
Walaupun begitu, buat aku sih tetep aja rencana liburan depan pasti pengennya jalan-jalan ke salah satu lokasi di Indonesia. Murah meriah dan bebas fiscal tentunya... *Oooooy Pak Presiden, fiskal= pembodohan dan pengkuperan bangsa okay?*
Ada teman yang hampir setiap tahun selalu traveling ke luar negeri. Dia sering merekomendasi ke aku tempat-tempat canggih yang pernah dikunjunginya.
“Lu jalan-jalan ke Jepang deh, paling 15 juta juga dapet buat 2 minggu.”
Aku dengan tenang *sambil gondok dan ngomong dalam hati ‘mahal gila’* jawab,
“Kalo aku ma akang mpri sih pengennya hunting sunrise dan naik kuda di Bromo, sambil mampir ke Malang cari apel malang yang seger-seger, terus makan kupang di Sidoarjo, lewat Kudus dan Rembang untuk ngelihat Masjid tuanya, dilanjutin hunting barang antik ke Pasar Triwindu, di Solo, sambil cari selat solo yang uenak, abis itu ke Jogja hunting foto seharian atau duaharian, terakhir ke Cirebon, ekskursi arsitektur sambil cari batik megamendung yang dari dulu udah bikin aku ngiler.”
Asik kan rencana liburan kita? ;)
Ps. [mbak] sebelum nama Mona dikurungin karena dia sebenernya 3 tahun lebih muda dari aku, tapi posisi di keluarga ngewajibin aku manggil dia 'mbak'. Huh! ;P
Sabtu, 28 April 2007
Never Been This Piss Off - Please Stop Plagiarism
Oke, aku banyak baca di blog dan liat di tv kalau sekarang ini (atau dari dulu?) banyak banget program-program sinetron Indonesia yang merupakan contekan abis dari soap opera luar negeri, kebanyakan dari Taiwan, Korea atau Jepang. Tapi berhubung aku bukan TV junky apalagi penonton sinetron, dan jarang nonton drama-drama asia, jadinya ga terlalu aware tentang hal itu. Tapi yang satu ini udah keterlaluan deh! Ga sengaja aku ngeliat trailer sinetron lepas yang satu ini di salah satu acara infotainment di indosiar *ga usah ketawa deh, infotainment kan emang tontonan wajib ibu-ibu rumah tangga hihihi*. Gini nih sinopsis ceritanya, dikopi paste langsung dari indosiar dot com
, bukanya di windows yang baru ya. Let's see if it will ring you a bell.
Judul sinetron: Bunga, jomblo forever *asoy ga coy judulnya?*
Pemain:
Hengky Kurniawan sebagai Adrian
Indah Pelapori sebagai Bunga
Nicky Tirta sebagai Ricky
Irene Anastasia sebagai Nony
George Paka sebagai Hendrawan
Udah dibuka kan linknya?
Yak begitulah kira-kira ceritanya. Sooooo, got it?
Main tebak-tebakan yuuuuk…
Pertanyaan : diadaptasi (baca:dicontek) dari film box office apakah sinetron di atas?
Clues: - film box officenya dibintangin dan diproduserin oleh aktris Hollywood yang pernah main di film ET dan Charlie’s Angels. - termasuk salah satu film remaja yang paling laris di tahun 99
yaaaaa…yang di sebelah sana…tebak apa?
Kalau yang di sebelah sanaaaa….apaaaa????
Betuuuuulll sekaliii…
Ternyata sinetron yang tadi malem aku tonton memang "agak" mengingatkan aku sama film Never Been Kissed-nya Drew Barrymore *selanjutnya Never Been Kissed kita singkat jadi NBK aja ya*. Udah pada nonton kan film itu? Ayo coba sekarang diingat-ingat lagi adegan peradegannya…
Sayangnya, aku cuma nonton seperempat film terakhir, tapi gapapalah daripada ambil resiko pingsan kalo bela-belain nonton dari awal. Itu juga udah pake diprotes sama Akang Mpri yang ga tahan banget nonton ekspresi-ekspresi berlebihan di sinetron-sinetron Indonesia. Tapi dari trailernya dan seperempat film terakhir aja, cukup kok untuk membandingkan antara script film asli dan sinetronnya.
Karena penasaran, sambil nonton sinetron yang seru banget itu, aku googling script NBK. Daaaaan….OMG…..sama bangeeeeet!!! Setiap dialog di NBK betul-betul diterjemahin dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, untuk setiap adegan settingan lokasinya dicari yang mirip, karakter pemain yang sama, dan contekan-contekan lainnya. Ini mah ibaratnya nyolong skripsi temen dan cuma diganti fontnya doang. Memang sih ada yang dikurangin dan ditambah...tapiiii ga bikin sinetron ini jadi bagus tuh. Ya eyalaaah, plagiarism gitu loh...Mungkin lucu juga kalo direkomendasiin jadi salah satu koleksi Museum Plagiarius di Jerman sono.
Kita bahas satu persatu yuk adegan contekan yang ada di catatanku (ini ga semuanya loh):
1. Masih inget ga, di NBK tema acara prom night-nya “Pasangan Legendaris”, dan para geeks sekolah memakai kostum pasangan DNA. Ide yang brilian kan?
Di sinetron Bunga pun para geeksnya mencontek mentah-mentah kostum itu, t-shirt item bertuliskan DNA, capuchon silver trus dateng rame-rame.
2. Masih inget juga adiknya Drew Barrymore di NBK yang dateng ke prom night pake kostum Risky Bussines-nya Tom Cruise?
Voila!Bedanya di sinetron Bunga ditambahin celana pendek kuning. Mungkin biar ga masuk angin kali ya…hehehe
3. Adegan lain yang masuk di daftar catetanku tapi ga nemu fotonya:
- adegan di mall ketika Drew dan temen-temen gaulnya turun lewat escalator dan papasan dengan teman-teman geeksnya yang menatap judes ke arah Drew
- adegan di prom night waktu popular girls berusaha numpahin makanan anjing ke salah satu geek girl, disini juga script Bunga kata perkata persis banget sama scriptnya Drew.
- sebenernya sih hampir semua adegan dan dialog di sinetron sama banget dengan film NBK.
Bukan cuma itu aja, bahkan sifat superperfeksionis Drew di NBK pun dicontek mentah-mentah,misalnya nih, inget kan dia ga tahan ngeliat plang nama atasannya yang miring, dan lain-lainnya.
Ya ampuun Pak Sutradara, kayanya film NBK udah beberapa kali diputer di TV deh. Dipikirnya orang Indonesia kuper-kuper kali ya?
Oia, ada yang lucu loh di sinetron ini, ibaratkan aja sinetron Indonesia itu jajanan pinggir jalan yang full vetsin. Sekedar gurih aja ga cukup, jadi harus supergurih sampe bikin kramotak. Jadi, kalau ada adegan menangis, airmatanya ibarat banjir Jakarta. Kalau marah, ekspresinya kaya lagi senam muka. ‘Dramatis itu fantastis’, mungkin itu ya motto sutradaranya. Masih pada inget ga adegan-adegan terakhir di film NBK dimana Drew menunggu ciuman pertamanya di tengah-tengah lapangan baseball dengan penonton ratusan orang? Setelah jatah waktu lima menit hampir habis, ekspresi Drew pun berubah dari ceria menjadi sedih dan desperate. Penonton pun ikut harap-harap cemas, apakah si Pak Guru akan datang? Atau dia masih marah sama Drew?
Adegan di sinetron Bunga sebelas dua belas dengan adegan di NBK (tentunya!). Bedanya setting-annya adalah lapangan basket. Yang lucu, di bagian adegan harap-harap cemas itu, credit title tiba-tiba muncul. Loh loh? Abis nih pelemnya…Berarti Pak Guru ga ngedatengin si Bunga dan ngebiarin Bunga bersedih-sedih di tengah lapangan basket? Wah hebat juga sutradaranya. Biarpun nyontek, tapi ujungnya berani dibuat sad ending. Lumayan.
Eiiits jangan seneng dulu! Ternyata itu cuma sekedar monosodium glutamate yang ditambahkan oleh sang director yang berharap penonton jadi tambah tegang nontonnya. Ternyata adegannya masih berlanjut kok. Persis sama seperti NBK, tiba-tiba sang Pak Guru dateng dari backstage dan mereka pun berpelukan...tapi ga ada adegan kissnya dong…hehehe. Bumbu penyedapnya ternyata ga cukup satu sendok, karena tiba-tiba setelah sang lakon pelukan sambil berputer-puter, outfit keduanya berubah jadi baju penganten !!!!! GUBRAG!!
Sutradara sinetron Indonesia emang paling pinter ya mengusik emosi penonton. Nonton sinetron ini memang bikin perasaanku jadi campur aduk. Antara lucu, gondok dan maluuuuuu...
*sigh* temen-temen, sebenernya aku kurang kerjaan ga sih nonton sinetron beginian. Pake ditulis diblog pula. Cepe deeeh....
, bukanya di windows yang baru ya. Let's see if it will ring you a bell.
Judul sinetron: Bunga, jomblo forever *asoy ga coy judulnya?*
Pemain:
Hengky Kurniawan sebagai Adrian
Indah Pelapori sebagai Bunga
Nicky Tirta sebagai Ricky
Irene Anastasia sebagai Nony
George Paka sebagai Hendrawan
Udah dibuka kan linknya?
Yak begitulah kira-kira ceritanya. Sooooo, got it?
Main tebak-tebakan yuuuuk…
Pertanyaan : diadaptasi (baca:dicontek) dari film box office apakah sinetron di atas?
Clues: - film box officenya dibintangin dan diproduserin oleh aktris Hollywood yang pernah main di film ET dan Charlie’s Angels. - termasuk salah satu film remaja yang paling laris di tahun 99
yaaaaa…yang di sebelah sana…tebak apa?
Kalau yang di sebelah sanaaaa….apaaaa????
Betuuuuulll sekaliii…
Ternyata sinetron yang tadi malem aku tonton memang "agak" mengingatkan aku sama film Never Been Kissed-nya Drew Barrymore *selanjutnya Never Been Kissed kita singkat jadi NBK aja ya*. Udah pada nonton kan film itu? Ayo coba sekarang diingat-ingat lagi adegan peradegannya…
Sayangnya, aku cuma nonton seperempat film terakhir, tapi gapapalah daripada ambil resiko pingsan kalo bela-belain nonton dari awal. Itu juga udah pake diprotes sama Akang Mpri yang ga tahan banget nonton ekspresi-ekspresi berlebihan di sinetron-sinetron Indonesia. Tapi dari trailernya dan seperempat film terakhir aja, cukup kok untuk membandingkan antara script film asli dan sinetronnya.
Karena penasaran, sambil nonton sinetron yang seru banget itu, aku googling script NBK. Daaaaan….OMG…..sama bangeeeeet!!! Setiap dialog di NBK betul-betul diterjemahin dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, untuk setiap adegan settingan lokasinya dicari yang mirip, karakter pemain yang sama, dan contekan-contekan lainnya. Ini mah ibaratnya nyolong skripsi temen dan cuma diganti fontnya doang. Memang sih ada yang dikurangin dan ditambah...tapiiii ga bikin sinetron ini jadi bagus tuh. Ya eyalaaah, plagiarism gitu loh...Mungkin lucu juga kalo direkomendasiin jadi salah satu koleksi Museum Plagiarius di Jerman sono.
Kita bahas satu persatu yuk adegan contekan yang ada di catatanku (ini ga semuanya loh):
1. Masih inget ga, di NBK tema acara prom night-nya “Pasangan Legendaris”, dan para geeks sekolah memakai kostum pasangan DNA. Ide yang brilian kan?

2. Masih inget juga adiknya Drew Barrymore di NBK yang dateng ke prom night pake kostum Risky Bussines-nya Tom Cruise?

Voila!Bedanya di sinetron Bunga ditambahin celana pendek kuning. Mungkin biar ga masuk angin kali ya…hehehe

- adegan di mall ketika Drew dan temen-temen gaulnya turun lewat escalator dan papasan dengan teman-teman geeksnya yang menatap judes ke arah Drew
- adegan di prom night waktu popular girls berusaha numpahin makanan anjing ke salah satu geek girl, disini juga script Bunga kata perkata persis banget sama scriptnya Drew.
- sebenernya sih hampir semua adegan dan dialog di sinetron sama banget dengan film NBK.
Bukan cuma itu aja, bahkan sifat superperfeksionis Drew di NBK pun dicontek mentah-mentah,misalnya nih, inget kan dia ga tahan ngeliat plang nama atasannya yang miring, dan lain-lainnya.
Ya ampuun Pak Sutradara, kayanya film NBK udah beberapa kali diputer di TV deh. Dipikirnya orang Indonesia kuper-kuper kali ya?
Oia, ada yang lucu loh di sinetron ini, ibaratkan aja sinetron Indonesia itu jajanan pinggir jalan yang full vetsin. Sekedar gurih aja ga cukup, jadi harus supergurih sampe bikin kramotak. Jadi, kalau ada adegan menangis, airmatanya ibarat banjir Jakarta. Kalau marah, ekspresinya kaya lagi senam muka. ‘Dramatis itu fantastis’, mungkin itu ya motto sutradaranya. Masih pada inget ga adegan-adegan terakhir di film NBK dimana Drew menunggu ciuman pertamanya di tengah-tengah lapangan baseball dengan penonton ratusan orang? Setelah jatah waktu lima menit hampir habis, ekspresi Drew pun berubah dari ceria menjadi sedih dan desperate. Penonton pun ikut harap-harap cemas, apakah si Pak Guru akan datang? Atau dia masih marah sama Drew?
Adegan di sinetron Bunga sebelas dua belas dengan adegan di NBK (tentunya!). Bedanya setting-annya adalah lapangan basket. Yang lucu, di bagian adegan harap-harap cemas itu, credit title tiba-tiba muncul. Loh loh? Abis nih pelemnya…Berarti Pak Guru ga ngedatengin si Bunga dan ngebiarin Bunga bersedih-sedih di tengah lapangan basket? Wah hebat juga sutradaranya. Biarpun nyontek, tapi ujungnya berani dibuat sad ending. Lumayan.
Eiiits jangan seneng dulu! Ternyata itu cuma sekedar monosodium glutamate yang ditambahkan oleh sang director yang berharap penonton jadi tambah tegang nontonnya. Ternyata adegannya masih berlanjut kok. Persis sama seperti NBK, tiba-tiba sang Pak Guru dateng dari backstage dan mereka pun berpelukan...tapi ga ada adegan kissnya dong…hehehe. Bumbu penyedapnya ternyata ga cukup satu sendok, karena tiba-tiba setelah sang lakon pelukan sambil berputer-puter, outfit keduanya berubah jadi baju penganten !!!!! GUBRAG!!
Sutradara sinetron Indonesia emang paling pinter ya mengusik emosi penonton. Nonton sinetron ini memang bikin perasaanku jadi campur aduk. Antara lucu, gondok dan maluuuuuu...
*sigh* temen-temen, sebenernya aku kurang kerjaan ga sih nonton sinetron beginian. Pake ditulis diblog pula. Cepe deeeh....
Make : Kompos
Tadi malem ibuku yang tercinta sms dari Bandung : “Gimana sih caranya bikin kompos? jengkel nih tempat sampah udah penuh ga diangkut-angkut.”
*RING RIIIIING* bunyi lagi nih alarm peringatan banjir sampah di Bandung. Padahal rumah ibuku ga jauh loh dari Kantor Gubernur Jabar, tapi kok pengangkutan sampahnya bermasalah? Agak gawat berarti kan?
Kalau memang pemerintahnya ga bisa diharapin untuk mengatasi masalah penting ini, memang ga ada jalan lain, kitanya yang harus proaktif. Salah satu cara yang paling gampang dan lagi ngetrend sekarang adalah dengan mengumpulkan sampah organik trus diolah jadi kompos. Kaya yang sekarang kita praktekkin di rumah kita di Bali.
Sejak beberapa bulan yang lalu memang Akang M'pri mulai rajin pilah pilih sampah trus sampah organiknya dikumpulin buat jadi kompos. Sebenernya sih bukan karena peduli-peduli banget ma lingkungan, tapi dia emang seneng aja kali main kotor-kotoran…hihihi. Aku juga seneng karena tempat sampah di rumah jadi lebih bersih dan bebas dari gangguan anjing-anjing budug yang cari-cari sisa makanan.
Ga susah loh membuat kompos, cuma butuh sedikiit energi ekstra pula. Pertama, pisahin sampah kering dan sampah basah. Kalau perlu, siapin dua tempat sampah dengan dua warna genjreng biar ketawan bedanya. Untuk keluarga muda yang anggotanya baru dua orang kaya kita *dan males masak ;P*, malah ga butuh dua tempat sampah. Sebanyak-banyaknya juga cuma kekumpul satu mangkuk bakso. Dikit kan?
Nah, setelah itu tinggal dikumpulin di satu tempat di halaman, jangan di dalem rumah. Ga usah diwadahin juga gapapa. Gali aja lubang kecil di tanah, tah eta runtah alungkeun ka dinya *duh maap sundana keluar*. Kalau perlu, sampah yang ukurannya aga besar *contoh:kulit duren, kulit semangka*, cacah dulu kecil-kecil supaya cepet busuknya. Dan supaya lebih ekspres lagi proses pembusukannya, carilah cacing-cacing tanah yang banyak, mereka bakal jadi karyawan setia yang membantu proses pembusukkan setiap harinya.
Kalau dari pengalaman Akang M'pri, cacing-cacing ini punya musuh besar. Semut! Apalagi kalau sampahnya banyak unsur-unsur yang manis-manis *padahal aku ga buang diri lo kikikkkkk*. Oleh karena itu, mari kita pasang tulisan besar-besar di sekitar tempat kompos: “SEMUT DILARANG MASUK” yang ditulis pake kapur ajaib anti semut merk Bagus. Aman deh.
Kompos ini baunya ga terlalu mengganggu kok. Cuma jangan jiji aja kalo lagi ngaduk-ngaduk komposnya tiba-tiba komposnya bergerak-gerak sendiri dan di dalemnya ada yang uget-uget. Dia adalah bilatung yang ikut ngebantu juga proses pembusukkan. Oia, kalau kamu punya binatang peliharaan, hati-hati kalau kamu mau membuat kompos dengan kotoran binatang kamu. Temenku pernah coba membuat kompos dari pup doggienya, yang ada malah tanemannya jadi mati. Kayanya pup si doggie terlalu panas untuk taneman. Mungkin ada sih cara khusus untuk mengolahnya, tapi googling sendiri aja la ya…:) Cara yang kita pakai ini memang sederhana sekali, dan mungkin bukan cara yang paling optimal untuk mengolah sampah menjadi kompos. Kalau mau tahu step by step lebih komplitnya Akang M'pri juga pernah post di blognya, atau liat disini.
Naaaaah…sekarang gimana usaha kita buat bantu mengurangi jumlah sampah non-organik yang juga ga kalah bejibun. Kalo aku sih berusaha semaksimal mungkin nerapin 3R, refill,recycle,reuse, minimal poin terakhir tuh yang paling gampang. Penerapannya bisa sederhana banget, misalnya, ga usah minta belanjaan dimasukkin ke kantong keresek kalau ga banyak-banyak amat. Kadang-kadang aku bawa dari rumah tas khusus buat belanjaan. Jadi kalo shopping ke Pasar Sukawati, misalnya, ga perlu dikantong kresekin lagi. Semuanya keangkut di satu tas besar. Praktis, ga kececer dan gampang kan? Lagi-lagi bukan karena concern sama masalah lingkungan sih. Tapi rumah kontrakanku yang tipe 36 ga ada gudang yang muat buat nampung kantong keresek banyak-banyak…hehehe
Di Bali sendiri, aku perhatiin udah ada beberapa tempat yang berusaha ngurangin pemakaian kantung plastik. Contohnya di supermarket Tiara Dewata, Denpasar, mereka sekarang memakai kardus bekas untuk menampung belanjaan pelanggannya. Di Bali Budha Caffe di Ubud, mereka mengganti kantung plastik dengan tas blacu yang modelnya lumayan cute juga buat dipakai sehari-hari.
Sekarang yang bikin aku bingung, adalah sampah-sampah yang ga jelas klasifikasinya. Contohnya, bekas pampers bayi, atau bekas guntingan kuku, atau bekas potongan rambut *ini hancurnya lama loh*. Kira-kira sampah tipe ini dibuang kemana ya? Sampai sekarang sih masih aku kumpulin di bagian sampah yang non-organik. Tapi jelas yang ini mah ga bisa di-recycle dong ya…Ngebayanginnya aja males.
*RING RIIIIING* bunyi lagi nih alarm peringatan banjir sampah di Bandung. Padahal rumah ibuku ga jauh loh dari Kantor Gubernur Jabar, tapi kok pengangkutan sampahnya bermasalah? Agak gawat berarti kan?
Kalau memang pemerintahnya ga bisa diharapin untuk mengatasi masalah penting ini, memang ga ada jalan lain, kitanya yang harus proaktif. Salah satu cara yang paling gampang dan lagi ngetrend sekarang adalah dengan mengumpulkan sampah organik trus diolah jadi kompos. Kaya yang sekarang kita praktekkin di rumah kita di Bali.
Sejak beberapa bulan yang lalu memang Akang M'pri mulai rajin pilah pilih sampah trus sampah organiknya dikumpulin buat jadi kompos. Sebenernya sih bukan karena peduli-peduli banget ma lingkungan, tapi dia emang seneng aja kali main kotor-kotoran…hihihi. Aku juga seneng karena tempat sampah di rumah jadi lebih bersih dan bebas dari gangguan anjing-anjing budug yang cari-cari sisa makanan.
Ga susah loh membuat kompos, cuma butuh sedikiit energi ekstra pula. Pertama, pisahin sampah kering dan sampah basah. Kalau perlu, siapin dua tempat sampah dengan dua warna genjreng biar ketawan bedanya. Untuk keluarga muda yang anggotanya baru dua orang kaya kita *dan males masak ;P*, malah ga butuh dua tempat sampah. Sebanyak-banyaknya juga cuma kekumpul satu mangkuk bakso. Dikit kan?
Nah, setelah itu tinggal dikumpulin di satu tempat di halaman, jangan di dalem rumah. Ga usah diwadahin juga gapapa. Gali aja lubang kecil di tanah, tah eta runtah alungkeun ka dinya *duh maap sundana keluar*. Kalau perlu, sampah yang ukurannya aga besar *contoh:kulit duren, kulit semangka*, cacah dulu kecil-kecil supaya cepet busuknya. Dan supaya lebih ekspres lagi proses pembusukannya, carilah cacing-cacing tanah yang banyak, mereka bakal jadi karyawan setia yang membantu proses pembusukkan setiap harinya.
Kalau dari pengalaman Akang M'pri, cacing-cacing ini punya musuh besar. Semut! Apalagi kalau sampahnya banyak unsur-unsur yang manis-manis *padahal aku ga buang diri lo kikikkkkk*. Oleh karena itu, mari kita pasang tulisan besar-besar di sekitar tempat kompos: “SEMUT DILARANG MASUK” yang ditulis pake kapur ajaib anti semut merk Bagus. Aman deh.
Kompos ini baunya ga terlalu mengganggu kok. Cuma jangan jiji aja kalo lagi ngaduk-ngaduk komposnya tiba-tiba komposnya bergerak-gerak sendiri dan di dalemnya ada yang uget-uget. Dia adalah bilatung yang ikut ngebantu juga proses pembusukkan. Oia, kalau kamu punya binatang peliharaan, hati-hati kalau kamu mau membuat kompos dengan kotoran binatang kamu. Temenku pernah coba membuat kompos dari pup doggienya, yang ada malah tanemannya jadi mati. Kayanya pup si doggie terlalu panas untuk taneman. Mungkin ada sih cara khusus untuk mengolahnya, tapi googling sendiri aja la ya…:) Cara yang kita pakai ini memang sederhana sekali, dan mungkin bukan cara yang paling optimal untuk mengolah sampah menjadi kompos. Kalau mau tahu step by step lebih komplitnya Akang M'pri juga pernah post di blognya, atau liat disini.
Naaaaah…sekarang gimana usaha kita buat bantu mengurangi jumlah sampah non-organik yang juga ga kalah bejibun. Kalo aku sih berusaha semaksimal mungkin nerapin 3R, refill,recycle,reuse, minimal poin terakhir tuh yang paling gampang. Penerapannya bisa sederhana banget, misalnya, ga usah minta belanjaan dimasukkin ke kantong keresek kalau ga banyak-banyak amat. Kadang-kadang aku bawa dari rumah tas khusus buat belanjaan. Jadi kalo shopping ke Pasar Sukawati, misalnya, ga perlu dikantong kresekin lagi. Semuanya keangkut di satu tas besar. Praktis, ga kececer dan gampang kan? Lagi-lagi bukan karena concern sama masalah lingkungan sih. Tapi rumah kontrakanku yang tipe 36 ga ada gudang yang muat buat nampung kantong keresek banyak-banyak…hehehe
Di Bali sendiri, aku perhatiin udah ada beberapa tempat yang berusaha ngurangin pemakaian kantung plastik. Contohnya di supermarket Tiara Dewata, Denpasar, mereka sekarang memakai kardus bekas untuk menampung belanjaan pelanggannya. Di Bali Budha Caffe di Ubud, mereka mengganti kantung plastik dengan tas blacu yang modelnya lumayan cute juga buat dipakai sehari-hari.
Sekarang yang bikin aku bingung, adalah sampah-sampah yang ga jelas klasifikasinya. Contohnya, bekas pampers bayi, atau bekas guntingan kuku, atau bekas potongan rambut *ini hancurnya lama loh*. Kira-kira sampah tipe ini dibuang kemana ya? Sampai sekarang sih masih aku kumpulin di bagian sampah yang non-organik. Tapi jelas yang ini mah ga bisa di-recycle dong ya…Ngebayanginnya aja males.
Selasa, 24 April 2007
Kemana?....Kemukus
Apaan sih kemukus? Aku juga mo nanya..
Ceritanya gini. Waktu itu aku + Akang M'pri belanja mingguan ke Tiara Grosir, Bali. Lagi lihat-lihat bawang, tiba-tiba ada ibu-ibu yang manggil, “dek, dek…sini bentar deh..”
trus dia nunjukkin daftar belanjaannya.
“Tau ga kemukus itu apa? Saya dititipin orang nih..”
‘Kemukus? Ga tau tuh, Bu…’
“Yaaah ga tau ya…saya kirain kalau orang Jawa tau…”
Eiiits…ibu sok tau banget deh. Emang saya pernah cerita-cerita kalau saya orang jawa? Ya emang sih saya orang Jawa, tapi kan rhesus saya negatif, berarti ada indo-indo dikit doong..hehehe *ga penting*
Dari belakang tiba-tiba Akang M'pri nongol, “Apaan sih kemukus?”
‘Mana aku tau, bukannya situ yang lebih ngerti soal taneman…’( by the way, emang kemukus itu taneman? Hihihi)
Anyway, akhirnya kita melanjutkan perjalanan. Baru pindah satu koridor ke koridor bumbu-bumbu instan, tiba-tiba aku dicegat lagi. Sekarang di depanku ada anak kecil berkacamata dengan tali kacamata di lehernya. Persis kaya anaknya Renee Zellweger di film Jerry Maguire.

“Tante, pertanyaan Mama saya tadi udah dijawab belum?”
Ini apaan sih? Jangan-jangan kuis ‘Kennna deh…’
Tapi kayanya engga deh, si tante yang tadi sama anak ini kan ga pake wig :D.
Setelah hang beberapa detik…
‘Wah Tante ga tau jawabannya apa…’
“oooh ya udah…*nyengir*”
Tiba-tiba dari belakang Akang M'pri nongol lagi, “kenapa? Anak ilang ya?”
Dengan santai aku jawab, ‘kemukus…’
“Oooo…”
Jadi, apaan sih kemukus? Sampe pertanyaan itu masih misteri. Kayanya sih cuma masalah beda istilah aja. Kaya ‘kemang’ di bogor,di bali terkenalnya dengan sebutan ‘wani’. Atau ‘kecombrang’ yang disini disebutnya ‘bongkot’.
Jadi kemukus apaan???? I’m dying in curiousity nih! Kasih tau aku ya kalo ada yang tau…:)
Ceritanya gini. Waktu itu aku + Akang M'pri belanja mingguan ke Tiara Grosir, Bali. Lagi lihat-lihat bawang, tiba-tiba ada ibu-ibu yang manggil, “dek, dek…sini bentar deh..”
trus dia nunjukkin daftar belanjaannya.
“Tau ga kemukus itu apa? Saya dititipin orang nih..”
‘Kemukus? Ga tau tuh, Bu…’
“Yaaah ga tau ya…saya kirain kalau orang Jawa tau…”
Eiiits…ibu sok tau banget deh. Emang saya pernah cerita-cerita kalau saya orang jawa? Ya emang sih saya orang Jawa, tapi kan rhesus saya negatif, berarti ada indo-indo dikit doong..hehehe *ga penting*
Dari belakang tiba-tiba Akang M'pri nongol, “Apaan sih kemukus?”
‘Mana aku tau, bukannya situ yang lebih ngerti soal taneman…’( by the way, emang kemukus itu taneman? Hihihi)
Anyway, akhirnya kita melanjutkan perjalanan. Baru pindah satu koridor ke koridor bumbu-bumbu instan, tiba-tiba aku dicegat lagi. Sekarang di depanku ada anak kecil berkacamata dengan tali kacamata di lehernya. Persis kaya anaknya Renee Zellweger di film Jerry Maguire.
“Tante, pertanyaan Mama saya tadi udah dijawab belum?”
Ini apaan sih? Jangan-jangan kuis ‘Kennna deh…’
Tapi kayanya engga deh, si tante yang tadi sama anak ini kan ga pake wig :D.
Setelah hang beberapa detik…
‘Wah Tante ga tau jawabannya apa…’
“oooh ya udah…*nyengir*”
Tiba-tiba dari belakang Akang M'pri nongol lagi, “kenapa? Anak ilang ya?”
Dengan santai aku jawab, ‘kemukus…’
“Oooo…”
Jadi, apaan sih kemukus? Sampe pertanyaan itu masih misteri. Kayanya sih cuma masalah beda istilah aja. Kaya ‘kemang’ di bogor,di bali terkenalnya dengan sebutan ‘wani’. Atau ‘kecombrang’ yang disini disebutnya ‘bongkot’.
Jadi kemukus apaan???? I’m dying in curiousity nih! Kasih tau aku ya kalo ada yang tau…:)
Langganan:
Postingan (Atom)