Kamis, 26 Februari 2009

I'm Baaaack!

Hi all! Apa kabar? Lama tidak bersua...:)

Lucu deh, aku selalu ngerasa kalau blog ini ga ada yang baca. Ga terlalu peduli juga karena dari awal niatnya bukan buat dibaca sama orang lain...................but to keep me sane....hahaha.

Tapi ternyata setelah berminggu-minggu ga diupdate, banyak temen yang terus nanyain. Komentar-komentar baru juga terus masuk, apalagi di artikel yang ini. Aduuuuh, maaf ya kalau semua komentar ga dibales satu persatu....Alasannya apalagi kalau bukan alasan lama : internetnya lemot. Ffffffuih.....

Eits...tapi itu dulu, waktu aku masih pake provider paling lemot sedunia : IM2. Buat siapapun yang belum berlangganan IM2 dan berniat mau berlangganan....JANGAN! Apalagi kalau tinggalnya di wilayah Bali. Mending uangnya dipake yang lain aja yah yang lebih berguna. Been there, remember? Sekarang aku udah pasang speedy dooong. So far masih blom ada keluhan kecuali jatah bandwith-nya yang cepet banget abis karena keasikan browsing, googling, surfing, streaming, you name it. Jadi......yok ngeblog lagi!

Rabu, 07 Januari 2009

We Are All Palestinian

Rencananya sih beberapa minggu yang lalu aku mau meng-update blog ini, tapi karena minggu-minggu terakhir di tahun 2008 yang lumayan hectic jadi rencana itu ketunda terus. Bedu+Gula baru beranak! Dan itu berita yang bagus buat dibagi kan....Dari delapan bayi kelinci yang berhasil hidup cuma dua ekor, kita kasih nama mereka 'Londo dan KNIL'. Udah ada banyak foto yang siap untuk diupload....Sampai di hari-hari terakhir tahun 2008 ada bencana mengerikan yang membuat semua semangat untuk ngeblog menguap gitu aja. Gaza.

Setiap ngeliat berita di TV tentang Gaza aku ngerasa seperti habis didatangi Dementor. I don't think I can be happy again. Terlalu menyedihkan, menjengkelkan, membuat marah untuk ditulis di blog. Kayanya semua perasaan itu betul-betul ga bisa ditulis dengan kata-kata.

Aku inget dulu pertama kali berkunjung ke Galeri Soenaryo di tahun 1999, hampir semua karya seni di sana ditutupi kain hitam. Menurut kuratornya itu adalah lambang kesedihan Pak Naryo atas peristiwa Mei 1998. Kayanya sekarang aku juga ngerasain hal yang sama seperti Pak Naryo waktu itu. Mungkin berlebihan, mungkin terlalu cengeng, tapi seengganya ini lebih baik daripada bersikap cuek dan berpura-pura kalau ga ada yang terjadi di belahan dunia yang lain.

Karena aku ga terlalu pintar untuk bisa menulis tentang Gaza, mungkin dua orang ini bisa lebih mewakili. Carlos Latuff, seorang kartunis dari Brazil yang mengungkapkan krisis kemanusiaan di Gaza lewat kartun-kartunnya, dan Profesor Tarik Ramadan, cendekia Muslim dari Swiss. Bapak-bapak, waktu dan tempat dipersilakan.....



Semua kartun Carlos Latuff tentang Palestina dan Irak tersedia dalam resolusi besar dan bisa dicetak/disebarkan tanpa ada ijin resmi dari pembuatnya...Obrigado, Carlos! Kartun lain dari Carlos Latuff: 'We Are All Palestinian' bisa dilihat disini.

Muslim and Palestine - An Allience of Value ; by. Tarik Ramadan

While governments stand mute, Muslims must unite with the majority to resist the violence done to Gaza.

Listening to the feelings expressed by Muslims around the world one gets a sentiment of anger and revolt mixed with a deep sense of helplessness. The current massacres are but a confirmation of the well-known : the "international community" does not really care about the Palestinians, and it is as if the state of Israel, with the support of the US and some European countries, has imposed a state of intellectual terror. Among the presidents and kings, nobody dares to speak out ; nobody is ready to say the truth. All are paralysed by fear.

While the Israeli-Palestinian conflict is sometimes perceived, and experienced, as critical to the relationship between the west and Islam, many Muslims no longer know how to react. Is it a pure political conflict ? What does Islam have to do with it ? Should we make it an Islamic concern to call upon the ummah ?

Muslims around the world are facing three distinctive phenomena. First, in the Muslim-majority countries or in the west, they see they can expect no reaction from governments, especially from the Arab states. Theirs is the guilty silence of the accomplice, the hypocrisy, the contempt for Palestinian lives. Second, western media coverage is alarming, with the majority buying the Israeli story : two equally powerful belligerents, with the victim of aggression (Israel) acting in self-defence. What a distortion ! Yet the third phenomenon is interesting : while 73% of Europeans were backing Israel in 1967, more than 67% are supporting the Palestinians today. With time, understanding and sensitivity have moved : populations are not blindly following the games and hypocritical stands of their political elites.

Considering these factors, Muslims around the world, and especially western Muslims, should clarify their position. While refusing to turn the Israeli-Palestinian war into a religious conflict, they should not deny its religious dimension, and thus formulate an explicit stand. From an Islamic viewpoint, it should be clear that their resistance is not against Jews (antisemitism is anti-Islamic) ; to target innocent civilians must be condemned on both sides ; and the objective should be for Jews, Christians and Muslims (with people of other religions or no religion) to live together with equal rights and dignity.

The Palestinians are never going to give up ; and Israel, for all its awesome firepower, has not won the conflict. Muslims around the world should be a driving force of remembrance and resistance. Not as Muslims against Israel, the west or the hypocritical Arab states, but more widely, and constructively, for justice with all (religious or not) who refuse to be brainwashed or reduced to powerless spectators. It is time to create broad alliances and synergies around clear political objectives.

If the Middle East is teaching Muslims anything, it is to stop acting in isolation and return to the universal values they share with their fellow citizens. They should realise they are in and with the majority. Demonstrations and articles are crucial but we need to go further. To launch a global movement of non-violent resistance to the violent and extremist policy of the state of Israel has become imperative. The violence inflicted, in front of us, upon a population of one and a half million humans makes our silence, our division and even our limited emotional reaction undignified, insane and inhumane. A true and dignified resistance requires commitment, patience and a long-term strategy of information, alliance and huge, non-violent democratic participation.

This article has been published in "The Guardian" on 2nd January 2009



Senin, 15 Desember 2008

From The Widows, Kids, and Those Who Were Killed


I hate to gloat..... but this could be one of the happiest time in my life :-D :-D :-D



Minggu, 16 November 2008

Vampire Pads

I've made my mind! I'll do it!

Waktu 'kuliah privat' sama Bu Yuyun dari Bali Fokus beberapa bulan yang lalu, aku ga tahan untuk ga bertanya satu pertanyaan yang selalu bikin penasaran:

'Gimana cara yang paling efektif untuk mengolah limbah pembalut perempuan?'

Jawabannya: 'Ga bisa, itu residu dan mau ga mau harus dibuang ke tempat pembuangan akhir.'

Ups.

Ada berapa perempuan di usia subur di dunia ini, dikali berapa hari mereka *ehm* mens dalam setahun...Well, you do the math. Few years later this earth will be covered with million of used women's pads. Ewww...

Sebenernya ada solusinya. Balik lagi ke jaman ibu-ibu kita dan nenek-nenek kita dulu, pakai pembalut kain yang bisa dicuci. Waktu aku bilang ke M'pri kalau aku mau pakai pembalut kain, dia cuma pasang muka jijik sambil bilang, 'Serius?'.

Yayaya....Aku juga ga yakin sih kalau pembalut kain bisa mengatasi masalah bulanan ini. Maksudnya, PMS aja udah cukup mengganggu dan menyebalkan, jadi ga usah deh bikin hidup tambah susah lagi. Ya ga?

Setelah dilema berminggu-minggu, hari ini baru deh dapet pencerahan. Di sini.

I proudly introduce her as the first Indonesian woman -that I know- that was being featured by Burda. Horeeeeeeeeeeeeeeeeee!!!!!

Habis ngubek-ngubek blognya yang penuh dengan cerita menarik tentang jahitannya - oh i looove sewing - , akhirnya ketemu salah satu artikel yang bercerita kalau dia juga udah mulai pakai pembalut bikinan sendiri alih-alih beli produk sekali pakai. Yeaaa punya temen! Ga bingung lagi, ga dilema lagi. Ternyata banyak perempuan lain yang udah balik lagi ke pembalut kain dan....aman-aman aja kok. Mungkin buat awalnya aku bakal tetep pakai pembalut sekali buang di 'masa-masa sulit' dan mulai pakai pembalut kain setelah badainya mulai reda :D.

Jadi weekend ini, jadwalnya adalah belanja kain dan ngejahit pembalut sebanyak-banyaknya. Ada yang mau? Mumpung lagi baek nih :D.

Ngomong-ngomong tentang Ibu Verypurple ini....I adore her! Hasil jahitannya bener-bener seperti pro. Bikin semangat buat lebih sering ngejahit lagi. Ternyata menjahit menyenangkan loh, jauh lebih menyenangkan daripada masak pastinya hihihi, mungkin sama menyenangkannya sama fotografi :). Biarpun ada masa-masa frustasi waktu salah potong pola atau harus ngededel sini sana, tapi buat aku semua itu malah relaxing kok :).

Balik lagi ke obrolan Ibu Verypurple dan pembalut kain, aku suka komentar anaknya tentang pembalut kain bikinan ibunya:

"Anyway, Sidra said that my winged cloth pads look like vampire bats. I find his comment amusing. After all, they both suck blood."

Hahahaha......That's exacty what they do ;).

Kamis, 13 November 2008

Just Enjoy!

Ada artikel yang menarik dari Apartment Therapy ( satu-satunya blog yang aku baca tiap hari ) : "How to Enjoy Your Own Party".

Ga melulu musti pesta besar, kadang-kadang mengundang satu teman untuk makan malam di rumah aja bisa bikin stress. Ini keturunan loh, kayanya hampir semua perempuan-perempuan di keluargaku kaya begini. Semuanya pengen dikerjain sendiri supaya kelihatan sempurna, tapi ujung-ujungnya kita malah ga bisa nikmatin acara dan sibuk ngomel-ngomel sama orang rumah. Acara yang mustinya menyenangkan kok malah bikin semua orang jadi bete ya? Fffuuuih...

Kalau aku sih sekarang udah agak insaf kok. Tipsnya sederhana aja : Tau batas kemampuan. Ga usah malu buat cari bantuan, tangan kita emang bener-bener cuma dua kok! Kalau ga suka masak, ya makanannya beli aja. Kalau emang mau pamer hasil masakan sendiri ( eits catet, ga suka bukan berarti ga bisa loh :P) ya ga usah semua menu dimasak sendiri. Tapi aku lebih milih buat ga pamer kok daripada musti deket-deket sama kompor. Wakakakkk....

Jadi semoga kalau aku punya anak dan suatu hari nanti ngadain arisan keluarga di rumah anakku ga bakal pasang muka cemberut dan bilang, "Mom, why can you just remain seated and enjoy everything?". Ga setiap hari loh kumpul sama teman-teman dan saudara, dan ga setiap hari juga kita bisa makan dengan menu yang spesial :).

Minggu, 02 November 2008

Road Less Traveled ; Off Road Sangeh - Sibang

Two roads diverged in a wood, and I--
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.

Kayanya puisinya Robert Frost itu jadi patokan buat Pak Ketut waktu cari jalur untuk off road sepedaan hari minggu kemarin.

Biasanya aku + M'pri setiap weekend selalu sepedaan berdua aja, cari jalur yang ga terlalu jauh dari rumah...itu juga biasanya udah cukup cape dan puas karena jalan di sekitar perumahan kita ga ada yang datar dan pemandangannya hampir selalu bagus. Tapi weekend ini M'pri ngusulin buat gabung sama para bikers dari Green Warrior *tsah gaya bener namanya :D*. Pengen ngerasain kaya gimana sih namanya bersepeda off road itu dan itung-itung nambah temen juga....

Ngelewatin jalan berlumpur, pematang sawah yang sempiiit banget, rerimbunan rumput, batang pohon, turunan terjal yang kalau jatuh ada kemungkinan langsung nyemplung ke sungai....pantes deh kalau disebut sebagai 'the road less traveled'...Siapa aja yang lewat jalur itu musti siap jatuh, kepleset, memar, luka-luka, manggul sepeda dan bajunya kotor. But it had made all the difference indeed....Keindahan pemandangan yang kita lewati kemarin betul-betul sepadan deh sama semua perjuangannya....Rasanya beruntung banget bisa dapat kesempatan menikmati cantiknya sawah Bali dari sudut pandang yang lain.

Berangkat dari rumah sekitar jam 7 pagi, dan sekitar jam 12 kita musti berpisah sama para Green Warrior. Rumah kita di memang di pinggiran Denpasar sementara para Green Warrior masih harus melanjutkan perjalanan sampai beberapa kilometer lagi. Fffuuuih...mantap kalian semua!

Sampai di rumah sepedanya M'pri udah ga ketawan lagi warnanya, semuanya penuh lumpur. Sementara sepedaku masih lumayan bersih dong....Kenapa? Karena waktu lewat sawah yang terakhir sebelum pulang aku sempat kepleset dan nyemplung ke parit....hahahaha....Tapi ga malu kok.... Lebih malu waktu harus bersepeda ngelewatin parit yang penuh Bapak-bapak tani sedang pada asik mandi. Telanjang bulat bo'!

Kapok? Hmmmm....ga juga. Paling-paling kalau pulang ke Bandung semua orang sibuk komentar, "Kenapa kulitnya tambah gelap aja sih sejak tinggal di Bali?". Jawabannya : "Menikmati hidup :D".










*sing*.....Mendaki gunung melewati lembaaah......


kalo buat foto-foto sih ga pernah cape :D




di tanjakan ini sementara yang lainnya turun sepeda dan menuntun....


......bapak ini dengan sukses ga turun sama sekali! *plok plok plok...*


and 'the dirtiest t-shirt award' goes to.....

ps: all pics by m'pri.

Sabtu, 25 Oktober 2008

Better Band

I.

+ Tadi di infotainment ada berita apa tentang Peter Pan?

- Mereka mau dituntut katanya....

+ Hah? Dituntut sama siapa?

- Disney.....

+ Sumpah lo?

- Iyalah, nyatut nama kan mustinya bayar royalti.....

+ Sumpah loooooooo???

- Iyyyaaaaa...........................................................................
...........................................Tapi boong....*grinning*

+ Nyebelin.

II.

Lagi dengerin lagu 'Walau Habis Terang'-nya Peter Pan.

+ It's a code!

- Heh?

+ Habis terang ada apa?

- Mmmm...Gelap?

+ Gelap itu apa?

- Mmmmm....Malam?

+ Malam-malam ada apa?

- Mmmm...Bulan?

+ Nama latinnya bulan ?

- Mmmmm.......?
Hehehehe....bisaaaa aja...

Maklum deh, abis spartan nonton DVD Prison Break jadi suka main detektif-detektifan :D.

II.

+ Konser terakhir Peter Pan? Emang mereka mau bubar ya?

- Kan habis kontraknya selesai mereka musti ganti nama.....

+ Ganti jadi apa ya namanya?

- Mmmmmm......Better Band?

+ *mikir sebentar* ........Kamu pintaaaaaaaaaaaaaaaaaar!!!!!!!!!!!!!*plok plok plok*