Senin, 21 Januari 2008

Ibu adalah....

manajer
public relation
ahli nutrisi
koki
akuntan
bankir
cleaning service
laundry service
bagian logistik
baby sitter
suster dan kadang-kadang dokter
penata gaya
tukang jahit
guru berbagai mata pelajaran
konselor
supir
tukang bangunan
dan masih banyak lagi....itu belum termasuk pekerjaan profesional yang ditekuninya.
Jadi, ga heran kalau Rasulullah SAW mengingatkan kita : "Surga ada di bawah telapak kaki ibu..."

Selamat untuk seluruh ibu di dunia, you are blessed.

SELAMAT HARI IBU!!

( ups, sekarang tanggal 22 Januari ya bukan 22 Desember? Telat sebulan dong? Hihihi gapapa deh..)

Jumat, 04 Januari 2008

Someone Who's Fit





HAPPY 29th BIRTHDAY HUBBY!

Selasa, 25 Desember 2007

PSB ITB

"Aku PALING GA suka ngeliat tarian tradisional yang pure.." ( Venna Melinda, di acara Seleb Dance episode koreografer)

Terserah deh, Venna...Asal jangan mencak-mencak aja begitu tarian tradisional kita suatu hari nanti diklaim sama negara lain. Kalau aku sih, suka banget tuh! Makanya waktu kebetulan lagi di Bandung dan tahu di ITB akan digelar PSB ( PSB apa ya singkatannya? Pertunjukkan Seni dan Budaya kali ya?) langsung deeeeeeeeh.....Tancaaap!!

Acaranya lumayan asik, hampir seluruh UKM memamerkan pertunjukkan dari daerahnya masing-masing, ditambah bintang tamu juga yaitu pertunjukkan Benjang dari Ki Sunda Gallery, Reog Ponorogo yang asli Malaysia itu loh ;P, dan satu lagi, pertunjukkan perkusi dari BPC.

Kritiknya adalah, stand-stand UKMnya kurang 'menggigit'. Kalau komentar kakak tertua ( hihihi kaya di film silat) istilahnya kurang 'Gilmore'. Semua tau film Gilmore Girls kan? Nah di Star Hollow, kota kecil dimana cewe-cewe Gilmore tinggal, sering diadakan festival-festival yang lucu-lucu, menghibur dan ngegemesin. Ini nih yang ga ada dari stand-stand di PSB kemarin ( di stand Jawa Tengah kita bisa mencoba melukis batik dengan canting dan lilin, ini salah satu contoh stand yang cukup asik) .

Berbeda dengan pertunjukkan-pertunjukkannya, secara keseluruhan SERU BANGET! Adikku bareng temen-temen FSRDnya juga ikut berpartisipasi menggelar fashion show, sayangnya aku ga bisa nonton karena terlalu malam. Semoga beberapa tahun lagi bisa jadi fashion desainer beneran yaaa ;).

Ga usah nulis panjang-panjang deh...Mending ngeliat fotonya aja yuk! Foto lengkapnya bisa diliat disini. Buat yang wajahnya terpublish, minta ijinnya ya...:)

Tari Saman : All time favorite


Di Bandung Percussion Community barang bekas bisa direcycle jadi alat musik loh..


Bintang tamu special: Reog Ponorogo, Malaysia ( Aku baru tau Ponorogo itu ada di Malaysia ;P)



Tarian Padangnya sekeren yang di Bukittinggi.


Sempet-sempetnya diwawancara..hihihi

pic by m'pri

Kamis, 20 Desember 2007

Silaturahmi

Tempat nongkrong favoritku di Bandung...Mmmmmm....Kebun binatang!

Waktu kecil, aku sering diajak almarhum Om-ku untuk diam-diam memberi makan kasuari di kebun binatang ini. Dulu memang kandang kasuari letaknya paling luar, langsung berbatasan dengan jalan raya. Nah dari pinggir jalan ini deh aku menghibahkan roti meisesku ke kasuari-kasuari di dalam sana. Hehehe...

Dari harga tiketnya 300 rupiah sampai 10 ribu rupiah, ga banyak yang berubah dari kebun binatang Bandung. Ukurannya sih memang seperti mengecil, tapi kalau ga mengecil berarti aku ga tambah tinggi dong....Deretan pohon palem di pintu masuk masih menyambut setiap pengunjung. Masih sama seperti waktu aku difoto di antara deretan palem ini belasan tahun yang lalu. Sayangnya, binatang-binatangnya kok tambah lesu ya? Apalagi para binatang buas seperti harimau, singa atau beruang. Miris deh ngeliat mereka. Binatang-binatang yang semestinya buas, gagah dan aktif ini harus menghabiskan hari-harinya di kandang yang ukurannya paling cuma 16 m2. Pantesan kuyus....Kasian yah?

Daerah reptilnya juga sangat amat ga terawat. Akuariumnya kotor, ga tertata dan banyak sampah dimana-mana. Jauh deh sama Bali Reptile Park. Emang sih harga tiketnya juga cuma seperenamnya, tapi masa sih sampai sebegitu ancurnya? *sigh*

Yah, bagaimanapun juga, aku tetep suka kok jalan-jalan di bonbin. Lagian, di Bandung kan ga banyak daerah terbuka yang masih rindang dan lumayan aman. Berbekal lumpia basah dan kupat tahu, siap deh buat piknik di kebun binatang ;).



ki-ka : burung kakaktuaaa....hinggap di penjaraaa...*sing* | lebih enak jadi macan kecil, ga dikurung, bisa bebas kemana-mana ;) | ini kera jepang, kalau udah besar mukanya merah merona kaya pake blush-on...lucu deh. Karena yang ini masih kecil, jadi baru semu-semu aja...



ki-ka : ini dia si kera jepang cilik dari sudut yang lain...Monyet, kok malu-malu gitu sih? | Kalau yang ini namanya Kokah dari Pulau Bintan, saking lincahnya aku baru bisa moto waktu hujan dan dia diam kedinginan di pojok. Kalau diliat dari dekat, bagian perutnya warnanya putih tapi punggungnya hitam, jadi kaya pake jaket. Bulu di sekitar matanya juga hitam, jadi kaya pakai kacamata, persis keluarga Incredible ... | Berhubung waktu itu hujan, jadi kita terjebak di tengah-tengah kebun binatang. Menikmati hujan di tengah rindangnya pepohonan, baru deh serasa di Bandung...



Kasian loh si burung kecil ini....Kayanya kakinya luka jadi dia ga bisa terbang terus basah kuyup deh...



Seleb Dance! Sepasang bekantan ini ga cuma mancung, tapi juga kompak banget. Kemana-mana berdua dengan gerakan yang seragam. Jadi inget Kinaryosih dan Wawan...Loh? ;P



Kelakuan dua orang utan ini bener-bener ga layak dicontoh deh...Salah satu orang utan mengorek-ngorek *maap* lubang pantat temennya, dan apapun yang berhasil dikoreknya itu dengan santainya dimakan! Yaiiiks!!!! Dasar orangutan...


....dan sementara teman-temannya melakukan kegiatan anonoh, si gendut ini cuma bisa memandang sambil berkomentar, "Sumpah deeh temen gue.." Hehehe



Garuda pancasilaaaa...*sing*


Ternyata, zebra warnanya bukan hitam putih, tapi, hitam-krem-putih....Entah memang begitu dari sononya atau karena mereka jorok ga pernah mandi ;).


Hai, Cantik!



Kancil, ambilin aku timun dari kebun Pak Tani doong !

Sebelum pulang, jangan lupa foto-foto dulu sama si Gajah. Kalau kita masuk dari gerbang yang lama, kandang gajah ini yang akan pertama kali terlihat. Kasihan deh si Gajah, kakinya dirantai jadi dia ga bisa bebas jalan kesana kemari....Jangan sedih ya, Gajah :(...



Yang ini difoto oleh suami tercinta :



Daaag, Gajah...sampai ketemu lagi ya!

Rabu, 21 November 2007

Bali Minggu Ini

Teng teng teeeeeng...*intro*

Akhirnya musim kawin untuk anjing-anjing berakhir juga!
Jadi aku ga usah cape-cape lagi setiap jam dua malem keluar rumah dan nimpukin satu-satu anjing-anjing yang lagi pacaran di depan rumah...My God! Get a room!

Sekarang tinggal kita tunggu aja hasilnya beberapa minggu ke depan, persilangan yang terjadi antara golden retriever blaster kintamani (eh ga bisa deng dua-duanya cowo), golder retriever blaster kampung kalo gitu plus kintamani blaster kampung, atau ....pomeranian blaster kampung. Hihihi yang terakhir ini bakal bikin Bu Kumara, tetanggaku, histeris, "Siapa yang memerkosa Skippy dan Belle??!!!"

Oh my, tambah banyak aja anjing di kompleks ini....*sigh*


Musim kawin anjing udah lewat, sekarang giliran musim ...mangga! Nyam nyammmmmmm......
Agak sirik juga ngeliat pohon mangga tetangga yang subur dengan berjuta-juta buahnya menggantung minta dicolong sementara pohon manggaku cuma berbuah dua biji! Hiks dunia emang ga adil :(

Anyway, gapapa sih, toh masih ada pohon mangga tak berpemilik di pinggir sungai sono...Bangun pagi-pagi, bekel kerikil segenggam, lempar-lempar, dapet deh mangga aromanis gratis...:D

Oiya, udah tau belom di Bali minggu lalu ada angin puting beliung mampir? Ceritanya hari itu hari Minggu. Boro-boro mau naik delman istimewa, wong cuacanya hari itu aneh banget. Hampir tiap setengah menit muncul petir dan guntur, padahal ga hujan besar loh...cuma gerimis aja. Setelah nyalain TV baru deh tau kalau barusan ada angin puting beliung lewat daerah Ketewel, Sanur. Lumayan loh kerusakannya. Jalan by pass Ketewel kan memang pinggir pantai banget. Phuuiiih untung Cika udah pindah dari sana...

Yang aneh, waktu korban angin puting beliung di Ketewel diwawancara, logatna teh sunda pisan. Euleuh ieu mah kabar kabur...Nu mana anu leres yeuh? Anginna ngaliwat dina Ketewel atawa Tasik? :P

Tapi sejak kejadian angin puting beliung itu, di Bali jadi jarang hujan. Malah cenderung hangat dan lembab. Ga tau deh apa karena pengaruh angin puting beliung pula, akhir-akhir ini langit di Bali lagi indah-indahnya, apalagi waktu sunrise atau sunset. Langitnya lebih merah dari biasanya dengan semburat-semburat awan yang cantik banget. Subhanallah. Jadi kalo ada yang berencana liburan ke Bali, hmmm...kayanya lagi pas nih waktunya :).

Kabar lainnya apa ya? Oh anu, Hatta Rajasa terpilih menjadi ketua Ikatan Alumni ITB yang baru. Ah ga penting. Eh penting ketang, karena sebentar lagi di Jakarta bakal dibangun menara baru, ITB Tower. Nah ini baru program yang ga penting.

Yah kita doakan saja semoga Om Hatta bisa mengemban amanat ini lebih baik dari pendahulu-pendahulunya. Tidak sukar dimengerti, tidak sukar dimintai pertanggungjawabannya, dan tidak sukar disukai...Kekekekekkk....

Tos ah..



Kamis, 15 November 2007

Preman Lembut Hati

Hari ini dalam perjalanan pulang ban mobilku pecah! Huaaaa!!! Sebenernya kompleks perumahanku udah ga jauh lagi. Tapi ga mungkin dong maksain menyetir dengan kondisi satu ban depan cacat.

Akhirnya aku cepet-cepet menepi. Kebetulan ga jauh dari situ ada gerombolan geng bermotor sedang nongkrong. Kalau di Bandung atau Jakarta geng bermotor konotasinya negatif kan? Tapi untungnya disini berbeda.

"Bli, bisa minta tolong?"

Langsung tujuh orang cowo-cowo yang sedang nongkrong tadi tanpa banyak basa-basi membantu aku mendongkrak dan mengganti ban.

Alhamdulillah. Beberapa menit kemudian ban serep sudah terpasang dan aku bisa pulang deh. Waktu aku mau memberi sedikit uang karena rasa terimakasih, bli-bli itu malah terkejut dan menolak dengan sopan. Waaah, makasih banyak ya, Bli! Semoga kebaikan kalian dibalas dengan kebaikan yang lebih besar lagi :). Senangnya tinggal di Bali....

Secara umum, memang begitulah attitude orang Bali kebanyakan. Pepatah 'Don't judge a book by its cover' memang berlaku banget disini. Bisa aja badan kekar penuh dengan tattoo, rambut dicat pirang, kulit coklat legam terbakar matahari, telinga kiri kanan penuh dengan anting, tapi kalau soal keramahan dan kesopanan, juara deh! Aku angkat empat jempol untuk mereka. Dengan attitude seperti itu, ga heran kalau Bali menjadi tujuan turis utama di Indonesia. Keamanan di sini relatif terjamin. Bayangin kalau kejadian ban pecah tadi terjadinya di Jakarta. Haiyah, boro-boro berani minta tolong sama cowo-cowo yang berkerumun gitu. Di lampu merah yang ramai aja perampok berani beraksi kok. Sereeem.....

Aku jadi ingat Ester, teman sekantorku dulu. Waktu masih bekerja di Bali dia pernah mengalami kecelakaan lalu lintas. Untuk minta bantuan, Ester menelepon Pak Bagus, supir kantor yang asli Bali. Pak Bagus ini memang bertampang seram dan berkumis tebal. Tapi hatinya baik loh :). Waktu Pak Bagus datang ke lokasi kejadian, salah seorang pengendara mobil berplat 'L' bisik-bisik ke Ester.

"Mbak, ati-ati ya sama orang itu, kayanya orang jahat deh....."

Huahahahahaha....Pak Bagus gitu loh!

Kenalin juga Pak Gempol, bapak kosku dulu. Awalnya aku takut sama Pak Gempol. Berwajah mirip Ari Sihasale dengan kulit lebih gelap, rambutnya ikal dan gondrong, kedua telinganya dipasangi anting tulang, sehari-hari ia lebih banyak bertelanjang dada ( maklum kerja di sawah ) memamerkan badannya yang penuh tattoo sambil membawa celurit atau parang. Mamaaaa....orang macam apa ini?

Suatu hari aku lupa mematikan keran di kamar mandi hingga air meluap selama aku kerja. Besoknya langsung aku ga mau keluar kamar. Takut sama Pak Gempol! Ketakutan yang berlebihan sebenernya, karena Pak Gempol-nya adem ayem aja tuh. Dan setelah beberapa lama, aku akhirnya tau kalau di balik tampang seramnya, Pak Gempol itu ternyata ramah banget. Maaf Pak, bukannya aku su'udzon, tapi kalau di kotaku dulu orang yang bergaya kaya Bapak mah emang preman beneran hehehe.

Eh, tapi yang berwajah preman berhati Teddy Bear ternyata bukan cuma di Bali aja loh. Om Ucok, teman Bapakku , yang orang Batak pun begitu. Dengan badan tinggi besar dan wajah garang kayanya ga ada yang berani deket-deket dengan si Om ini deh. Tapi coba dengar testimonial Om yang punya kebun stroberi ini tentang dirinya sendiri:

"(logat batak) Memang wajah Om seram dan garang, tapi yang Om suka itu adalah bertanam anggrek dan memperhatikan kupu-kupu...."

Memperhatikan kupu-kupu? Oh Om....So sweeeeeeet.....



Rabu, 14 November 2007

Televisi Oh Oh...

Gimana perasaan kamu kalau Ayah tercinta kamu tertangkap polisi karena kasus narkoba untuk kedua kalinya? Terpukul, sedih, marah, kecewa? Dan gimana kalau di saat seperti itu kamu harus mendengar pendapat dari orang lain yang tidak berdasar, menghakimi dan memojokkan? Sakit hati pastinya...

Mungkin itulah yang dirasakan oleh keluarga aktor senior Roy Marten saat ini setelah mendengar berita mengagetkan beberapa hari yang lalu. Aku memang bukan penggemar beliau, atau putra-putri beliau yang beberapa di antaranya meneruskan jejaknya menjadi selebriti, tapi aku ikut prihatin mendengar beberapa pemberitaan di infotainment yang secara terang-terangan menghakimi beliau. Contohnya hari ini di salah satu infotainment, sang presenter membacakan kalimat berikut dengan ekspresi judes:

"....ternyata keterlibatan Roy di kampanye anti narkoba hanyalah sandiwara belaka..."

Aku ga habis pikir, siapa sih si scriptwriter infotainment tersebut? Apakah dia sangat mengenal Roy Marten atau dia adalah paranormal yang bisa mengetahui isi hati setiap orang, sampai mampu menuliskan script seperti itu. Apakah dia selain scriptwriter infotainment juga merangkap sebagai penulis sandiwara, sehingga tahu kalau Roy Marten sedang bersandiwara? Ga kalah tega lagi Mbak Presenternya sebagai penyampai opini. Mungkin Mbak Presenter itu hanya membaca dengan mata dan mulut, tapi tidak dengan otak dan hati. Kasihan Roy Marten...

Lain lagi ceritanya Aa Gym, waktu beberapa bulan lalu beliau memberitakan bahwa beliau telah menikah lagi untuk kedua kalinya.

Ngomong-ngomong soal poligami, sebagai muslimah aku mengimani hukum Allah SWT tentang poligami. Rasulullah SAW sudah mencontohkan bagaimana, dengan alasan apa dan tujuan apa seorang Muslim dapat berpoligami. Tapi, kalau aku ditawarkan untuk dipoligami, hey hey, NO! Jangan protes dulu, dari riwayat Rasul yang aku pelajari, perempuan boleh kok menolak untuk dipoligami. Dan aku pernah tersinggung luar biasa waktu seorang pengusaha rumah makan mengadakan Poligami Awards yang tujuannya untuk mengkampanyekan poligami. Katanya dengan poligami ( poligami versi dia tentunya..) negeri ini akan lebih makmur karena semua perempuan akan ada yang menafkahi. Oh please! Pak, Pak, kita hidup di abad 21, perempuan jaman sekarang bisa kok cari duit sendiri. Kalau mau kampanye mending yang lebih bermanfaat deh! Itulah yang bikin aku sedih. Banyak pelaku poligami di Indonesia yang seakan-akan melupakan contoh Rasulullah SAW dalam berpoligami.

Yak, balik lagi ke Aa Gym versus infotainment. FYI, aku juga bukan penggemarnya Aa loh. Tapi aku kasihan melihat Aa Gym waktu itu. Para wartawan gosip seakan-akan menghalalkan segala cara untuk meningkatkan rating acaranya. Rekaman video Teh Ninih yang sedang berkaca-kaca disiarkan dengan narasi yang dilebih-lebihkan. Malah, rekaman putri bungsu Aa yang sedang menangis pun ditayangkan dengan narasi yang dipaksakan. Ya ampuuuun.....Anak balita nangis mah udah biasa kale. Mungkin pengen es krim atau balon tapi ga dikasih. Aku juga ragu apa dia udah ngerti kalau Ayahnya berpoligami. Ga gitu banget deh...

Sampai sekarang Aa Gym ga pernah memberitakan secara eksplisit alasan beliau berpoligami. Menurut aku semestinya kita semua menghargai keputusan beliau dan mengagumi ketabahan Teh Ninih. Setiap orang bertanggung jawab akan keputusannya sendiri-sendiri kan? Orang lain yang ga berkepentingan ga perlu ikut campur.

Mungkin doa Aa Gym supaya pemberitaan tentang dirinya mereda akhirnya dikabulkan dengan meninggalnya Alda Risma ( busyed kasian amat Alda yak? :D). Lagi-lagi para suksesor infotainment bersikap berlebihan dalam memberitakannya. Yang paling parah, beberapa bulan setelah Alda meninggal, Taufik Savalas menyusul dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Bayangkan bagaimana perasaan keluarga Alda waktu salah satu infotainment membandingkan antara Alda dengan Taufik. Singkat cerita, menurut infotainment tersebut, Taufik meninggal dalam kondisi dicintai dan terhormat, berbeda dengan Alda. Duh duh, kalau aku adalah salah satu anggota keluarganya mungkin aku udah mengutuk-ngutuk infotainment yang bersangkutan....

Yah begitulah infotainment. Mau ga nonton, televisi lokal kita sepertinya ga punya tayangan lain ( kecuali kalau kamu mau nonton sinetron...Yaiiiks!). Mau nonton, lama-lama acara ini memang basi kalau kata Naif. Seperti vetsin, sedikit emang gurih dan bikin nagih. Tapi kebanyakan, bisa bikin pusing kepala dan menyebabkan kanker! Oh tidak!

Kalau para pelaku infotainment itu adalah umat Muslim, mungkin mereka lupa bahwa topik yang mereka beritakan bisa menjurus kepada ghibah. Rasulullah SAW sendiri mengibaratkan ghibah seperti "memakan bangkai saudaramu sendiri, pasti kamu akan merasa jijik." Kalaupun para pelaku infotainment itu adalah non-Muslim, mungkin juga mereka lupa bahwa undang-undang di negara manapun mengharuskan praduga tak bersalah pada tersangka pembunuhan sadis sekalipun.

Apakah atas nama kebebasan pers dan kebebasan berpendapat kita boleh melupakan norma agama, norma hukum dan moral? Kasihan sekali bangsa ini kalau begitu. Setahuku negara ini bukan negara liberal yang berlaku sebebas-bebasnya untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Ataukah kita sudah berminat untuk pindah haluan? Aku pribadi TIDAK akan mau.