Finally...Goodbye

Akhirnya Prabham, temenku + Akang, hari ini pulang juga ke Jakarta :(.

Setelah aku inget-inget lagi, di umurku yang udah 25 ini (aaaaargh!!! keriput mulai bermunculan!!), ternyata udah banyak banget orang yang datang dan pergi di kehidupanku. Baru aku sadar, dinamis sekali ya hidup ini. Tapi anehnya, ga ada di antara orang-orang itu yang berstatus mantan pacar...hahaha....ga lakuuuu...

Menurut aku, perpisahan itu lebih banyak sedihnya daripada senengnya. Sedih karena seringkali datang tanpa disangka-sangka. Sedih juga karena perpisahan berarti perubahan. Mungkin aku udah ngerasa terlalu nyaman dan aman dengan status quo, jadi aku ngerasa khawatir dengan perubahan. Bahkan kalau pada saatnya aku harus say goodbye ke orang yang nyebelin, ngeselin dan pikatajongeun, pada saat dadah-dadahan yang teringat cuma semua kebaikan-kebaikanorang itu. *sigh* I definitely hate goodbyes.

Dari Albus Dumbledore: it's the uknown we fear when we look upon death and darkness, nothing more. Yes, the UNKNOWN. Aku ga suka perpisahan karena aku ga tau apa yang akan terjadi di kehidupanku setelah satu orang pergi. Aku juga ga suka dengan perpisahan karena aku ga tau kapan aku bisa ketemu dia lagi. Tapi memang manusia ga harus tau semua hal. Yang harus kita tahu adalah bahwa dunia terus berputar sebagaimana mustinya dan kita tinggal ngejalaninnya aja.

Terus alasan aku sedih gara-gara Prabham ninggalin Bali kenapa?

Pertama, jelas karena ga ada lagi sumber pinjeman mp3 lagu-lagu ajaib tahun 80-an :D. FYI, koleksinya mp3nya Prabham bisa bikin aku ber-dejavu ke masa-masa aku masih anak es-de yang item kerempeng dan manyun:

*nyanyi*
....A Ce I aku cinta indonesiyaaaa...
atau
....siapa tak kenal diaaaa....boy anak oraang kayaaa....
atau
....nurleeela pusing keepaalaa ....

duh Prabham, musti dengerin apa aku kalau kamu ga ada? Btw inget ya, kamu masih utang lagu iklan masyarakat 'Wajib Belajar' jaman TVRI dulu. Cariin ya! Harus ketemu lo!

Alasan yang kedua adalah karena aku jadi kehilangan kurir cinta!
Berhubung dulu mejanya Prabham di kantor dulu sebelahan ma Akang, dan dia selalu online selama jam kerja *wooooy...kerja woooy!*, jadi aku bisa bebas titip pesen.

"...bham, mpri suruh online juga dong..."
atau
"bham, mpri dah pulang blom?"
atau
"bham, bilangin mpri ya nanti aku pulang malem, dia suruh masak indomi aja.."

...dan sialnya ternyata dia cukup ember juga. Jadi ujung-ujungnya orang sekantor tau kalo aku sering ngasih makan suamiku mi instan..grrrrrrrrrrrrrrr!!!!!!!!!!!!!

Anyway, no matter what had happened between us, it's been a total fun to have you as one of our friends. And it's a great loss when you decided to leave all of us.

Dan seperti semua orang yang sudah datang dan pergi kehidupanku, mereka semua tersimpan di memoriku dengan satu simbol: :)

Terakhir aku mau kutip lagi satu kalimat indah dari Mitch Albom di buku larisnya 'The Five People You Meet in Heaven':
"...All endings are also beginning. We just dont know it at the time."

'Till we meet again.