Senin, 15 Desember 2008

From The Widows, Kids, and Those Who Were Killed


I hate to gloat..... but this could be one of the happiest time in my life :-D :-D :-D



Minggu, 16 November 2008

Vampire Pads

I've made my mind! I'll do it!

Waktu 'kuliah privat' sama Bu Yuyun dari Bali Fokus beberapa bulan yang lalu, aku ga tahan untuk ga bertanya satu pertanyaan yang selalu bikin penasaran:

'Gimana cara yang paling efektif untuk mengolah limbah pembalut perempuan?'

Jawabannya: 'Ga bisa, itu residu dan mau ga mau harus dibuang ke tempat pembuangan akhir.'

Ups.

Ada berapa perempuan di usia subur di dunia ini, dikali berapa hari mereka *ehm* mens dalam setahun...Well, you do the math. Few years later this earth will be covered with million of used women's pads. Ewww...

Sebenernya ada solusinya. Balik lagi ke jaman ibu-ibu kita dan nenek-nenek kita dulu, pakai pembalut kain yang bisa dicuci. Waktu aku bilang ke M'pri kalau aku mau pakai pembalut kain, dia cuma pasang muka jijik sambil bilang, 'Serius?'.

Yayaya....Aku juga ga yakin sih kalau pembalut kain bisa mengatasi masalah bulanan ini. Maksudnya, PMS aja udah cukup mengganggu dan menyebalkan, jadi ga usah deh bikin hidup tambah susah lagi. Ya ga?

Setelah dilema berminggu-minggu, hari ini baru deh dapet pencerahan. Di sini.

I proudly introduce her as the first Indonesian woman -that I know- that was being featured by Burda. Horeeeeeeeeeeeeeeeeee!!!!!

Habis ngubek-ngubek blognya yang penuh dengan cerita menarik tentang jahitannya - oh i looove sewing - , akhirnya ketemu salah satu artikel yang bercerita kalau dia juga udah mulai pakai pembalut bikinan sendiri alih-alih beli produk sekali pakai. Yeaaa punya temen! Ga bingung lagi, ga dilema lagi. Ternyata banyak perempuan lain yang udah balik lagi ke pembalut kain dan....aman-aman aja kok. Mungkin buat awalnya aku bakal tetep pakai pembalut sekali buang di 'masa-masa sulit' dan mulai pakai pembalut kain setelah badainya mulai reda :D.

Jadi weekend ini, jadwalnya adalah belanja kain dan ngejahit pembalut sebanyak-banyaknya. Ada yang mau? Mumpung lagi baek nih :D.

Ngomong-ngomong tentang Ibu Verypurple ini....I adore her! Hasil jahitannya bener-bener seperti pro. Bikin semangat buat lebih sering ngejahit lagi. Ternyata menjahit menyenangkan loh, jauh lebih menyenangkan daripada masak pastinya hihihi, mungkin sama menyenangkannya sama fotografi :). Biarpun ada masa-masa frustasi waktu salah potong pola atau harus ngededel sini sana, tapi buat aku semua itu malah relaxing kok :).

Balik lagi ke obrolan Ibu Verypurple dan pembalut kain, aku suka komentar anaknya tentang pembalut kain bikinan ibunya:

"Anyway, Sidra said that my winged cloth pads look like vampire bats. I find his comment amusing. After all, they both suck blood."

Hahahaha......That's exacty what they do ;).

Kamis, 13 November 2008

Just Enjoy!

Ada artikel yang menarik dari Apartment Therapy ( satu-satunya blog yang aku baca tiap hari ) : "How to Enjoy Your Own Party".

Ga melulu musti pesta besar, kadang-kadang mengundang satu teman untuk makan malam di rumah aja bisa bikin stress. Ini keturunan loh, kayanya hampir semua perempuan-perempuan di keluargaku kaya begini. Semuanya pengen dikerjain sendiri supaya kelihatan sempurna, tapi ujung-ujungnya kita malah ga bisa nikmatin acara dan sibuk ngomel-ngomel sama orang rumah. Acara yang mustinya menyenangkan kok malah bikin semua orang jadi bete ya? Fffuuuih...

Kalau aku sih sekarang udah agak insaf kok. Tipsnya sederhana aja : Tau batas kemampuan. Ga usah malu buat cari bantuan, tangan kita emang bener-bener cuma dua kok! Kalau ga suka masak, ya makanannya beli aja. Kalau emang mau pamer hasil masakan sendiri ( eits catet, ga suka bukan berarti ga bisa loh :P) ya ga usah semua menu dimasak sendiri. Tapi aku lebih milih buat ga pamer kok daripada musti deket-deket sama kompor. Wakakakkk....

Jadi semoga kalau aku punya anak dan suatu hari nanti ngadain arisan keluarga di rumah anakku ga bakal pasang muka cemberut dan bilang, "Mom, why can you just remain seated and enjoy everything?". Ga setiap hari loh kumpul sama teman-teman dan saudara, dan ga setiap hari juga kita bisa makan dengan menu yang spesial :).

Minggu, 02 November 2008

Road Less Traveled ; Off Road Sangeh - Sibang

Two roads diverged in a wood, and I--
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.

Kayanya puisinya Robert Frost itu jadi patokan buat Pak Ketut waktu cari jalur untuk off road sepedaan hari minggu kemarin.

Biasanya aku + M'pri setiap weekend selalu sepedaan berdua aja, cari jalur yang ga terlalu jauh dari rumah...itu juga biasanya udah cukup cape dan puas karena jalan di sekitar perumahan kita ga ada yang datar dan pemandangannya hampir selalu bagus. Tapi weekend ini M'pri ngusulin buat gabung sama para bikers dari Green Warrior *tsah gaya bener namanya :D*. Pengen ngerasain kaya gimana sih namanya bersepeda off road itu dan itung-itung nambah temen juga....

Ngelewatin jalan berlumpur, pematang sawah yang sempiiit banget, rerimbunan rumput, batang pohon, turunan terjal yang kalau jatuh ada kemungkinan langsung nyemplung ke sungai....pantes deh kalau disebut sebagai 'the road less traveled'...Siapa aja yang lewat jalur itu musti siap jatuh, kepleset, memar, luka-luka, manggul sepeda dan bajunya kotor. But it had made all the difference indeed....Keindahan pemandangan yang kita lewati kemarin betul-betul sepadan deh sama semua perjuangannya....Rasanya beruntung banget bisa dapat kesempatan menikmati cantiknya sawah Bali dari sudut pandang yang lain.

Berangkat dari rumah sekitar jam 7 pagi, dan sekitar jam 12 kita musti berpisah sama para Green Warrior. Rumah kita di memang di pinggiran Denpasar sementara para Green Warrior masih harus melanjutkan perjalanan sampai beberapa kilometer lagi. Fffuuuih...mantap kalian semua!

Sampai di rumah sepedanya M'pri udah ga ketawan lagi warnanya, semuanya penuh lumpur. Sementara sepedaku masih lumayan bersih dong....Kenapa? Karena waktu lewat sawah yang terakhir sebelum pulang aku sempat kepleset dan nyemplung ke parit....hahahaha....Tapi ga malu kok.... Lebih malu waktu harus bersepeda ngelewatin parit yang penuh Bapak-bapak tani sedang pada asik mandi. Telanjang bulat bo'!

Kapok? Hmmmm....ga juga. Paling-paling kalau pulang ke Bandung semua orang sibuk komentar, "Kenapa kulitnya tambah gelap aja sih sejak tinggal di Bali?". Jawabannya : "Menikmati hidup :D".










*sing*.....Mendaki gunung melewati lembaaah......


kalo buat foto-foto sih ga pernah cape :D




di tanjakan ini sementara yang lainnya turun sepeda dan menuntun....


......bapak ini dengan sukses ga turun sama sekali! *plok plok plok...*


and 'the dirtiest t-shirt award' goes to.....

ps: all pics by m'pri.

Sabtu, 25 Oktober 2008

Better Band

I.

+ Tadi di infotainment ada berita apa tentang Peter Pan?

- Mereka mau dituntut katanya....

+ Hah? Dituntut sama siapa?

- Disney.....

+ Sumpah lo?

- Iyalah, nyatut nama kan mustinya bayar royalti.....

+ Sumpah loooooooo???

- Iyyyaaaaa...........................................................................
...........................................Tapi boong....*grinning*

+ Nyebelin.

II.

Lagi dengerin lagu 'Walau Habis Terang'-nya Peter Pan.

+ It's a code!

- Heh?

+ Habis terang ada apa?

- Mmmm...Gelap?

+ Gelap itu apa?

- Mmmmm....Malam?

+ Malam-malam ada apa?

- Mmmm...Bulan?

+ Nama latinnya bulan ?

- Mmmmm.......?
Hehehehe....bisaaaa aja...

Maklum deh, abis spartan nonton DVD Prison Break jadi suka main detektif-detektifan :D.

II.

+ Konser terakhir Peter Pan? Emang mereka mau bubar ya?

- Kan habis kontraknya selesai mereka musti ganti nama.....

+ Ganti jadi apa ya namanya?

- Mmmmmm......Better Band?

+ *mikir sebentar* ........Kamu pintaaaaaaaaaaaaaaaaaar!!!!!!!!!!!!!*plok plok plok*

Kamis, 09 Oktober 2008

Oleh-oleh Dari Bandung

Yang mau oleh-oleh mudik dari Bandung, ayo pada klik disini ya...:)

Selasa, 07 Oktober 2008

Laskar Pelangi

Alhamdulillahirobbilalamin akhirnya aku pulang juga ke Bali.....I'm hoooome....

Kangen deh sama semuanya. Kangen rumah kontrakanku yang imut-imut. Kangen kelinci-kelinci bandel yang sekarang jadi tambah besar aja. Kangen suasana damai dan tenang jauh dari kemacetan dan ke-crowded-an...

Seneng sih di Bandung ketemuan sama keluarga + temen-temen trus bisa belanja sini sana :D...., tapi kayanya sekarang aku agak alergi sama udara Bandung yang berdebu dan penuh asap kendaraan. Idung jadi bersin-bersin terus, M'pri malah sampe meriang segala...Hahaha kampungan banget deh. Emang selama ini di Bali sebegitu sterilnya yak?

Anyway, di Bandung sempet nonton film yang paling ditunggu tahun ini : Laskar Pelangi. Sehari sebelum nonton, aku sempet baca reviewnya di halaman depan Kompas yang berkomentar negatif tentang film ini. Hmmm....masa sih segitunya? Jadi malah tambah penasaran pengen nonton....

Ternyata kesimpulan setelah nonton : review Kompas salah sama sekali, karena film ini sangat bagus, sangat berisi dan mampu mengadaptasi novelnya dengan sangat baik. Jarang kan ada film yang diangkat dari novel bestseller yang bisa menyamai kualitas novelnya. Menurut aku malah adaptasi film ini lebih bagus daripada film Kite Runner apalagi Harry Potter.

Seneeeeeng deh ada film dan buku karya anak bangsa yang sebermutu ini. Salut!

Yang aku komentarin dari film ini cuma adegan anak-anak yang menari-nari waktu Ikal patah hati yang menurut aku agak dangdut. Juga perbedaan bentuk hidung antara Lintang kecil dengan Lintang besar. Karena kalau dari pengalaman pribadi sih, bertambahnya umur ga pengaruh tuh sama bertambahnya kemancungan hidung....Hahahaha....You wish!

Tapi selain itu semuanya aku suka. Yang paling aku suka pastinya aktor-aktor kecilnya yang hampir ga keliatan berakting saking naturalnya. Adegan yang paling aku suka adalah waktu Mahar ditunjuk oleh Bu Muslimah untuk menjadi ketua kelompok tim kesenian 17-an dan tiba-tiba Ikal dengan polosnya mengacung sambil bilang : "Bunda Guru, saya mau ditugaskan untuk membeli kapur." Lucuuuuuu.......

Kayanya fenomena Laskar Pelangi ga akan berhenti di novelnya aja tapi juga di filmnya. Kalau dulu di jaman film Jelangkung tiba-tiba seluruh stasiun TV berebutan membuat acara horor, waktu jamannya AADC semua tokoh sinetron berseragam putih abu-abu dan terakhir setelah Ayat-Ayat Cinta diputar hampir semua stasiun TV menampilkan sinetron religi ( biarpun sebenernya ga ada bedanya sama sinetron kacang lainnya selain tokohnya yang pakai jilbab dan peci)....Nah sekarang kita tunggu aja efek dari Laskar Pelangi ini. Apakah stasiun TV akan berlomba-lomba untuk menampilkan tayangan bermutu tentang anak-anak yang tinggal di 'daerah' dan sejuta permasalahan akan pendidikan di Indonesia? Kita tunggu aja.....