
Beberapa waktu yang lalu aku sempet baca di Kompas, bahwa sejak AFC dimulai kondisi di Irak menjadi relatif lebih aman, bom bunuh diri berkurang ( not to mention bom bunuh diri di tengah-tengah supporter yang lagi merayakan kemenangan Irak atas Korsel di semifinal tentunya :( ), masyarakatnya lebih ceria dan ga takut untuk keluar rumah. Waw, ini dia yang namanya 'spirit football'.
Selain alasan sentimentil itu, gaya permainan Irak juga enak dilihat. Pemain-pemainnya 'berdarah-darah' menekan pertahanan lawannya, dan tackling-tacklingnya juga cukup bersih. Kipernya, walaupun kuyus kurang gizi dan matanya lesu, tapi ternyata mantep juga menjaga gawang. Liat aja waktu mereka berhadapan sama Korsel. Walaupun banyak orang yang memfavoritkan tim ini, tapi aku ga pernah suka tuh dengan gaya permainan mereka. Apalagi mereka udah membuat timnas Indonesia ga berhasil melanjutkan pertandingan. Huh!!! Go Iraq! Beat them brothers!
Pertandingannya berlangsung menegangkan. Biarpun Irak bermain menyerang tapi kumpulan pemain Korsel di barisan belakang dan kiper Lee Woon Jae yang berbadan besar sangat giat menjaga gawangnya. Sampai akhirnya drama pinalti pun musti terjadi. Aku sebagai supporter Irak sempat berdoa, semoga Irak berhasil menang supaya rakyat Irak bisa ceria lebih lama dan ga ada lagi ledakan bom di Irak. Dan ternyata terkabul! Walaupun Noor Sabri vs Woon Jae keliahatan seperti semut dan gajah tapi Noor Sabri-lah yang berhasil menangkis bola pinalti! Thank you for the petit keeper dan mistar gawang...hehehe... Horeeeee!!!! Irak menang!!!!
Sayangnya, ga semua doaku terkabul. Ya Irak menang, tapi ledakan bom tetap ada. Besoknya ada berita sedih bahwa di tengah keceriaan rakyat Irang yang sedang merayakan kemenangan timnya, meledak bom bunuh diri yang menewaskan puluhan orang! Hiks! Teroris memang paling ga suka ngeliat orang senang!
Cerita sedih memang banyak membuntuti tim underdog ini. Dari Jawa Pos, diberitakan bahwa beberapa di antara pemain harus bertanding di tengah duka cita karena anggota keluarga mereka terbunuh beberapa hari menjelang pertandingan. Wartawan Jawa Pos yang menemani pemain Irak berbelanja di Jakarta juga bercerita tentang perasaan mirisnya ketika mengetahui bahwa uang saku yang diberikan kepada tiap pemain sangat pas-pasan sehingga kiper Irak, Noor Sabri, harus membatalkan membeli travel bag yang diinginkannya karena uangnya ga cukup. Sedih yaaa :(.... Di saat latihan beberapa bulan menjelang pertandingan pun mereka mengalami banyak cobaan. Sulitnya mencari lokasi berlatih yang aman *hingga harus migrasi ke Jordan*, hingga perpecahan di dalam tim karena terdiri dari suku yang berbeda yang membuat latihan tersendat.
Tapi nyatanya perpecahan itu seakan ga ada ketika mereka bertanding di Senayan tadi malam melawan Arab Saudi. Ga ada Syiah, Sunni, Kurdi atau Kristen. Seluruh tim berjuang untuk satu nama. Irak. Sampai akhirnya tim Arab Saudi yang tangguh harus bete ketika satu gol dari Younis Mahmoud mengukuhkan Irak sebagai Juara AFC 2007. Ya, memang tim ini sudah juara sebelum bertanding dan mereka berhak menjadi juara malam itu. Aku ikut senaaaaaaang!!!
Mabrook Irak! Semoga piala kecilmu bisa memberikan senyum lebar, walaupun sebentar, kepada saudara-saudaramu di kampung halaman sana. Amin..:)
ngikutin piala asia juga mbak? harusnya pas di jakarta kemarin ikut datang ke gelora bung karno....
BalasHapusngikutin dong....
BalasHapusseyem euy nonton livenya, nanti diculik lagi...hiiii