Senin, 22 Oktober 2007

Bahasa Kalbu

Hari Minggu, 21 Oktober lalu, adalah hari terakhir libur lebaran. Aku+Kangkung sampai di Cengkareng kira-kira tiga jam sebelum pesawat kami berangkat ke Bali. Tiga jam!!Lama bangeeeet...!!Ke toilet dulu ah...

Tapi terminal 1A waktu itu lagi padat banget. Kayanya hari ini memang hari terakhir liburan untuk semua orang. Mendingan ke toiletnya nanti aja di gerbang keberangkatan. Pastinya lebih lengang deh....

Ternyata, aku salah. Toilet di gerbang A6 ga lengang-lengang amat. Sebenernya ga terlalu banyak orang yang mengantri. Tapi ada dua orang Mbak yang memonopoli ruang di depan cermin yang membuat toilet kecil itu bertambah sempit. Belum lagi tas-tasnya yang berserakan di meja washtafel. Uuuuuuh....minggir!! Aku juga mau cuci tangan!!

Kedua Mbak ini sedang sibuk menambahkan riasan ke wajahnya. Mempertebal bedak yang udah tebal, dan mempermerah bibir yang udah merah. Keduanya berambut blonde...Bukan, bukan orang asing...Tapi rambut yang dicat pirang. Salah satunya mengenakan t-shirt putih dengan lubang di punggung dan hiasan manik-manik di dada bertuliskan 'L-O-V-E'. Hmmmm....Kayanya di gerbang ini, selain ke Bali ada juga penumpang yang mau berangkat ke Batam deh...

Setelah agak lama di toilet aku kembali lagi ke ruang tunggu. Ternyata Nona Kamar Mandi yang tadi sedang duduk di depan Kangkung, terpisah oleh beberapa baris bangku kosong. Aku liat Kangkung sedang menatap ke depan sambil berusaha menahan senyum.

"Boleh ga aku mikir berpreseden? (berprasangka)", katanya waktu akhirnya sadar aku udah kembali.
"Yeaaaa...aku tau kamu mau ngomong apa..."
"Batam atau Surabaya?"
"Batam kayanya."
"Eh, Bali juga bisa lagi!"
"Hmmmmmmm.....?", gumamku ga yakin.

Tiba-tiba telepon genggam kepunyaan salah satu Nona Kamar Mandi berbunyi...

"Halo?....Iya, Pak...Saya ini baru mau berangkat ke Batam, nanti malem juga sampai. Telpon lagi aja nanti malem ya?"....

Aku melirik suamiku. Dia melirik aku.
Hehehehehe......

Ga beberapa lama ada dua orang Bapak-bapak yang datang. Keduanya duduk di bangku kosong tepat di depan Nona-nona Kamar Mandi. Uuuups, ternyata di salah satu bangku itu ada air menggenang! Seorang di antara Bapak-bapak itu pun mengumpat-ngumpat karena sekarang celana bagian belakangnya terlihat basah...Si Nona Kamar Mandi tertawa-tawa centil sambil melirik genit ke arah Bapak tadi.

Aku melirik suamiku lagi. Maleeesss....

Beberapa menit kemudian Nona-nona Kamar Mandi dan kedua Bapak tadi saling bertanya satu sama lain. Mau kemana? Dari mana?...dan pertanyaan standar lainnya.

"Kayanya aku berpreseden lagi deh...", kata Kangkung
"Aku tau. Tapi kayanya engga deh..."

Ternyata obrolan antara Nona Kamar Mandi dengan kedua Bapak ga berlanjut. Salah seorang Bapak sibuk membaca koran. Dan yang satunya pergi entah kemana, mengeringkan celana kali.

"Iya deng engga...hehehe"
"Tu kaaan...."

Ga kerasa waktu keberangkatan semakin dekat. Para penumpang pemilik tiket express boarding ke Bali udah berbaris di depan pintu.

"Kayanya penerbangan ke Bali nunggunya di sana deh. Pindah duduk yuk..." ajakku.
"Yuk..."

Kami duduk di salah satu deretan bangku kosong. Di deretan sebelah kanan kami terlihat sekelompok orang. Satu di antaranya perempuan muda, berambut panjang di cat warna-warni, badannya agak gemuk tapi toh ia tetap pede memakai rok mini. Tiga orang lainnya adalah pria asing berwajah timur tengah.

"Hmmmmmm....kayanya aku berpreseden lagi deh..."
"Tauuuuuuuu..."
"Ancur ya, begitu jauh dari istri langsung deh main ke Bogor."
"Hehehe...."

Makin mendekati waktu keberangkatan calon penumpang semakin berdatangan. Sekarang sepasang laki-laki dan perempuan duduk di hadapan kami. Yang pria adalah warga negara asing, yang perempuan sepertinya orang Indonesia, berkulit coklat dan berbibir tebal. Rambutnya di-blow out rapi dan diberi sedikit highlight. Ia memakai rok super mini dipadu dengan t-shirt Louis Vitton berwarna kuning dan sendal wedge yang keren. Sambil menunggu ia asik membaca rubrik Parodi di Kompas Minggu yang dipandu oleh Samuel Mulia. Sementara pasangannya sesekali mengajaknya mengobrol membicarakan investasi China pada bisnis sepatu. Lancar berbahasa Indonesia rupanya Mister yang satu ini.....

"Preseden lagi?", tanyaku.
"Hmmmmm......kayanya engga deh...", kata Kangkung sambil mengernyitkan dahi.

Begitu pasangan itu pergi dari tempat duduknya, aku pun melanjutkan obrolan.

"Yang ini sah?"
"Sah.....gayanya beda."

Aku + Kangkung saling melirik. Lalu ketawa cekikikan. Hihihihihi..........

Menunggu ga akan membosankan kalau begini caranya....:D


3 komentar:

  1. Ada yang kelewat....
    Begitu sampai di terminal penjemputan Bandara Ngurah Rai. 3 Pria berpenampilan timur tengah tadi dijemput oleh sebuah APV hitam. Di dalamnya keluar seorang perempuan rambut di cat mix kuning tinggi kurang dari 155, berpakaian kaus tipis hitam. Mempersilakahn 3 pria timur tengah pecicilan masuk mobil.

    Tidaklah baik berpreseden buruk, hanya keburukan itu begitu nampaknya. Siapakan preseden indonesia 2009? Semoga bukan si preseden buruk.

    BalasHapus
  2. tik,pri,
    ga tau akunya yang polos atau bahasa kamu yang ketinggian, asli aku ga ngerti... mungkin aku yg polos kali ya?
    apa hubungan tulisan L O V E di baju dengan batam juga dengan telpon dari bapak-bapak yg ? apa hubungan timur tengah dengan bogor?(du du du).. juga apa hubungan titi dj dengan preseden indonesia?
    ah...
    polosnya pikiranku

    BalasHapus
  3. *LOL*
    saudara-saudara, perkenalkan suami dan temanku yang aneh :D

    BalasHapus